Nisfu Syaban 2021

10 Hari Lagi Malam Nisfu Syaban 2021, Wajibkah Berpuasa? Penjelasan UAS, Buya Yahya dan Pengurus MUI

Tak terasa 10 hari memasuki malam Nisfu Syaban (baca; Nisfu Sya'ban). Jika melihat kalender Islam, malam Nisfu Syaban 2021 atau 1442 Hijriah dimulai

Editor: Syaiful Syafar
freepik.com
Ilustrasi berdoa - Tak terasa 10 hari lagi memasuki malam Nisfu Syaban. Jika melihat kalender Islam, malam Nisfu Syaban 2021 atau 1442 Hijriah dimulai pada Minggu 28 Maret 2021 malam hingga Senin 29 Maret 2021 malam. 

Oleh karena itu, siapapun yang tidak sepakat dengan amaliyah untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban, tentu tidak sepatutnya memberikan kecaman yang tidak berdasar, karena sikap demikian selain dapat menganggu kerukunan antar masyarakat, juga dapat mengganggu pelaksanaan ibadah bagi orang yang bersedia mengerjakannya.

Upaya menata stabilitas hati dan pikiran merupakan sikap yang sangat bijak untuk dapat diimplementasikan, bahkan berprinsip pada; "pendapatku mengandung kebenaran dan bisa berpeluang juga dalam kesalahan" merupakan suatu keniscayaan untuk memelihara persaudaraan antar sesama muslim.

Di sisi lain penting untuk diperhatikan juga bahwa amaliah menghidupkan malam Nisfu Syaban merupakan persoalan furu’iyyah yang tetap membuka ruang perbedaan tapi tetap dalam semangat yang saling toleran.

Pelaksanaaan amaliyah ini berfungsi untuk mempertebal keimanan hamba terhadap Tuhannya.

Oleh karena itu, tidak sepatutnya untuk diarahkan pada dimensi sakralitas hukum.

Sakralitas hukum terhadap persoalan keimanan juga bisa berimplikasi pada munculnya gesekan-gesekan.

Selama semua amaliyah memiliki dasar dan pijakan ilmu pengetahuan tentu tidak perlu untuk dipertentangkan.

Baca juga: Mohon Dipanjangkan Umur, Rezeki yang Banyak dan Keteguhan Iman, Ini Amalan Dibaca Malam Nisfu Syaban

Baca juga: Mengenal Nisfu Syaban, Kapan Malam Nisfu Syaban 2021 dan Adakah Amalan Khususnya?

Perbedaan merupakan suatu keniscayaan (sunnatullah), tapi menyikapi perselisihan dengan hal yang tidak bijak tentu semakin menjauhkan umat Islam dari nilai-nilai luhur ke-Islaman-nya.

Islam adalah agama yang fleksibel terkait perkara prinsip dasar (usuliyyah) bergerak secara eksklusif, sedangkan terkait perkara cabang (furu’iyyah) bergerak secara inklusif.

Urusan-urusan yang termasuk unity of diversity (al-ijtima’ fi al-ikhtilaf) merupakan bentuk keluasan dari ajaran Islam itu sendiri. Wallahu a'lam. (*)

Berita tentang Nisfu Syaban 2021

Editor: Syaiful Syafar

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved