Berita Samarinda Terkini
PDAM Samarinda Siapkan Layanan Air Bersih Bisa Langsung Diminum dari Keran dengan Booster Pump
Selain setiap hari berupaya melayani penyediaan air bersih, Perumdam PDAM Tirta Kencana Samarinda juga menyelenggarakan silaturahmi.
Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
"Kedua kami mendesak Perumdam Tirta Kencana Samarinda untuk segera mengaktifkan atau memfungsikan sumur bor yang bermasalah diberbagai tempat," tegas Delon yang juga sebagai korlap aksi melalui pengeras suara.
Tuntutan ketiga, dia meminta pihak Perumdam Tirta Kencana Samarinda mengutamakan air bersih dan mengedepankan pelayanan yang optimal daripada mendahulukan langkah taktis dalam melaksanakan program kerja.
Yang terakhir, Delon mengungkapkan dan meminta Perumdam Tirta Kencana melakukan riset ulang terhadap pembangunan sumur bor dengan sistem yang transparan.
Baca Juga: Warga Sempaja Keluhkan Pelayanan Air PDAM Samarinda, Menanti Proyek IPA Tirta Kencana Selesai
"Tentunya hal ini bagian dari keresahan masyarakat. Kami menerima beberapa keluhan dan turun ke lapangan, yang artinya kami tidak serta-merta menjustice (menghakimi) PDAM (Perumdam Tirta Kencana) begitu saja," sebut Delon.
Kucurkan Anggaran Ratusan Juta
Dari informasi yang dihimpun, proyek pembangunan sumur bor milik Perumdam Tirta Kencana ditarget sebanyak 22 titik dengan nilai anggaran Rp 200 juta per lokasi.
Hanya, pengerjaan yang diketahui dilaksanakan pada 2019 ini, diketahui terpasang pada enam titik saja.
Yaitu kawasan Bantuas, Palaran, Bengkuring, Lempake, Pampang dan Pulau Atas.
Dalam perjalanan proses pengerjaannya, proyek sumur bor ini disinyalir gagal. Dan diduga tidak bisa berfungsi.
Meski enam titik sumur bor sudah selesai namun tidak bisa dioperasikan.
"Jika PDAM memerlukan data-data tersebut, kami akan menyodorkannya terkait hal tersebut. Kami yang jelas meminta kejelasannya dan juga meminta data-data terkait anggaran. Karena sumur bor ini antisipasi kemarau, apakah anggaran pengerjaan ini bisa sesuai atau tidak," jelasnya Delon.
Dilanjutkannya bahwa aksi ini terkait permasalahan kompleks dalam kebutuhan dasar masyarakat terkait air bersih.
Sebab masih banyak yang sulit mendapatkan air bersih bahkan ketika kondisi cuaca Samarinda tidak sedang dilanda musim kemarau.
"Tentu kami meminta data-data pengerjaan ini, kami ingin melihat sejauh mana urgensinya padahal masih banyak masyarakat yang terus kesulitan. Ini harus ditindaklanjuti dan ada ketegasan serta transparan oleh PDAM," imbuhnya.