Bupati Asmin Laura Dukung Amanda Putri Nunukan di Ajang LIDA hingga Keluarkan Surat Edaran

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bupati Nunukan Asmin Laura menyampaikan dukungannya terhadap putri Nunukan di ajang Liga Dangdut Indonesia (LIDA) Indosiar.

Dukungan orong nomor satu di Nunukan itu disampaikan melalui video berdurasi 1 menit 33 detik yang diunggah di insta story miliknya @laurafoundation.

Baca juga: Jadi Duta LIDA 2021 Perwakilan Kaltara, Sofyan Targetkan Minimal Lolos Top 10

Pantauan TribunKaltara.com, pada detik ke 00.54, tampak Asmin Laura mengenakan batik warna biru, mengajak masyarakat Kabupaten Nunukan untuk memberikan doa dan dukungan pada Amanda asal Sebatik itu.

"Saya Bupati Nunukan, mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Nunukan untuk memberikan doa dan dukungan kepada Amanda sebagai duta Provinsi Kalimantan Utara dari Sebatik dalam Liga Dangdut Indonesia di Indosiar. Jangan lupa ketik LIDA (spasi) AMANDA kirim ke 97288," kata Asmin Laura

Amanda merupakan pelajar usia 15 tahun asal Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Baca juga: Audisi LIDA 2021 Kaltara Batch 2, Ada Remaja Nunukan dan Sri Hariati Kagumi Lesti Kejora

Tak hanya mengunggah video dukungan, Asmin Laura juga mengeluarkan surat edaran nomor 45/131/ Setda-Humpro/III/2021 perihal dukungan kepada Amanda sebagai Duta Provinsi Kalimantan Utara di Liga Dangdut Indonesia.

Surat yang berisi satu paragraf itu, ditujukan kepada Kepala Perangkat Daerah, Camat, dan para staf, agar memberikan dukungan melalui pesan singkat (SMS).

Baca juga: Audisi LIDA 2021 Kaltara Batch 2, Tim Creative Sebut Kalimantan Utara Punya Bibit Penyanyi Unggul

"Amanda kan anak Nunukan, jadi perlu disuport. Dukungan ini juga dapat memberikan nilai positif dalam upaya meningkatkan minat seni dan budaya di Kabupaten Nunukan," ucap Asmin Laura saat dikonfirmasi melalui pesan Telegram, Sabtu (13/03/2021),pukul 09.34 Wita.

Dia berharap, Amanda dapat menjadi juara pada LIDA 2021.

"Ayok dukung Amanda, semoga menjadi juara pada ajang LIDA 2021 di Indosiar," ungkapnya.

Penulis: Febrianus felis | Editor: Mathias Masan Ola