Berita Nasional Terkini
Tak Tinggal Diam Mahfud MD Sindir Jusuf Kalla, Singgung Saracen, MCA, Piyungan & Ferdinand Hutahaean
Tak tinggal diam Mahfud MD sindir Jusuf Kalla, singgung Saracen, Muslim Cyber Army, Piyungan & Ferdinand Hutahaean
Laporan yang dimaksud yakni laporan dari putri kedua Kalla, Muswirah Jusuf Kalla.
Muswirah melaporkan eks kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean serta pemerhati sosial dan politik, Rudi S Kamri ke Bareskrim Polri pada awal Desember 2020.
Keduanya dilaporkan putri Kalla atas dugaan pencemaran nama melalui media sosial.
• Wasiat Ustadz Maaher untuk Nikita Mirzani Sebelum Wafat Terungkap, Ustadz Derry Berharap Nyai Nonton
Kendati demikian, Mahfud MD juga menilai, pernyataan Jusuf Kalla tersebut bukan bermaksud setiap kritik yang disampaikan masyarakat kepada pemerintah akan berujung pelaporan.
"Konteksnya pernyataan Pak Jusuf Kalla, bukan Pak Jusuf Kalla, itu ingin mengatakan sekarang ini kalau ngritik takut dipanggil polisi.
Nyatanya juga tidak gitu," ujar Mahfud MD.
Dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com, pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut agar masyarakat menyampaikan kritik kepada pemerintahannya mendapat respons dari banyak pihak, salah satunya dari Kalla.
Mulanya, Jusuf Kalla mengulas tentang kualitas demokrasi di Indonesia saat ini.
Jusuf Kalla menilai, masalah utama dalam demokrasi disebabkan mahalnya demokrasi itu sendiri.
Alhasil, demokrasi tidak berjalan baik.
"Pertama, demokrasi kita terlalu mahal. Akhirnya, demokrasi tidak berjalan dengan baik.
Untuk menjadi anggota DPR saja butuh berapa, menjadi bupati dan menjadi calon pun butuh biaya, " kata Jusuf Kalla dalam acara yang digelar PKS.
"Karena demokrasi mahal, maka kemudian menimbulkan kebutuhan untuk pengembalian investasi.
Maka di situlah terjadinya menurunnya demokrasi.