Hari Raya Nyepi

PHDI Kaltara Jelaskan Makna Upacara Tawur Kesanga, Sebut Hilangkan Sifat Jahat untuk Harmoni

Seperti halnya upacara Melasti yang dilakukan seminggu sebelum perayaan Nyepi, dan upacara Tawur Kesanga yang dilaksanakan satu hari sebelum Nyepi

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Umat Hindu di Bulungan, menjalankan Upacara Mecaru satu hari sebelum menjalankan Nyepi, bertempat di Pura Agung Jagat Benuanta, Tanjung Selor. TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR – Pelaksanaan hari Nyepi 1943 Saka, yang jatuh pada hari ini, Minggu (14/3/2021), diawali dengan berbagai pelaksanaan upacara.

Seperti halnya upacara Melasti yang dilakukan seminggu sebelum perayaan Nyepi, dan upacara Tawur Kesanga yang dilaksanakan satu hari sebelum Nyepi dilakukan.

Baca juga: PHDI Kaltara Sebut Nyepi Sebagai Instrospeksi Diri di Tengah Pandemi

Baca juga: Kumpulan Ucapan Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Jatuh Pada Minggu 14 Maret 2021

Dalam upacara Tawur Kesanga, terdapat prosesi Mecaru, yakni prosesi pembersihan lingkungan pura, dengan cara mengelilingi pura.

Prosesi ini dilakukan, dengan maksud untuk menetralisir sifat-sifat jahat, baik yang ada di sekitar lingkungan pura, maupun yang ada di dalam diri sendiri.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia, atau PHDI Kaltara, ditemui usai Upacara Mecaru, di Pura Agung Jagat Benuanta, Tanjung Selor, Sabtu lalu.

“Ini dimaksudkan untuk menetralisir sifat-sifat jahat bak yang ada di sekitar alam kita maupun yang ada di dalam diri kita,” ujar Ketua PHDI Kaltara, Ida Bagus Sidha Raharja.

Umat Hindu di Bulungan, menjalankan Upacara Mecaru dilakukan satu hari sebelum menjalankan Nyepi, bertempat di Pura Agung Jagat Benuanta, Tanjung Selor.  TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Umat Hindu di Bulungan, menjalankan Upacara Mecaru dilakukan satu hari sebelum menjalankan Nyepi, bertempat di Pura Agung Jagat Benuanta, Tanjung Selor. TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI 

Selain itu, prosesi pembersihan sifat-sifat jahat, di lingkungan pura, maupun yang ada di dalam diri sendiri, lanjut Ida Bagus, adalah untuk mempersiapkan diri sebelum menjalankan Catur Brata Penyepian, agar tercipta lingkungan alam yang bersih serta harmoni.

“Sehingga saat melaksanakan Catur Brata Penyepian sudah dalam keadaan bersih, juga dengan alam sekitar yang bersih, sehingga semua menjadi harmoni,” tambahnya.

Secara umum, Ida Bagus menjelaskan, bila Upacara Tawur Kesanga ialah untuk memberikan persembahan dan rasa syukur atas apa yang telah diperoleh selama satu tahun. Baik untuk mahluk yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

Baca juga: Satu Hari Sebelum Nyepi di Samarinda, Warga Gelar Tawur Agung Kesanga Taat Protokol Kesehatan

Hal ini penting dilakukan, sebagai salah satu bentuk introspeksi diri, dalam menyambut tahun yang baru.

“Tawur Agung Kesanga maknanya ialah mempersembahkan rasa syukur atas apa yang kita peroleh dalam setahun terakhir, juga terutama untuk persembahan untuk mahluk yang tidak kelihatan,” katanya.

“Selain itu, ini untuk instrospeksi diri, apa yang kurang di tahun yang kemarin, diperbaiki di tahun depan, bila tahun kemarin sedikit melenceng, kita kembali ke jalur yang benar,” tuturnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Mathias Masan Ola

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved