Liga 1

PSSI Persilahkan Nama Klub Diubah, Tapi Tidak dengan 7 Klub Ini, 3 Diantaranya Berasal dari Liga 1

Pergantian nama klub sepak bola di Indonesia lumrah terjadi, terlebih jika klub tersebut pindah domisili dan juga berganti kepemilikan

Kolase Instagram/@persib/@persija
Persib Bandung dan Persija Jakarta merupakan dua klub dari tujuh klub yang tidak diperbolehkan berganti nama 

TRIBUNKALTIM.CO - Pergantian nama klub sepak bola di Indonesia lumrah terjadi, terlebih jika klub tersebut pindah domisili dan juga berganti kepemilikan.

Namun, tahukah kalian?

Ada beberapa klub sepak bola Indonesia yang tidak diperbolehkan berganti nama.

Sebelumnya, PSSI mempersilakan Raffi Ahmad untuk mengubah nama RANS Cilegon FC.

Raffi Ahmad telah mengantongi restu dari PSSI untuk mengubah nama klub Liga 2 yang baru ia akuisisi, RANS Cilegon FC.

Baca juga: Liga 1 Tanpa Degradasi Menuai Polemik, PSSI Jalan Terus, Bakal Segera Ditetapkan di Kongres?

Restu tersebut didapat dalam pertemuan Raffi Ahmad dengan pengurus teras PSSI di kantor PSSI, Senin (3/5/2021).

Dalam kesempatan tersebut duo pemilik RANS Cilegon FC, Raffi Ahmad dan Rudy Salim, bertemu dengan sejumlah pengurus PSSI.

Pengurus PSSI yang tampak bertemu dengan Raffi dan Rudy adalah Ketua Umum Mochamad Iriawan, Wakil Ketua Umum Iwan Budianto, dan Plt Sekretaris Jenderal Yunus Nusi.

Pertemuan itu diunggah di kanal Youtube Rans Entertainment, Sabtu (8/5/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Mochamad Iriawan dan Iwan Budianto menyinggung peluang perubahan nama RANS Cilegon FC.

Baca juga: Update Liga 2, Dua Klub Besar Liga 1 Calon Lawan Ujicoba Persis Solo, Lagu Aldi Taher Buat Kaesang

Iwan Budianto menjelaskan, terdapat tujuh klub yang dilarang mengubah identitas sejarah yang melekat pada klub.

"PSSI memberikan keleluasaan kepada klub sepak bola untuk berganti nama," ujar Iwan kepada Raffi (3/5/2021), dilansir dari Bolanas.com.

"Namun ada tujuh klub yang tidak diperbolehkan untuk berganti nama," tambahnya.

Tujuh klub yang dimaksud adalah klub pendiri PSSI, yaitu PSIM Yogyakarta, Persis Solo, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Madiun, dan PPSM Magelang.

"Kalau Rans Cilegon termasuk yang boleh, baik berubah nama, atau domisili," tambah Wian.

Baca juga: Didepak Persib Bandung, Farshad Noor Gabung Klub Liga 1, Merapat ke Klub Berlogo Singa?

"Tujuan PSSI sebenarnya agar klub tidak bangkrut."

RANS Cilegon FC sebenarnya merupakan perubahan nama dari Cilegon United FC.

Dengan demikian, perubahan nama mendatang merupakan kali kedua Raffi Ahmad mengganti identitas klub.

Raffi Ahmad lantas menyatakan skuat RANS Cilegon FC akan melakoni training camp di Bali pada Juni mendatang.

Pelatih Bambang Nurdiansyah telah mengumumkan 30 pemain yang masuk dalam skuat RANS Cilegon FC, termasuk Cristian Gonzales dan Syamsir Alam.

Baca juga: Liga 1 Harga Mati Bagi Persis Solo, Kaesang Pangarep Belum Puas dengan Skuat Mewahnya?

Sementara itu, kabar mengenai berlangsungnya Liga 1 dan Liga 2 menemui titik terang.

Namun, sebelum kompetisi resmi digelar, sejumlah agenda harus dilakukan oleh PSSI terlebih dahulu.

Salah satu agenda yang akan dilaksanakan PSSI pada 29 Mei 2021, yakni Kongres Tahunan PSSI 2021.

Rencananya Kongres Tahunan PSSI 2021 itu digelar di Jakarta.

Keputusan ini setelah dilakukan rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Senin (3/5/2021).

Baca juga: NEWS VIDEO Karena Sikap Oknum Suporter, Persija Jakarta Ancam Tarik diri dari Liga 1 2021

Rapat tersebut digelar secara virtual dan dipimpin oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan serta diikuti 13 dari 15 Exco PSSI.

