Berita Bontang Terkini
Menengok Jembatan Darurat Prakla Bontang, Bertahun-tahun Pasca Kebakaran Belum Diperbaiki Pemerintah
Haji Takim melangkah was-was di antara papan ulin di depan rumahnya. Sebagian papan berderik karena lepas dari kuncian paku, sementara di ujung papan
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Haji Takim melangkah was-was di antara papan ulin di depan rumahnya. Sebagian papan berderik karena lepas dari kuncian paku, sementara di ujung papan lainnya putus habis terbakar.
Papan-papan kayu ini adalah jembatan yang menjadi penghubung rumah-rumah warga di Prakla.
Haji Takim tinggal di Prakla, kampung di atas air di Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan.
Baca juga: Razia Wisma Eks Lokalisasi Prakla di Bontang, Polisi Tangkap Sepasang Pengedar Sabu
Sejak kebakaran besar di RT 16 tahun 2017 lalu, jembatan kayu itu ikut terbakar parah.
Sejak saat itu pula belum ada tindakan konkret dan serius dari pemerintah untuk membenahi jembatan.
Secara swadaya, warga membenahi akses ala kadarnya dengan menjejerkan sejumlah papan.
“Ini namanya jembatan darurat,” kata Haji Takim menunjuk empat papan yang dijejerkan, Minggu (21/3/2021).
Jembatan darurat itu menjadi akses utama menuju dermaga Prakla. Jalan ini diandalkan masyarakat sebagai penghubung untuk menghidupi perekonomian masyarakat yang menggantungkan hidup di laut.
Pasalnya seluruh akses lain terputus karena habis terbakar
“Tidak semua warga Prakla itu bergantung secara ekonomi di hiburan malam. Teruntuk warga ujung Prakla itu ekonominya bergantung pada hasil laut. Aktifitas bongkar muat ikan dari dermaga ke darat terkadang terhambat,” ungkapnya.

Selain berbahaya, lebar jembatan darurat ini hanya bisa dilewati satu gerobak ikan. Tak jarang banyak warga bahkan pengunjung kerap terjatuh. Belum lagi jika hujan turun, jembatan licin dan kendaraan mudah terpelincir.
"Banyak sudah yang jatuh di sini. Bahkan beberapa waktu lalu ada pengendara jatuh ke laut dengan motornya," bebernya.
Haji Takim menambahkan. jembatan darurat yang dibuat warga setempat menggunakan papan bekas dari sebagian runtuhan kayu yang tak terbakar.
“Sudah diusulkan (perbaikan jembatan) katanya sejak awal setelah kebakaran. beberapa orang Pemkot sudah lihat kondisinya. Hanya memang belum ada wacana untuk pembangunan dari tahun lalu hingga tahun ini,” tuturnya.
Menurutnya sudah empat tahun lamanya peristiwa ini melanda Prakla. Namun hingga kini pembangunan jembatan pasca peristiwa itu belum juga menjadi prioritas pemerintah.