Tahun Baru Imlek

Cap Go Meh 2021 - Fakta Penutup Tahun Baru Imlek, Festival Cap Go Meh Jadi Warisan Budaya Nasional

Cap Go Meh 2021, berikut fakta perayaan penutupan Tahun Baru Imlek hingga Festival Cap Go Meh dan Tatung Singkawang yang jadi warisan budaya tak benda

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Parade Tatung pada puncak event Festival Cap Go Meh 2020 di sepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 Tatung. Cap Go Meh 2021, berikut fakta perayaan penutupan Tahun Baru Imlek hingga Festival Cap Go Meh dan Tatung Singkawang yang jadi warisan budaya tak benda 

TRIBUNKALTIM.CO - Cap Go Meh 2021, berikut fakta perayaan penutupan Tahun Baru Imlek hingga Festival Cap Go Meh dan Tatung Singkawang yang jadi warisan budaya tak benda

Perayaan Cap Go Meh 2021 dilaksanakan besok, Jumat 26 Februari 2021 yang merupakan hari kelima belas dalam kalender China. 

Diserap dari Bahasa Hokkian, Cap Go Meh, artinya 'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima, sedangkan 'Meh' berarti malam.

Penyebutan ini merujuk pada waktu penyelenggaraan acara yang memang diselenggarakan pada penanggalan 15 kalender China.

Nama perayaan Cap Go Meh berbeda-beda di setiap negara. 

Di China nama perayaan ini adalah Yuan Xiao atau Shang Yuan.

Sementara, di Barat, festival ini disebut Lantern Festival (Festival Lampion atau Chinese Valentine's Day ( Hari Kasih Sayang versi China).

Beda perayaan Imlek dan Cap Go Meh

Imlek dirayakan dengan sembahyang ke kelenteng untuk memanjatkan doa keselamatan dan keberkahan.

Kemudian dilanjutkan dengan berkumpul dan makan bersama keluarga.

Sedangkan saat Cap Go Meh, orang-orang membawa persembahan berupa kue keranjang dan melakukan sembahyang untuk mengucap syukur dan memohon keselamatan.

Kemudian ada acara makan kue keranjang yang bisa dimakan langsung atau digoreng, serta dibagi-bagikan secara gratis untuk warga sekitar.

Sejarah Cap Go Meh

Cap Go Meh diprediksi sudah dirayakan sejak 2.000 tahun lalu.

Baca juga: Cap Go Meh 2021 Tanggal Berapa? Inilah Jadwal Lengkap Cap Go Meh 2021, Ada Tradisi Tahun Baru Imlek

Baca juga: Cap Go Meh, Kisah Guan Siau pada Dinasti Han, Perayaan dan Pesta Rakyat yang Ditunggu-tunggu

Sejak zaman Dinasti Han (206 Sebelum Masehi- 25 Masehi) ketika biksu Budha harus membawa lentera untuk ritual indah.

Mereka kemudian menerbangkan lentera tersebut, sebagai simbol untuk melepas nasib lalu yang buruk dan menyambut nasib baik untuk masa mendatang.

Dari sini mengapa Cap Go Meh identik dengan lentera.

Hari Kasih Sayang Versi China

Disebut Hari Kasih Sayang versi China lantaran pada zaman dahulu, perempuan yang belum menikah tidak diperkenankan meninggalkan rumah seorang diri kecuali pada perayaan Cap Go Meh.

Sehingga beberapa hari perayaan ini menjadi waktunya bersosialisasi dengan semua orang, terutama lawan jenis calon pasangan hidup.

Menyalakan lentera juga identik dengan tanda atau harapan akan mendapat kehidupan percintaan yang lebih baik.

Akhir dari Hal Tabu di Perayaan Imlek

Saat perayaan Imlek ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli.

Misalnya tidak boleh membeli sepatu, buku, menangis, dan lain hal.

Cap Go Meh merupakan penanda perayaan Imlek telah usai, begitu pula dengan hal-hal yang dianggap tabu.

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia terbilang istimewa karena telah berakulturasi dengan budaya setempat.

Misalnya di Singkawang adanya ritual pawai tatung, pembakaran replika naga untuk menolak bala satu kota.

Di Pulau Jawa, Tionghoa merayakan dengan lontong cap go meh, yang merupakan kuliner serapan dari ketupat lebaran.

Hanya bentuknya bulat, menyerupai bulan purnama yang biasa bersinar di penanggalan 15 China.

Festival Cap Go Meh dan Tatung Singkawang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan Festival Cap Go Meh (CGM) dan Tatung Singkawang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Indonesia 2020.

Penetapan itu disampaikan Staf Direktorat Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud Shakti Adhima Putra.

"Iya, Festival CGM dan Tatung Singkawang dari Kalimantan Barat (Kalbar) ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2020.

Jadi, masih dalam tataran penetapan nasional," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (18/10/2020).

Shakti melanjutkan, penetapan warisan budaya Kalimantan Barat itu dilakukan Kemendikbud dan bukan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).

"Yang menetapkan bukan UNESCO, tapi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan rekomendasi Tim Ahli WBTb yang sudah melalui penilaian," ujar dia.

Oleh karena itu, istilah yang benar untuk warisan budaya itu adalah Warisan Budaya Tak Benda Nasional.

Sebanyak 567 tatung turut berpartisipasi dalam perayaan budaya terbesar masyarakat Tionghoa di Kota Singkawang.

Selain Festival CGM dan Tatung Singkawang, Kalbar juga memiliki enam warisan budaya yang sama-sama ditetapkan sebagai WBTB Nasional lainnya. 

Adapun, warisan budaya tersebut yakni Bahasa Melayu Pontianak, Bahasa Melayu Sambas, Jimot Lulon dan Jimot Renai Mualang, Zikir Nazam, Tari Jepin Langkah Penghibur Pengantin, dan Tenun Ikat Kumpang Ilong.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan, PAUD, dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang Rindar Prihartono mengatakan, penetapan Festival CGM dan Tatung Singkawang sebagai WBTB Nasional 2020 merupakan kebanggaan daerah.

Ia melanjutkan, penetapan tersebut juga sekaligus menjadi pengakuan negara terhadap tradisi, ritus, dan perayaan yang telah tumbuh dan berkembang di Kota Singkawang.

"Hal ini pula tentu menjadi label atau identitas Kota Singkawang sebagai daerah yang melahirkan tradisi ini," kata Rindar seperti dikutip Antara, Jumat (16/10/2020).

Ia menjelaskan, usulan CGM dan Tatung Singkawang sebagai WBTB Nasional sudah dimulai sejak Februari 2020.

Kemudian, usulan tersebut ditampung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat untuk selanjutnya diteruskan ke Kemendikbud Republik Indonesia.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Festival Cap Go Meh dan Tatung Singkawang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional 2020" dan"Apa Itu Cap Go Meh, dan 5 Fakta Menarik Lainnya..."
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved