News Video
NEWS VIDEO Uji Coba GeNose di Terminal Batu Ampar, Gratis Bagi Penumpang
Adapun mekanisme penggunaannya menggunakan sistem random sampling atau pemeriksaan secara acak
TRIBUNKALTIM.CO,- BPTD Wilayah XVII Kaltim-Kaltara mulai menerapkan pemeriksaan GeNose di Terminal Batu Ampar.
Kepala BPTD Wilayah XVII Kaltim-Kaltara, Avi Mukti Amin membenarkan bahwa pihaknya sudah menggunakan alat GeNose.
Yang diperuntukkan di dua tempat yakni Terminal Batu Ampar, Balikpapan dan Pelabuhan Feri Kariangau.
Adapun mekanisme penggunaannya menggunakan sistem random sampling atau pemeriksaan secara acak.
"Jadi tidak semua penumpang wajib tes GeNose untuk sementara waktu, karena belum menjadi syarat juga," ujarnya, Kamis (15/4/2021).
Avi Mukti menjelaskan setiap satu alat GeNose, saat ini hanya mampu memiliki kapasitas 300 kantong plastik udara.
Untuk itu, pihaknya menargetkan 10 sasaran dalam pemeriksaan GeNose di Terminal Batu Ampar setiap harinya.
Kendati demikian, ia berharap semua penumpang bisa di tes menggunakan GeNose dalam waktu dekat.
"Masih bertahap karena pengadaannya juga masih bertahap. Ke depan akan dilakukan seterusnya bagi penumpang yang keluar atau masuk," urainya.
Sebagai informasi saat ini layanan GeNose masih diberikan gratis untuk penumpang lantaran masih dalam tahap uji coba.
Sebelum penggunaan alat GeNose, para sopir dan penumpang akan lebih dulu mengisi data dan surat persetujuan.
Avi menambahkan bahwa pemeriksaan menggunakan GeNose memang sangat sensitif.
GeNose cukup sensitif terhadap bau dari mulut warga. Sehingga pihaknya harus melakukan verifikasi.
Yakni berupa pertanyaan kepada calon penumpang yakni tidak merokok dan makan-makanan yang berbau.
"Sampai sekarang belum ada yang positif. Karena GeNose sangat sensitif, kuta tanyakan dulu, juga kita beri air mineral unyuk menetralisir," tuturnya.
Avi berharap kedepannya pihaknya mendapatkan lagi alat GeNose tambahan guna mendukung pemeriksaan secara menyeluruh terhadap penumpang.
"Pemakaiannya untuk sementara gratis, karena biaya pengadaannya juga cukup murah. Apalagi produksi anak bangsa yang harus kita dorong," jelasnya.(*)