Liga 2
RESMI Bersama Mantan Bos Inter, Anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep Jadi Presiden Persis Solo
Anak kedua Presiden Joko Widodo ( Jokowi), Kaesang Pangarep resmi menjadi salah satu presiden klub Persis Solo
TRIBUNKALTIM.CO - Anak kedua Presiden Joko Widodo ( Jokowi), Kaesang Pangarep resmi menjadi salah satu presiden klub Persis Solo.
Kaesang Pangarep bukan satu-satunya pemilik Persis Solo, namun terdapat dua sosok lainnya yang juga memiliki saham pada klub yang berlaga di Liga 2 tersebut.
Ya, adik orang nomor satu di Solo Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep dikabarkan menjadi pemilik baru dari klub Kota Bengawan, Persis Solo.
Dilansir dari Tribunnews.com, kabar mengenai Kaesang Pangarep menjadi pemilik dari klub yang berjuluk Laskar Sambernyawa itu, diunggah melalui akun Instagram, @pengamatsepakbola, Sabtu (20/3/2021).
Kaesang Pangarep resmi menjadi pemilik baru Persis Solo setelah melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Persis Solo Saestu (PSS).
Melalui keterangan yang tertulis dalam unggahan @pengamatsepakbola, Kaesang Pangarep mengakuisisi 40 persen saham Persis Solo.
Baca juga: Kaesang & Nadya Arifta Nikah, Unggah Video Bak Bridal Shower? Jawaban Putra Jokowi, Felicia Move On!
Baca juga: NEWS VIDEO Kaesang Pangarep Jawab Isu Soal Rencana Pernikahan di Bima
Sedangkan 60 persen lainnya, masing-masing menjadi kepemilikan PT Plevia Makmur Abadi dan Kevin Nugroho sebesar 30 persen.
Sementara itu, Erick Thohir sebagai pemegang 20 persen PT PSS dan 10 persen saham Persis Solo masih dimiliki para pendiri PT PSS dan 26 tim internal.
Sebelum kabar ini berkembang, terlebih dahulu Kaesang Pangarep telah menyatakan minatnya kepada Persis Solo.
Dalam wawancara di kanal YoutTube bersama CEO Bali United, Yabes Tanuri, Kaesang menjelaskan bisa menjadi pemilik Persis Solo apabila mendapat dukungan dari suporter.
"Ya, kalau diizinkan sama suporter, kalau didukung oleh suporter. Sama kalau ada duit," ujar Kaesang dikutip dari laman BolaSport.
Kaesang juga mengungkapkan tekadnya apabila jadi pemilik Persis Solo, ia ingin timnya bisa promosi ke Liga 1 dan dapat melawan Bali United.
Baca juga: HUT Pasoepati, Pelatih Persib Beber Persis Solo Unggul Kecepatan Lini Ini, Maung Bandung Tetap Juara
Baca juga: Persis Solo vs Persib Bandung, Presiden Jokowi Hadir Langsung di Stadion Manahan, Bobotoh Gigit Jari
Ia bahkan terang-terangan ingin bisa mengalahkan Bali United nantinya.
"Sebenarnya saya pengin. Saya pengin banget karena salah satunya saya pengin ngalahin Bali United," ucapnya.
Bukan hanya sekadar untuk berbisnis, Kaesang mengakui bahwa ia juga memiliki sejarah dengan klub kasta kedua Liga Indonesia tersebut.
Adik dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka itu bahkan mengaku sudah menyukai Persis sejak masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD).
Ia juga mengaku sudah banyak tahu tentang para suporter Persis Solo seperti apa.
"Ya sudah. Karena dari dulu saya juga waktu SD suka nonton Persis. Cuma setelah itu saya sekolah di Singapura. Jadi, ya sudah nggak pernah nonton bola lagi," kata Kaesang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kaesang Pangarep.
Profil Persis Solo
Terakhir kali tim berjuluk Laskar Samber Nyowo tersebut merasakan kompetisi tertinggi tepatnya pada tahun 2007.
Saat itu, Persis Solo berhasil berlaga di divisi utama pada musim 20007/2008.
Menelisik sejarah, tim kebangaan warga Surakarta tersebut tercatat memiliki sejarah hebat pada masa lalu.
Persis Solo adalah klub sepak bola yang didirikan pada tahun 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
Persis Solo adalah raksasa sepak bola Indonesia di masa lalu.
Baca juga: Jadwal Lengkap Uji Coba Persib di Bulan Februari, Barito Putera, PSS Sleman dan Persis Solo Menunggu
Baca juga: Mantan Bos Inter Milan Tertarik Beli Persis Solo, Siapkan Sejumlah Syarat
Persis pernah menjuarai kompetisi Perserikatan sebanyak 7 kali.
Namun kejayaan itu hanya berlangsung hingga akhir 1940-an.
Sejak saat itu, Persis Solo terlihat kesulitan bersaing lagi di papan atas kompetisi tertinggi sepak bola nasional.
