Berita Balikpapan Terkini

Kisah Calon Guru Penggerak di PPU, Bawa Papan Tulis Lewat Hutan Hingga Takut Dikejar Babi

Susanti namanya, seorang guru kunjung di Penajam Paser Utara itu menceritakan pengalamannya dengan menggebu.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mendengar curhatan calon guru penggerak.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Menjadi guru kunjung selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi covid-19 bukan hal yang mudah.

Susanti namanya, seorang guru kunjung di Penajam Paser Utara itu menceritakan pengalamannya dengan menggebu.

Cerita itu ia bagikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

Baca Juga:

Baca Juga:

Ketika berdialog dengan puluhan calon Guru Penggerak (CGP) saat kunjungan kerjanya di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Guru sekolah swasta di Penajam Paser Utara ini mengaku selalu mendapat tantangan mengajar di wilayahnya.

"Kami berkeliling membawa papan tulis ke mana-mana hingga masuk ke tengah hutan," kata Susanti kepada Mas Menteri.

Sistem guru kunjung kerap kali terpaksa ia tempuh, selama menerapkan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi.

Baca Juga: Kunjungi PPU, Nadiem Makarin Pastikan Semua Guru Honorer Bisa Ikut Seleksi PPPK Tahun Ini

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim ke Lokasi Calon Ibu Kota Negara, Singgung Guru Honorer Ikut Seleksi PPPK

Sistem pendidikan itu sulit diterapkan pada siswa yang terkendala sinyal internet hingga gawai di wilayahnya.

Seperti realita di salah satu rumah siswanya yang berada di tengah hutan dan kesulitan mengikuti pembelajaran daring.

Ia bahkan mengatakan, jarak dari sekolah ke rumah siswa tersebut mencapai 18 kilometer dan harus ia tempuh.

"Saya pernah nyasar di kebun karet dan sawit. Saya sempat berpikir, 'aduh nanti saya bisa dikejar babi lagi ini'. Saya trauma karena pernah dikejar babi juga," ucapnya.

Baca Juga: NEWS VIDEO Nadiem Makarim Sebut Setiap Kali Bertemu CGP,  Stres dan Pusing Tiba-Tiba Hilang

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi di PPU, Mendikbud Nadiem Makarim Salut Guru Sudah Divaksin Covid-19

Kendati demikian, Susanti rutin untuk berkunjung ke rumah siswa, setidaknya satu hari dalam sepekan.

Hal tersebut dilakukannya tanpa melihat kondisi terik panas matahari, hujan, maupun badai yang menerpa PPU.

Pengorbanan ini harus ia lakukan demi memberi pendidikan kepada siswanya yang kesulitan dalam menjangkau sinyal maupun tak punya gawai.

"Handphone juga tidak punya. Bapak Kepala Dinas bilang sesuaikan dengan kemampuan siswa itu. Yang penting anak-anak bisa mendapatkan pendidikan," ujar Susanti.

Kendati demikian,  ia tetap bersyukur sebagai salah satu calon Guru Penggerak di Penajam Paser Utara (PPU).

Ia mengaku banyak mendapat dukungan dari Pemda maupun kepala sekolah terkait model belajar guru kunjung.

Meskipun jauh, guru kunjung tetap dilakukan untuk memastikan siswa tetap mendapat pembelajaran.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Resmikan Laboratorium ITK Balikpapan, Terobosan Co Laboratorium Space

Baca Juga: NEWS VIDEO Tinjau Vaksinasi Covid-19, Nadiem Makarim Apresiasi Guru Jadi Prioritas di Balikpapan

"Itulah perjuangan kami mencerdaskan anak-anak di PPU. Kami guru honor, tapi tetap semangat," tutur Ketua Ikatan Guru Honorer PPU itu.

Sebagai informasi, dalam kujungan kerjanya ke Kalimantan Timur, Menteri Nadiem Makarim berdialog dengan 25 calon Guru Penggerak.

Nadiem meminta masukan hingga kritik terkait program Guru Penggerak sebagai implementasi Merdeka Belajar episode 5. (*)

Berita tentang Balikpapan

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved