Mata Najwa
Di Mata Najwa, Greysia Polii Ungkap Hal yang Terus Mengganjal Usai Diusir dari All England 2021
Para atlet yang terlibat langsung menceritakan bagiamana detik-detik mereka diminta meninggalkan pentas All England 2021.
Greysia tak menduga bahwa sambutan di Tanah Air sepulang dari Inggris melebihi sambutan untuk sang juara.
Ia mengapresiasi dan merasa sangat dihargai, apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini Dubes, Menlu dan Menpora.
"Rasanya (lega), tapi setengah-setengah. Ketika kita disambut luar biasa oleh Pemerintah Indonesia, kita merasa sangat mengapresiasi. Tapi kita pulang tanpa gelar juara. Mixed feeling, kata pemain bulutangkis Indonesia Greysia Poli, Rabu (24/3/2021).
Greysia masih penasaran terhadap tanggung jawab penyelenggara dari BWF.
"Rasa marah rasa kesal ya masih, kenapa ngak bisa ikut tanding. Apalagi kemarin kita lihat sudah ada yang juara, tapi ya sudah lah," kata Greysia Poli.
Hendra Setiawan juga menyampaikan hal yang sama, ia juga merasakan marah dan kecewanya.
Dirinya merasa senang bisa pulang ke Tanah Air.
Namun ia mengaku masih ada yang ganjal, karena kepulangannya kali ini tak bisa membawa medali juara.
"Saya senang bisa kembali, tapi tak bisa bawa medali juara," kata Hendra.
Baca juga: Di Mata Najwa, Arief Poyuono Sebut 85 Persen Rakyat Indonesia Setuju Jokowi 3 Periode, Najwa Kaget
Baca juga: Daftar Diskriminasi yang Didapat Indonesia di All England 2021, Pulang Jalan Kaki & tak Dapat Makan
Lagi Latihan Disuruh Pulang
Greysia Poli mengungkapkan perlakuan BWF sangat tidak adil dan diskriminatif terhadap pebulutangkis Indonesia.
Saat itu kata Greysia dirinya tengah latihan.
Sedangkan Hendra Hasan sedang melakukan pertandingan.
Namun saat latihan dan bertanding itu mereka disuruh pulang dianggap suspected covid-19.
Greysia tak mempersoalkan mereka dituding suspected covid-19.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/greysia-polii-menceritakan-pengalamannya.jpg)