News Video
NEWS VIDEO Bupati Nganjuk Terjaring KPK, PDIP dan PKB Bantah Novi Rahman HIdhayat Kader Mereka
Partai tersebut adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
TRIBUNKALTIM.CO- Dua partai besar di Jawa Timur pengusung pasangan Novi Rahman Hidhayat-Marhaen Djumadi dalam Pilkada Nganjuk membantah kalau Novi Rahman adalah kader mereka.
Partai tersebut adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Bantahan tersebut diungkapkan setelah Bupati Nganjuk Novi Rahmat Hidhayat terjaring operasi tangkap tangan KPK.
Kini status kepartaian dari BNovi Rahman Hidhayat masih belum dapat dipastikan.
PDIP menyatakan tak mengeluarkan kartu anggota untuk Novi.
Baca juga: NEWS VIDEO Gibran Rakabuming Minta Maaf atas Insiden Kereta Batara Kresna dan BST Serempetan
"Tidak ada KTA atas nama Novi. Yang jadi kader dan pengurus PDI Perjuangan itu Pak Marhaen Djumadi, Wakil Bupati Nganjuk," kata Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Deni Wicaksono dalam keterangan resminya, Senin (10/5/2021).
Pada Pilkada Nganjuk 2018, Novi yang berlatar belakang pengusaha berpasangan dengan Marhaen Djumadi sebagai calon wakil bupati.
Marhaen adalah kader PDIP, dan kini menjabat sebagai wakil ketua DPD PDIP Jawa Timur.
Menurut Deni, PDIP tidak pernah berebut dan tidak pernah mengklaim kader.
"PDI Perjuangan tidak pernah menyatakan Pak Novi sebagai kader.
Kan PKB sudah mengumumkan sejak Januari 2021 bahwa Pak Novi adalah wakil ketua DPW PKB Jatim.
Ketika partai lain sudah memasukkan seseorang itu sebagai pengurus, ya tentu tidak mungkin masuk ke PDI Perjuangan,” ujarnya.
Menurut DPD PDIP Jawa Timur, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat telah diakui sebagai pengurus DPW PKB Jawa Timur seusai Musyawarah Wilayah PKB Jatim yang berlangsung pada 9 Januari 2021.
"Waktu itu kita baca beritanya yang sangat luas di media, Pak Novi masuk kepengurusan PKB Jatim.(*)