News Video
NEWS VIDEO Mendikbudristek Baru Segera Dilantik Oloh Jokowi, Bagaiamana Nasib Nadiem Makarim?
Sinyal-sinyal terjadinya resshufle kabinet ini dihembuskan oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin
Meski begitu, Nadiem tetap ada kemungkinan untuk di-reshuffle Jokowi.
"Kalau ada ristek, mungkin Pak Jokowi dan lingkaran Istana akan berpikir, mampu tidak dia pada riset dan teknologinya," ungkapnya.
"Tapi kalau dilihat dari aspek politiknya, Nadiem Makarim itu cukup kuat dukungan politiknya."
"Tapi kemungkinan untuk reshuffle ada, karena ada perubahan nomenklatur," jelas Agus.
Jokowi sebagai penentu apakah Nadiem masih layak menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju atau tidak.
"Kalau melihat nomenklatur yang berubah, kalau ditambah ristek, harus menambah kemampuan profesionalitasnya lagi."
"Tergantung Jokowi apakah dia (Nadiem) mampu mengatasi pendidikan, kebudayaan, dan teknologi," katanya.
"Kalau dianggap mampu, ya tetap. Kalau dia hanya dianggap mampu sebagai Mendikbud, dan risteknya enggak mengerti ya akan diganti kelompok lain yang profesional tapi mendapat dukungan dari Muhammadiyah atau koalisi partai," beber Agus Riwanto.
Baca juga: Presiden Jokowi Temui Ketua Umum Partai, Bukan AHY, Bahas Reshuffle Kabinet? Ini Kata Politisi PDIP
Baca juga: Bos PDIP Megawati & Joko Widodo Bertemu, Hasto Bocorkan Pembicaraan, Bahas Reshuffle Kabinet, BRIN?
Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) ini kemudian menyebut peluang Sekjen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, sebagai Mendikbudristek.
Mengingat, sebelumnya Abdul Mu'ti sempat diisukan dipilih Jokowi untuk mendampingi Nadiem Makarim.
Sayangnya, Sekjen PP Muhammadiyah itu menolak posisi sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Dulu Abdul Mu'ti malah isunya dianggap sebagai wakil menterinya Nadiem Makarim."
"Tapi dia menolak karena posisinya hanya wakil menteri, enggak strategis," ungkap Agus.
Menurutnya, peluang Abdul Mu'ti menjadi Mendikbudristek tergantung pada langkah yang diambil Muhammadiyah.
"Mungkin kelompok Muhammadiyah bisa menyampaikan gagasan kalau itu diberikan pada Muhammadiyah," katanya.