Berita Nasional Terkini

OPM Bocorkan Sosok Pengusaha Penyokong KKB Papua untuk Beli Senjata, Sudah Habiskan Rp 1 M Lebih

Aliran dana untuk membeli kebutuhan persenjataan OPM (Organisasi Papua Merdeka) berhasil diungkap aparat keamanan Indonesia

Kolase TribunKaltim.co
TNI Siap Berantas KKB Papua - OPM Bocorkan Sosok Pengusaha Penyokong KKB Papua untuk Beli Senjata, Sudah Habiskan Dana Mencapai Rp 1 M Lebih 

TRIBUNKALTIM.CO - Aliran dana untuk membeli kebutuhan persenjataan OPM ( Organisasi Papua Merdeka) berhasil diungkap aparat keamanan Indonesia.

Hal itu terbongkar setelah dua orang penjual senjata api yang juga pendukung OPM membeberkan sosok pengusaha asal Papua sebagai penyokong dana KKB Papua untuk beli senjata api.

Bahkan, senjata yang dibeli merupakan senjata api mahal dengan harga satu unitnya senilai Rp 300 Juta - Rp 500 Juta.

Kontraktor yang menjadi penyandang dana ( Kelompok Kriminal Bersenjata) KKB Papua tersebut adalah Paniel Kogoya.

Dia adalah kontraktor yang pernah memenangkan pengadaan 1.000 unit solar cel atau PLTS Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Paniel Kogoya menyuplai senjata api kepada KKB Papua sejak 2018.

Baca juga: LENGKAP Profil Brigjen TNI I Gusti Putu Danny dan Sepak Terjangnya, Kabinda Papua Gugur Ditembak KKB

Baca juga: Kabar Duka, Kepala BIN Papua Gugur Jadi Korban Brutal KKB, Pangdam: Jenazah Belum Bisa Dievakuasi

Transaksi pembelian senjata dilakukan sejak Desember 2019.

Di akhir tahun itu, Paniel Kogoya membeli senjata api jenis M4 senilai Rp 300 juta.

Dia juga membeli dua pucuk senjata api jenis M16 seharga Rp 300 juta.

Tak cukup di situ, pada awal tahun 2020, Paniel Kogoya juga memesan senjata lagi seharga Rp 500 juta.

Senjata-senjata itu digunakan KKB Papua untuk melawan aparat keamanan Indonesia.

Menurut Kepala Satuan Tuga (Kasatgas) Humas, Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal Alqudsi, Paniel Kogoya telah menghabiskan uang lebih dari Rp 1 miliar untuk membeli berbagai macam senjata api.

Baca juga: NEWS VIDEO Sosok Prajurit TNI Lukius yang Berkhianat ke KKB Papua, Kini Punya Jabatan Penting

Baca juga: KKB Beraksi Lagi Membakar Sekolah dan Rumah Warga di Beoga Papua, Padahal Sempat Dipukul Mundur

Paniel Kogoya mengakui telah membeli empat pucuk senjata api dan semuanya diserahkan kepada KKB Papua.

Mereka semuanya berada di Nduga, Kabupaten Intan Jaya.

"Nama Paniel Kogoya muncul di pengakuan DC dan FA, yang merupakan tersangka pemilik senjata api, sebelum dibeli Paniel Kogoya," kata Iqbal.

"Paniel Kogoya diduga melakukannya bersama Geis Gwijangge, yang menjadi pemasok sejumlah senjata api kepada KKB," imbuh Iqbal.

Iqbal mengungkapkan, sejumlah senjata itu asalnya dari Decky Chandra Warobai, yang statusnya narapidana di Lapan Kelas II Nabire, Decky sebagai penghubung.

Perlawanan keluarga korban KKB

Sementara itu, saat ini, KKB Papua mendapatkan perlawanan dari keluarga korban Ali Mom.

Ali Mom adalah seorang siswa SMA yang ditembak mati oleh anggota KKB Papua di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kamis (15/4/2021).

