Gaya Hidup
Ada yang Tahu Arti Amor, Tekeliwai, atau Waluh? Yuk Belajar Bahasa Gaul Balikpapan Nih Cess. . .
Ada yang Tahu Arti Amor, Tekeliwai, atau Waluh? Yuk Belajar Bahasa Gaul Balikpapan Nih Cess. . .
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ada yang Tahu Arti Amor, Tekeliwai, atau Waluh? Yuk Belajar Bahasa Gaul Balikpapan Nih Cess. . .
Hari Bahasa Ibu Internasional berasal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh. Resolusi bahasa internasional ini disarankan oleh Rafiqul Islam, seorang Bangli yang tinggal di Vancouver, Kanada.
Ia menulis surat kepada Kofi Annan pada tanggal 9 Januari 1998, memintanya untuk mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day).
Akhirnya dipilihlah tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional karena pada tanggal tersebut, Bangladesh mengalami pembunuhan pada tahun 1952 dalam memperjuangkan bahasa Bangli di Dhaka.
Majelis Umum PBB meminta negara-negara anggotanya untuk mempromosikan semua bahasa yang digunakan oleh orang-orang di dunia pada tanggal 16 Mei 2009.
Sebelumnya pada tahun 2008 Mejelis Umum menyatakan 2008 sebagai Tahun Bahasa Internasional untuk mempromosikan persatuan dalam keanekaragaman dan pemahaman internasional melalui multibahasa dan multikulturalisme.
Indonesia, adalah negara yang kaya akan bahasa. Hampir setiap daerahnya memiliki bahasa khas, atau dialek/logat masyarakatnya.
Setiap suku di Indonesia punya bahasa sendiri dan aksen penyebutan tersendiri. Di Balikpapan pun demikian.
Ada bahasa tersendiri yang sukar dipahami jika Anda pertama kali berkunjung di sana.
Sehubungan dengan Hari Bahasa Internasional sekaligus HUT ke-124 Kota Balikpapan pada 10 Februari lalu, yuk tak ada salahnya mengulik bahasa gaul Balikpapan.
Mungkin ada yang bisa menebak arti Amor, Tekeliwai, atau Waluh?
Masyarakat lokal menyebutnya sebagai bahasa Balikpapan.
Seorang yang memopulerkan bahasa ini, adalah MC Ucha. Public figure sekaligus influencer di kota Minyak, yang memiliki ratusan ribu pengikut di Instagram maupun YouTube.
Dimulai sejak awal tahun 2000an, pria yang kerap disapa Anak Buccu yang merupakan Master of Ceremonies atau pembawa acara, melebarkan sayapnya ke media eletronik.
"Radio ini kalau anak band, seperti reguler. Biar nama tetap terus teringat sama orang. Bagaimana nama bisa terus diingat, harus punya personal branding," kisahnya.