Untuk mewujudkan mimpinya untuk kembali bisa promosi ke kasta tertinggi, pihak manajemen Persis Solo terlihat cukup serius dalam membenahi tim.
Berikut ini ulasan profil klub Persis Solo yang akan berlaga di Liga 2 2020, dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber:
Pelatih: Salahudin
Pelatih Kepala Persis Solo, Salahudin merupakan mantan pemain Timnas Indonesia.
Salahudin lahir di Palembang, 30 Januari 1970.
Pelatih Persis Solo pernah bermain sebagai bek kiri.
Tercatat ada lima tim lokal yang pernah menjadi destinasi karir Salahudin ketika masih aktif bermain sebagai pemain.
Klub pertama yang menjadi destinasi karir pertamanya sebagai pemain adalah Barito Putera.
Salahudin memperkuat Barito Putera mulai tahun 1988 hingga 1995.
Seusai merumput bersama Barito Putera selama tujuh tahun, Salahudin hijrah ke Persikota Tangerang.
Salahudin merumput bersama Persikota Tangerang selama dua tahun mulai dari 1996 hingga 1998.
Setelah vakum beberapa tahun, Salahudin kembali bermain sepak bola memperkuat Mitra Kalteng mulai tahun 2001.
Setahun berselang, ia pindah memperkuat PSS Sleman pada musim 2002/2003.
Terakhir, Salahudin menjalani karir sepak bola saat membela Persegi Gianyar pada musim 2003-2004.
Bermain apik di level klub, Pelatih Salahudin dipanggil Tim Nasional U23 SEA Games Manila 1991.
Setelah pensiun menjadi pemain sepak bola, Salahudin berkarier sebagai pelatih klub sepak bola.
Salahudin memulai karier kepelatihannya dengan menangani klub Persepar Palangkaraya.
Waktu itu pada tahun 2007 berhasil meloloskan Persepar ke Divisi I Liga Indonesia.
Ada beberapa tim lain juga pernah merasakan tangan dingin Salahudin.
Tim-tim seperti Barito Putera, Perssu Sumenep, Madura FC, hingga Persiba Balikpapan pernah menjadi destinasi karir Salahudin sebagai pelatih.
Kini, Salahudin mempunyai misi berat untuk mengantarkan Persis Solo bisa kembali bermain di kasta tertinggi sepak bola nasional pada musim depan.
Stadion Manahan, Markas Kebanggaan Persis Solo
Dikutip dari Tribun Solo, Stadion Manahan memiliki sejarah panjang bagi kesebalasan Persis Solo.
Dulu stadion yang berada di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo untuk markas Persis Solo itu diketahui diresmikan Presiden Soeharto pada pada 21 Februari 1998 silam.
Kini, setelah renovasi selama belasan bulan dengan anggaran Rp 301 miliar yang dikerjakan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Penta Rekayasa telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Rumput di Stadion Manahan Solo ini termasuk yang terbaik di kelasnya disesuaikan dengan kondisi lapangan begitu juga dengan ruangan ganti pemain juga terlihat lebih lengkap seperti jacuzzi berupa kolam air untuk pemain berendam air panas.
Selain itu, juga Lokerroom pemain atau ruang ganti pemain ada juga belasan kamar mandi, tempat cuci muka dan tempat duduk juga disediakan dalam ruangan tersebut.
Sementara lapangan pemanasan ini disediakan di dekat ruang ganti pemain menggunakan rumput sintetis.
Adapun kursi penonton juga telihat menarik lantaran dengan model warna warni semakin memeriahkan tampilan stadion yang bisa menampung menampung 20.003 orang.
Pasoepati, Pendukung Setia Laskar Samber Nyowo
Pasoepati merupakan nama sebuah kelompok supporter yang menjadi garda terdepan pendukung tim Persis Solo.
Berdasarkan sejarah, Pasoepati terbentu seusai kehadiran tim Pelita Jaya yang dulu memiliki markas di Stadion Manahan pada 20 tahun silam.
Baca juga: Hadapi Persiba Balikpapan, Pelatih Persis Solo Ingin Jaga Konsistensi Bermain
Baca juga: Lawan Persis Solo, Pelatih Persiba Balikpapan Satia Bagdja Minta Pemain Tampil Tanpa Beban
Tanggal 9 Februari 2000 disebut-sebut sebagai kelahiran supporter Pasoepati.
Di tahun 2003, hengkangnya Pelita dari kota Solo kemudian digantikan oleh klub asal Jakarta Timur yang kemudian meleburkan namanya sebagai Persijatim SOLO FC.
Namun, nostalgia Pasoepati dengan Persijatim ternyata hanya berlangsung selama 3 tahun.
Dan di tahun 2006, Pasoepati akhirnya mengikrarkan dirinya untuk mendukung tim asli daerah, Persis Solo hingga saat ini. (*)