Ketua IDI Bontang Sayangkan Keterlambatan Pembayaran Insentif buat Para Nakes hingga 5 Bulan

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang, dr Suhardi menyayangkan atas keterlambatan pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien Covid-19.

Menurutnya, nakes merupakan garda terdepan selama pandemi Covid-19.

Risiko terpapar Virus Corona sangat tinggi.

Baca juga: Terkait Kasus PT MGRM, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi Minta Pejabat Perusda Sering Dirolling

Baca juga: Lakalantas di Jalan Trans Kaltim, Satu Warga Samarinda Meninggal Dunia

Bahkan tak jarang, banyak dari mereka telah menjadi korban lantaran ikut terjangkit saat menangani pasien aktif.

Meski besarnya risiko itu telah menjadi tanggung jawab nakes, namun paling tidak, perlu ada apresiasi sebagai suntikan semangat bagi mereka dalam menjalani profesinya di situasi pandemi.

"Kerjaan meraka itu memang berisiko. Walaupun ini memang sudah menjadi tugasnya. Namun di kondisi seperti ini, perlu diapresiasi melalui insentif itu. Tapi kalau lambat begini kan kasihan para nakes," bebernya, Senin (22/2/2021).

Keterlambatan pembayaran insentif nakes dari bulan Oktober hingga sekarang belum ada kejelasan, kapan akan dibayar oleh pemerintah.

Terhitung sudah lima bulan lamanya para nakes tidak dibayar insentifnya.

Padahal kondisi seperti ini, pemerintah harusnya bisa memprioritaskan untuk pembayaran insentif nakes.

"Iya kami tahu biasanya anggaran baru emang biasa lah terlambat. Tapi tidak boleh dibiarkan. Karena ini sudah telat lima bulan enggak dibayar," tuturnya.