Berita Nasional Terkini

Bisa jadi Saingan Berat Anies, Terungkap Faktor yang Buat Elektabilitas Risma Melejit, Peluang Ahok?

Tri Rismaharini berpeluang jadi saingan berat Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. 

Editor: Doan Pardede
Kolase Tribun Kaltim
PILGUB DKI JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berpeluang jadi saingan berat Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.  

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berpeluang jadi saingan berat Anies Baswedan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. 

Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan oleh Media Survei Nasional (Median) per 31 Januari-3 Februari 2021.

Baru beberapa bulan menjabat, Menteri Sosial Tri Rismaharini sudah mendapat banyak dukungan dari masyarakat Jakarta untuk menjadi pesaing Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah selanjutnya.

Risma menjadi satu-satunya tokoh yang memiliki elektabilitas menyaingi gubernur petahana saat ini.

Baca juga: Dua Bulan Berkantor di Jakarta, Elektabilitas Risma Meroket, Faktornya Sederhana, Anies Terganggu?

Baca juga: Masuk Bursa Cagub DKI Seperti Anies & Risma, Respon Tak Terduga Baim Wong, Sejajar sama Ridwan Kamil

Dalam pertanyaan terbuka (top of mind), Median memberikan pertanyaan siapa yang cocok memimpin DKI Jakarta pada periode berikutnya?

"Di posisi pertama masih Anies Baswedan di angka 40,5 persen," kata Direktur Survei Median Ade Irfan Abdurrahman, Senin (16/2/2021).

Namun Risma menjadi tokoh kedua setelahnya dengan persentase responden memilih Risma sebanyak 16,5 persen.

Dok. Kemensos Awal pekan pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial. Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, Tri Rismaharini memiliki cara tersendiri untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia,Risma kerap blusukan (Istimewa via Tribun Jakarta).
Dok. Kemensos Awal pekan pertama berdinas sebagai Menteri Sosial, Tri Rismaharini alias Risma menemui seorang pemulung di kawasan aliran Sungai Ciliwung, belakang kantor Kementerian Sosial. Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, Tri Rismaharini memiliki cara tersendiri untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia,Risma kerap blusukan (Istimewa via Tribun Jakarta). (DOK/TRIBUN JAKARTA)

Dinilai sebagai efek blusukan

Ade mengungkapkan, elektabilitas Risma yang mampu melesat dari angka 4,2 persen pada Juli 2020 dan kini berada di 16,5 persen membuktikan ada pengaruh besar dari kebijakan Risma saat menjadi menteri sosial.

Dia mengatakan, blusukan menjadi salah satu kegiatan dilakukan Risma yang memiliki dampak besar terhadap elektabilitas.

"Ini saya pikir ada efek dari kehadiran beliau setelah ditunjuk jadi Menteri Sosial, ada kegiatan beliau blusukan yang langsung dirasakan masyarakat Jakarta," kata Ade.

Baca juga: Masuk Bursa Cagub DKI Seperti Anies & Risma, Respon Tak Terduga Baim Wong, Sejajar sama Ridwan Kamil

Baca juga: Median: Anies Stagnan Risma Melesat, Siapa Pemenang Pilgub DKI? Nama Ahok hingga Artis Masuk Bursa!

Aksi blusukan Risma di Jakarta terhitung beberapa kali terjadi.

Namun yang paling banyak mendapat sorotan ketika Risma menemui gelandangan di kawasan Sudirman-Thamrin.

Selain itu, Risma juga sempat melakukan aksi blusukan di kolong tol di wilayah Cilincing, Tanjung Priok Jakarta.

Saat itu Risma sempat menawarkan kepada tunawisma di wilayah tersebut untuk membuka warung pecel lele.

Ahok masih diharapkan maju

Selain Risma, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi salah satu tokoh yang diharapkan warga Jakarta untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI selanjutnya.

Menurut Ade, persentase responden yang memilih Ahok untuk kembali menjabat DKI 1 cukup mengejutkan karena berada di posisi ketiga setelah Anies dan Risma.

Ahok mendapat 8,5 persen suara responden yang ditanya oleh Median.

"Yang menarik di posisi ketiga secara top of mind, Ahok muncul di posisi ketiga dengan angka 8,5 persen," tutur Ade.

Tak ada ulasan dari Ade mengapa Ahok masih diharapkan memimpin Jakarta.

Namun rekam jejak Ahok sebagai politisi di Jakarta cukup mumpuni.

Selain menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012-2014, Ahok juga sempat memimpin Jakarta sebagai gubernur menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi Presiden RI.

Ahok mendapatkan kesempatan menjadi Gubernur DKI dari periode 2015-2017 sebelum akhirnya diberhentikan lantaran tersandung kasus penistaan agama dengan vonis 2 tahun penjara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kala Risma dan Ahok Kejar Elektabilitas Anies di DKI Jakarta"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved