Berita Balikpapan Terkini
Kisah Calon Guru Penggerak di PPU, Bawa Papan Tulis Lewat Hutan Hingga Takut Dikejar Babi
Susanti namanya, seorang guru kunjung di Penajam Paser Utara itu menceritakan pengalamannya dengan menggebu.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
Baca Juga: NEWS VIDEO Nadiem Makarim Sebut Setiap Kali Bertemu CGP, Stres dan Pusing Tiba-Tiba Hilang
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi di PPU, Mendikbud Nadiem Makarim Salut Guru Sudah Divaksin Covid-19
Kendati demikian, Susanti rutin untuk berkunjung ke rumah siswa, setidaknya satu hari dalam sepekan.
Hal tersebut dilakukannya tanpa melihat kondisi terik panas matahari, hujan, maupun badai yang menerpa PPU.
Pengorbanan ini harus ia lakukan demi memberi pendidikan kepada siswanya yang kesulitan dalam menjangkau sinyal maupun tak punya gawai.
"Handphone juga tidak punya. Bapak Kepala Dinas bilang sesuaikan dengan kemampuan siswa itu. Yang penting anak-anak bisa mendapatkan pendidikan," ujar Susanti.
Kendati demikian, ia tetap bersyukur sebagai salah satu calon Guru Penggerak di Penajam Paser Utara (PPU).
Ia mengaku banyak mendapat dukungan dari Pemda maupun kepala sekolah terkait model belajar guru kunjung.
Meskipun jauh, guru kunjung tetap dilakukan untuk memastikan siswa tetap mendapat pembelajaran.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Resmikan Laboratorium ITK Balikpapan, Terobosan Co Laboratorium Space
Baca Juga: NEWS VIDEO Tinjau Vaksinasi Covid-19, Nadiem Makarim Apresiasi Guru Jadi Prioritas di Balikpapan
"Itulah perjuangan kami mencerdaskan anak-anak di PPU. Kami guru honor, tapi tetap semangat," tutur Ketua Ikatan Guru Honorer PPU itu.
Sebagai informasi, dalam kujungan kerjanya ke Kalimantan Timur, Menteri Nadiem Makarim berdialog dengan 25 calon Guru Penggerak.
Nadiem meminta masukan hingga kritik terkait program Guru Penggerak sebagai implementasi Merdeka Belajar episode 5. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/menteri-pendidikan-dan-kebudayaan-ri-nadiem-makarim-bersama09.jpg)