Berita Nasional Terkini

Polemik Pidato Presiden Sebut Bipang Ambawang, SAS Institute Minta Pendukung Jokowi tak Berlebihan

Polemik pidato presiden yang sebut bipang ambawang, SAS Institute minta pendukung Jokowi tak berlebihan.

Editor: Amalia Husnul A
Tangkap Layar YouTube KompasTV
Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato. Polemik pidato presiden yang sebut bipang ambawang, SAS Institute minta pendukung Jokowi tak berlebihan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Polemik pidato presiden yang sebut bipang ambawang, SAS Institute minta pendukung Jokowi tak berlebihan. 

Pidato Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang menyebutkan bipang ambawang sebagai salah satu makanan khas Kalimantan Barat jadi sorotan dan viral di media sosial.

Bipang yang merupakan makanan olahan dari daging babi ini tentu bukanlah menu yang disajikan saat Idul Fitri.

Umat Islam diharamkan makan daging babi.

Segera saja, pidato Jokowi tersebut segera menuai banyak perdebatan.

Banyak kalangan yang berkeberatan dengan statemen Presiden Jokowi terkait bipang ambawang. 

Baca juga: Fadli Zon Sebut Fadjroel Rachman Ngeles, Ingin Kaburkan Jipang & Bipang Ambawang Dipromosikan Jokowi

Ditambah juga salah satu pendukung Jokowi, Immanuel Ebenezer (Noel) ketua Joman yang ikut-ikutan memperkeruh keadaan.

Demikian dikemukakan Abi Rekso, sebagai kalangan muda Nahdliyin juga Deputi Kajian Said Aqil Siroj Institute ( SAS Institute ).

Dia mengakui bahwa terjadi kesalahan dalam penulisan pidato tersebut.

Namun lebih, lanjut dirinya, mengajak umat muslim menilai ini sebagai salah satu ujian ibadah puasa.

“Ya harus diakui bahwa ada keliru dalam penulisan pidato Presiden. Namun, di sepuluh hari menjelang Idul Fitri ini bonus ibadah terbuka luas.

Maka, sebagai seorang muslim rasional kita maknai kekeliruan itu sebagai ujian beribadah.

Jika melihat secara positif, Insya Allah ibadah puasa kita tetap dimuliakan Allah," ujar Abi Rekso, Sabtu (8/5/2021).

Abi Rekso juga beranggapan, tidak mungkin ada niatan buruk Presiden Jokowi atau tim pembantu naskah pidato baik di bawah Kepala KSP Moeldoko ataupun Mensesneg Pratikno yang secara sengaja dengan niatan buruk kepada umat Muslim.

Baca juga: Jokowi Jadi Bulan-Bulanan Usai Promosi Bipang Ambawang, Politikus PDIP Sorot Kinerja Mendag M Lutfi

"Toh mereka juga seorang Muslim. Meski, kesalahan ini perlu menjadi evaluasi besar dan fundamental dalam group penulis naskah pidato. Perlu penyegaran tim," ujar Abi Rekso.

Ketika ditanya wartawan terkait pernyataan Ketua JoMan, Abi Rekso menyatakan “Ini pendukung Jokowi atau perong-rong Jokowi, selalu membesar-besarkan isu”.

“Kalau ditanya pendukung Jokowi, justru kita heran. Kalau berfikir rasional, harusnya pedukung itu mereduksi masalah bukan membesar-besarkan yang tidak penting.

Pernyataanya itu hanya memperkeruh keadaan. Tidak ada solusi disana,' katanya.

Abi Rekso juga menilai sangat janggal ats pernyataan Immanuel yang tendensius kepada Mensesneg Pratikno.

“Lagi pula, saudara Immanuel tidak melaksanakan sholat Ied dan Idul Fitri.

Baca juga: NEWS VIDEO Jokowi Jadi Bulan-Bulanan Usai Promosi Bipang Ambawang

Artinya, dia bukan orang yang berdampak langsung terhadap kekeliruan pidato Presiden. Jadi reaksinya tidak perlu berlebihan,” papar Abi Rekso.

Abi juga berkelakar. "Atau jangan-jangan Bipang Ambiwang menu favorite saudara Noel di hari Natal dan Tahun Baru," katanya. 

Pidato Jokowi Sebut Bipang Ambawang

Pernyataan Jokowi yang mempromosikan kuliner khas nusantara termasuk Bipang Ambawang itu menjadi polemik.

Sebab, Jokowi menyebut makanan khas Kalimantan Barat itu sebagai kuliner yang biasanya dibawa mudik.

"Untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," ujar Jokowi dalam YouTube Kementerian Perdagangan, Rabu (5/5/2021).

"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," lanjutnya.

Mengenai polemik itu, Roy Suryo membenarkan ada kata Bipang dalam pidato Jokowi.

Hal tersebut ia sampaikan dalam cuitannya di akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Sabtu (8/5/2021).

"Viral statemen Pidato (yg diunggah resmi Akun KemenDag 05/05/21) ini karena ada jelas kata "Bipang (=baBI PANGgang) Ambawang"," tulisnya.

Roy Suryo kemudian mengajak masyarakat untuk memaafkan Jokowi.

Menurut Roy, Jokowi hanya membaca teks yang sudah disiapkan sebelumnya.

Meski begitu, dirinya meminta agar pihak istana melakukan evaluasi.

"Sudahlah, ini bulan baik, Maafkan saja Presiden yg juga manusia biasa karena hanya membaca Teks yg sdh disiapkan," ungkapnya.

"Tapi ini harus jadi Evaluasi Tim Istana," sambung Roy Suryo.

Baca juga: NEWS VIDEO Jokowi Jadi Bulan-Bulanan Usai Promosi Bipang Ambawang

(*)

Berita Nasional Terkini Lainnya

Berita terkait Bipang Ambawang



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pidato Jokowi soal Bipang Ambawang Jadi Polemik, Roy Suryo: Maafkan Saja, Presiden Hanya Baca Teks dan Polemik Pidato Presiden, SAS Institute: Pendukung Jokowi Jangan Memperkeruh Keadaan


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved