Piala Menpora
Target Borneo FC Samarinda dalam Piala Menpora 2021, Satu Grup Bersama Persija dan PSM Makassar
Target Borneo FC Samarinda dalam Piala Menpora 2021, satu grup bersama Persija Jakarta dan PSM Makassar
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Target Borneo FC Samarinda dalam Piala Menpora 2021, satu grup bersama Persija Jakarta dan PSM Makassar.
Klub Borneo FC Samarinda masuk ke Grup B Piala Menpora 2021 bersama Persija Jakarta, Bhayangkara Solo FC, dan PSM Makassar.
"Dari tiga klub yang kami lawan, semuanya klub yang luar biasa berat. Terpenting kami bisa lolos grup dulu di Piala Menpora 2021," ujar Farid Abubakar, Manajer Borneo FC.
Borneo FC punya rekam jejak cukup apik selama babak penyisihan pramusim pada tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, tim Pesut Etam pernah hampir menjadi juara.
Baca juga: Ikuti Jejak Real Madrid dan Man United, Borneo FC Kenalkan Logo Baru, Rahasia Besar Turut Dibongkar
Borneo FC tergabung di Grup D bersama dengan tuan rumah PSM Makassar, Persipasi Bandung Raya, dan Persegres Gresik United di Piala Presiden 2015.
Ditangani pelatih Iwan Setiawan, Pesut Etam berhasil lolos ke babak perempat final dengan status runner up grup setelah menorehkan dua kemenangan dan satu seri dari tiga pertandingan.
Pihak Borneo FC menghadapi Persib Bandung di babak perempat final. Pada leg pertama, Borneo FC yang bertindak sebagai tuan rumah berhasil menang 3-2. Sayang, Borneo FC terpeleset dan kalah 1-2 pada leg kedua.
Borneo FC terpaksa pulang dengan tangan kosong karena kalah jumlah produktivitas gol tandang meskipun agregat sama kuat 4-4.
Kali ini Borneo FC tergabung di grup bersama Sriwijaya FC, Barito Putera, dan Bali United di Piala Presiden 2017. Tiga klub tersebut dikenal memiliki komposisi pemain kelas wahid.
Baca juga: Pimpin Latihan Perdana Borneo FC Samarinda, Coach Amir Sempat Terkaget Melihat Pemain
Dipimpin pelatih Ricky Nelson, Borneo FC berhasil lolos sebagai juara grup dengan susah payah setelah mengemas satu kemenangan dan dua hasil seri.
Di babak perempat final, Lerby Eliandry CS lolos dramatis setelah menang 5-4 atas Madura United lewat adu penalti.
Di semifinal, Borneo FC kembali terlibat drama adu penalti melawan Persib Bandung setelah pertandingan berakhir dengan agregat 3-3.
Dewi Fortuna menyertai Borneo FC setelah Kim Kurniawan gagal mengeksekusi tendangan penalti keempat.
Sayang, partai final berakhir antiklimaks bagi Borneo FC.
Setelah perjuangan dari fase grup mereka justru dicukur gundul Arema FC dengan skor telak 1-5.
Borneo FC menurunkan pemain-pemain muda di Piala Presiden 2018.
Saat itu, nyaris 50 persen pemain yang dibawa adalah pemain muda dan pemain promosi akademi.
Pelatih Ponaryo Astaman sendiri baru saja pensiun dan menukangi Borneo FC di ajang tersebut.
Presiden klub Nabil Husein menegaskan memang sengaja menurunkan pemain kelas duanya untuk memberikan jam terbang.
Selain itu, klub juga harus membagi kekuatan karena menghadapi Piala Gubernur Kaltim pada waktu hampir bersamaan.
Tim utama Borneo FC yang masih di bawah asuhan Iwan Setiawan turun di ajang tersebut.
Performa klub pun tidak maksimal. Borneo FC gagal lolos fase grup setelah finish di posisi ketiga dengan satu kemenangan dan dua kekalahan.
Namun, hasil tersebut tidak terlalu buruk mengingat komposisi pemain yang diturunkan harus melawan Bali United, Persija Jakarta, dan PSPS Riau.
Piala Presiden 2019 berakhir kurang menyenangkan untuk Borneo FC.
Padahal, awalnya mereka cukup optimis dengan kehadiran pelatih asal Italia Fabio Lopez.
Borneo FC finish sebagai juru kunci Grup D tanpa mengemas satu poin pun.
Mereka kalah beruntun dari PSS Sleman, Madura United dan Persija Jakarta.
Hasil tersebut pun membuat Fabio Lopez langsung dicopot dari jabatannya.
Kini Miliki Logo Baru
Bertepatan dengan hari ulang tahun ke 7, pada Minggu (7/3/2021), Borneo FC miliki logo baru club.
Sebagaimana disampaikan oleh Head Media Officer Borneo FC, Brilian Sanjaya, melalui rilisnya.
Klub Borneo FC Samarinda kini tidak lagi sekadar klub sepak bola saja, tetapi merupakan entitas dari tiga hal sekaligus.
Yakni tim sepak bola profesional, pendukung fanatik, dan Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Baca juga: Ikuti Jejak Real Madrid dan Man United, Borneo FC Kenalkan Logo Baru, Rahasia Besar Turut Dibongkar
Baca juga: Pimpin Latihan Perdana Borneo FC Samarinda, Coach Amir Sempat Terkaget Melihat Pemain
Ketiga unsur ini akan diwujudkan dalam satu bentuk. Melalui logo baru yang dibuat dengan pemikiran panjang dan kerja keras.
Lanjutnya, sebagai sebuah klub. Borneo FC Samarinda dijalankan dengan sangat serius.
Dan memiliki filosofi yang menjadi acuan, sehingga tidak asal jalan.