Modus yang dipakai pun sangat licik dengan menelpon korban untuk meminta tolong membelikan sesuatu.

Korban pun memenuhi permintaan tersebut dan mengantar barang-barang tersebut ke lokasi yang telah disebutkan dengan menggunakan sepeda motor Jupiter MX-King.

Baca juga: Klaim Terbaru KKB Papua, Ada Oknum TNI & Polisi Gabung TPNPB, Ikut Serang Pos dan Tembak 3 Prajurit

Baca juga: NEWS VIDEO Siswa SMA di Ilaga Papua Tewas Ditembak KKB

Sesampainya di pinggir jalan Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, korban langsung ditembak dengan menggunakan senjata api.

Korban ditembak di bagian kepala dari pelipis kanan tembus ke pelipis kiri, luka tembak pada punggung kanan bagian belakang tembus hingga ke bahu kanan atas dan mengenai rahang kanan.

Korban tewas di lokasi kejadian dan motor miliknya dibakar pelaku.

Dari hasil penyelidikan, diketahui pelaku pembunuhan adalah wakil dari Lekagak Telenggen yang merupakan pimpinan KKB di Kabupaten Puncak.

Pihak KKB beralasan korban adalah mata-mata TNI-Polri.

Berikut ini perlawanan keluarga korban yang ditembak mati KKB:

1. Tantang KKB Tunjukkan Bukti

Perwakilan keluarga korban, Alminus D Mom meminta pada KKB yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) untuk menunjukkan bukti-bukti jika memang benar Ali Mom menjadi mata-mata.

Alminus mengatakan korban tak pernah terlibat dalam kegiatan mata-mata.

"Saya menyesal anak saya jadi korban tanpa alasan, maka saya minta ke TPN-OPM segera serahkan bukti di mana kegiatan-kegiatan atau di mana dia jalan dengan keamanan TNI-Polri, bukti foto dan tertulis, saya minta segera serahkan kepada keluarga korban," kata Alminus melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu (21/4/2021).

"Saya sudah dua hari tiba di Ilaga, dan tunggu, tapi sampai saat ini,belum ada informasi terkait ketelibatan Ali Mom sebagai mata-mata."

Alminus yang juga anggota DPRD Puncak ini mengatakan akan menunggu jawaban dari TPN-OPM hingga akhir minggu ini.

2. Sebut KKB Teroris

Alminus juga menyatakan bahwa aksi TPN-OPM merupakan aksi teror bukan perjuangan untuk Papua merdeka.

"Ini bukan perjuangan murni, tapi mereka teroris punya kerja yang begini, bunuh sembarang orang, melanggar HAM dan saya akan sampaikan ke dunia," katanya.

"Kalau mereka berjuang untuk Papua, mengapa bunuh orang Papua? Harusnya mereka melindungi masyarakat Papua, ini perjuangan tidak benar dan ilegal," ujarnya.

Baca juga: NEWS VIDEO Komnas HAM Tolak Ide KKB Papua Dicap Organisasi Teroris

Baca juga: Walikota Rizal Effendi Jadi yang Pertama, BKKBN Pendataan Keluarga di Balikpapan

3. Akan suarakan sampai ke internasional

Ia menegaskan akan mengambil jalur hukum terhadap pelaku pembunuhan Ali Mom.

Alminus mengatakan, aksi KKB tidak berperikemanusiaan sehingga harus diproses secara hukum maupun adat.

"Saya akan ke Timika lagi, saya suarakan sampai ke internasional. Ini ilegal karena KKB telah melanggar HAM sama dengan teroris. Mau berjuang untuk siapa? Untuk merdeka atau untuk korbankan masyarakat tidak berdosa?" ujar Alminus dalam keterangan yang diterima Antara, Kamis (22/4/2021) dari Kabupaten Puncak. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul OPM Bocorkan Penyokong Dana KKB Papua Untuk Beli Senjata, 1 Unit Harganya Rp 300 Juta-Rp 500 Juta

Berita Nasional Terkini Lainnya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved