Abrasi Sungai di Samarinda
Proyek Penimbunan Tanah di Lokasi Abrasi Pinggir Sungai Dekat Jembatan Mahkota 2 Samarinda
Proyek penimbunan tanah yang juga masuk dalam paket pengerjaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kalhol RT 22, Kelurahan Simpang Pasir
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Proyek penimbunan tanah yang juga masuk dalam paket pengerjaan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kalhol RT 22, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, terjadi abrasi Minggu (25/4/2021) siang.
Penanggung jawab Proyek Pelaksana IPA Kalhol PT Nindya Karya, Rensi, saat ditemui di lokasi menjelaskan terkait penimbunan tanah yang dilakukan untuk nantinya dijadikan tempat pengolahan lumpur.
Sebelum pihaknya masuk ada pekerjaan penambangan pasir di sekitar area abrasi, setelah itu digeser.
Baca Juga: Abrasi di Pinggir Sungai Bawah Jembatan Mahkota 2 Samarinda, BPBD Sisir Korban Tenggelam
Baca Juga: BREAKING NEWS Tepi Sungai Bawah Jembatan Mahkota 2 Samarinda Abrasi, Satu Orang Tenggelam dan Hilang
Pekerjaan timbunan tanah sebenarnya sudah lama tidak ada lagi bahkan hari ini tidak ada pekerjaan penimbunan.
"Sebenarnya timbunan itu adalah metode kerja dan sudah dibahas bersama tim yang terkait disini, termasuk dengan konsultan jembatan dan BWS juga," sebut Rensi, Minggu (25/4/2021).
Dia pun juga menyebutkan tidak mengetahui bahwa ada palung (bagian dalam sungai). Pihaknya mengaku perencanaan tidaklah sampai kearah sana.
"Kegiatan disini hanya penimbunan tanah, kalau terdapat palung dibawah kami tidak tahu, kami tidak sampai perencanaannya, tidak sampai sejauh itu," ucap Rensi.
Dia pun melanjutkan bahwa seharusnya tanah ditimbun jauh ke arah sungai, guna melanjutkan metode yang dilakukan.
Baca Juga: Usai Abrasi Sungai, Penutupan Jembatan Mahkota 2 Samarinda Tunggu Pengukuran Tingkat Kemiringan
Yakni, memancang untuk menguatkan bagian tanah yang ditimbun.
"(Penimbunan tanah) untuk akses pengerjaan pancang, dan menjangkau yang kita kerjakan," tegas Rensi.
Bertanya luasan abrasi, Rensi mengaku belum menghitung luasan secara keseluruhan.
Baca Juga: Abrasi di Pesisir Muara Tunan Gerus Daratan, Ancam Rumah Warga, BPBD PPU Ajukan Proposal ke Pusat