Dari musim ke musim, di usia yang tepat 7 tahun hari ini. Borneo FC Samarinda selalu memiliki ambisi untuk meraih prestasi.
Baca juga: Sebelum Gelar Latihan Perdana Besok, Pemain Borneo FC Samarinda Lakukan Tes Swab
"Tapi untuk meraihnya. klub mengedepankan azas proses panjang," tuturnya, dikutip Senin (8/3/2021).
Lalu, masuk dalam rangkaian kejutan. Klub juga akan segera merampungkan berbagai ambisi yang akan menjadi kejutan sepanjang usia ke-7.
Sementara itu diungkapkan oleh Presiden Klub Borneo Fc, Nabil Husien Said Amin, bahwa ulang tahun ke-7 dan logo baru ini menjadi penanda bagi Borneo FC Samarinda untuk semakin berkembang lebih pesat.
Baca juga: Liga 1 2020 Ditunda, Borneo FC Samarinda Alami Banyak Kerugian, Sebut PSSI dan PT LIB PHP
Dan menjadikan Samarinda lebih dikenal sebagai kota yang mampu melahirkan pemain muda untuk diorbitkan, hingga fasilitas yang mumpuni.
"Borneo FC adalah milik masyarakat Samarinda secara menyeluruh, tanpa memandang dari mana dan siapa," pungkasnya.
Makna Logo Baru Borneo FC
Borneo FC keluarkan logo terbarunya, yang bertepatan pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke 7 tim dengan julukan Pesut Etam tersebut, pada Minggu (7/3/2021).
Pada logo kali ini jauh berbeda dengan logo sebelumnya, yang namanya nampak bertuliskan Football Club Pusamania, sedang pada kali ini bertuliskan Borneo FC Samarinda.
Berdasarkan rilis yang diberikan oleh Head Media Officer Borneo FC, Brilian Sanjaya, menjelaskan makna - makna dari logo terbarunya tim kebanggaan masyarakat Kota Tepian itu.
Pertama, Logo yang berbentuk perisai, dalam artian yakni perbedaan adat-istiadat dari Pulau Kalimatan begitu sangat luas.
Baca juga: Ikuti Jejak Real Madrid dan Man United, Borneo FC Kenalkan Logo Baru, Rahasia Besar Turut Dibongkar
Oleh sebab itu, sebagai klub sepak bola yang berasal dari tanah Kalimantan, Borneo FC Samarinda dengan bangga memakai perisai berukiran dayak sebagai bentuk kebanggaan akan tanah leluhur.
Kedua, tulisan Borneo Samarinda, dalam logo berbentuk perisai ini, tidak ada tambahan
Football Club.
Ini bermakna luas, sekaligus penegasan bahwa Borneo Samarinda ke depan bukan hanya sebagai klub sepak bola. Namun dirancang sebagai klub-klub profesional di semua bidang olahraga bergengsi.
Ketiga, tulisan Samarinda yang berwarna Oranye, sebagai klub sepak bola yang berkembang di kota Samarinda, Provinsi Kaltim.
Baca juga: Kembangkan Potensi Muda, Borneo FC Jalin Kerja Sama dengan Klub Liga 3, Pekanbaru United
Baca juga: Persija Jakarta Punya Trio Xavi-Iniesta-Messi Indonesia, Marco Simic Terkenang Eks Pelatih Borneo FC
Warna oranye merupakan warna kebesaran Kota Tepian. Selaras dengan itu, warna oranye juga mengambarkan jiwa kreatifitas yang tinggi.
Gambaran itu berbanding lurus dengan keinginan Pesut Etam menjadi klub modern yang haus akan kemakmuran.
Keempat, logo yang dominan berwarna merah maroon, dengan artian warna merah maroon adalah warna favorit dari Nabil Husien Said Amin.
Merah maroon berasal dari perpaduan tiga warna, yakni warna kuning (harapan)
biru (kedamaian) dan merah (gagah berani).
Baca juga: NEWS VIDEO Laga Uji Coba, Borneo FC Unggul 3 Gol Tanpa Balas Melawan Persiba Balikpapan
Baca juga: BREAKING NEWS Laga Uji Coba Borneo FC vs Persiba Balikpapan di Stadion Segiri Samarinda
Kelima, tulisan Borneo berwarna putih dan abu-abu, kedua warna tersebut bermakna kemurnian (putih) dan keabadian (abu-abu). Sehingga pemilihan warna itu di diharapkan bisa benar-benar abadi dalam
kemurnian.
Keenam, pesut merah, sebagai hewan mamalia air tawar di perairan Sungai Mahakam, Pesut Mahakam merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan.
Ekspresi marah Pesut Mahakam dalam logo, sebagai tanda bahaya kepada musuh. Datang. Lawan, Menang.
Baca juga: Usai Laga Uji Coba Borneo FC vs Persiba Balikpapan, Wiranto Akui Permainan Cukup Baik dan Bagus
Diberitakan sebelumnya, diungkapkan oleh Presiden Klub Borneo Fc, Nabil Husien Said Amin, bahwa ulang tahun ke-7 dan logo baru ini menjadi penanda bagi Borneo FC Samarinda untuk semakin berkembang lebih pesat.
Dan menjadikan Samarinda lebih dikenal sebagai kota yang mampu melahirkan pemain muda untuk diorbitkan, hingga fasilitas yang mumpuni.
"Borneo FC adalah milik masyarakat Samarinda secara menyeluruh, tanpa memandang dari mana dan siapa," pungkasnya.
Penulis M Riduan | Editor: Budi Susilo
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Borneo FC Targetkan Lolos Penyisihan Grup kata sang Manajer, https://www.tribunnews.com/superskor/2021/03/14/borneo-fc-targetkan-lolos-penyisihan-grup-kata-sang-manajer?page=all