Kongres Tahunan PSSI 2021 ini digelar sebelum Liga 1 2021 yang rencananya dihelat pada 3 Juli mendatang.

Ada beberapa agenda yang sudah disiapkan PSSI dalam kongres tersebut.

"Keputusan rapat Exco menetapkan Kongres Tahunan PSSI 2021 akan dilaksanakan seusai Hari Raya Idul Fitri pada 29 Mei 2021 di Jakarta."

"Kongres nantinya ada beberapa agenda yang akan digelar," ucap Mochamad Iriawan seperti BolaSport.com kutip dari laman resmi PSSI.

Baca juga: Karena Sikap Oknum Suporter, Persija Jakarta Ancam Tarik diri dari Liga 1 2021

"Agenda kongres seperti laporan kegiatan serta keuangan PSSI 2020, program PSSI 2021, usulan agenda kongres dari anggota PSSI, pengesahan anggota, dan lain-lain."

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan bahwa ada beberapa agenda timnas Indonesia di 2021.

Seperti Kualifikasi Piala Dunia 2022, AFF U-15, AFF U-18, SEA Games, Piala AFF, AFF U-16 Putri, dan lain-lainnya.

"Kami juga menunjuk pelatih Ahmad Fadh Karim sebagai pelatih timnas eSports yang berhasil lolos ke FIFAe Nations Cup pada Agustus 2021 mendatang di Copenhagen Denmark," ucap Mochamad Iriawan.

Pada rapat Exco ini PSSI juga merencanakan kick off Liga 1 2021 dimulai pada 3 Juli mendatang.

Baca juga: Update Liga 1, Cari Ganti Sepadan Kurnia Meiga, Arema FC Bakal Bajak Hilman Syah dari PSM Makassar

Untuk Liga 2 direncanakan dimulai dua minggu usai Liga 1 kick off.

Lalu nanti menyusul kompetisi Liga 3, EPA, Soeratin dan kompetisi lainnya.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menargetkan kick off Liga 2 2021 akan digelar pada 17 Juli mendatang.

Sebelum Liga 2 dimulai, PSSI terlebih dahulu menggulirkan Liga 1 pada 3 Juli 2021.

Ini merupakan target yang diusung PSSI untuk bisa menggulirkan kembali kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021.

Baca juga: Piala Menpora Sukses, Akhirnya PSSI Umumkan Jadwal Bergulirnya Liga 1 2021, Ada Penjelasan Iwan Bule

Terlebih sudah satu tahun Liga 1 dan Liga 2 vakum akibat pandemi Covid-19.

“Dalam rencana kami, tanggal 3 Juli itu Liga 1 akan bergulir, kemudian 14 hari kemudian Liga 2,” kata Mochamad Iriawan.

“Kalau kami hitung dari tanggal 3 Juli, ya mudah-mudahan tanggal 17 Juli kick off Liga 2.”

“Maka akan semarak semua roda persepakbolaan Indonesia hidup kembali,” ucapnya menambahkan.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu optimis Liga 1 dan Liga 2 bisa bergulir musim ini.

Baca juga: Update Liga 2, Pemain Liga 1 Ramai ke Persis Solo, Ada Berlabel Timnas Indonesia, Faktor Kaesang?

Salah satu alasannya karena Piala Menpora 2021 berjalan dengan lancar dan sesuai protokol kesehatan.

Piala Menpora 2021 menjadi pertaruhan bagi PSSI untuk mendapatkan izin keramaian kembali menggulirkan Liga 1 dan Liga 2.

Seiring berjalannya waktu, rupanya PSSI bisa menjalankan Piala Menpora 2021 dengan baik.

“Piala Menpora itu pertaruhan buat PSSI, apakah kami bisa menjalankan kompetisi dalam situasi Covid-19.”

“Dulu mungkin orang pasti mengira akan pesimis, susah, tapi ternyata kalau mau dan usaha keras pasti bisa.”

Baca juga: Update Liga 1, Nasib Tragis Rekan Duet Wander Luiz di Liga Italia, Persib Dapat Jawaban Como 1907

Banyak perwakilan pemerintah yang hadir langsung untuk melihat protokol kesehatan di Piala Menpora 2021.

Kata Iwan Bule, rata-rata mereka terkejut dengan ketatnya protokol kesehatan tersebut.

“Kemarin bisa dilihat protokol kesehatan kami lakukan secara ketat di semua pertandingan.”

“Bahkan Sekjen Kemenkes bilang ini super ketat,” ucap Iwan Bule.

Iwan Bule mengaku tidak enak dengan Kapolri Listyo Sigit yang harus menjalani swab antigen saat berada di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Gagal di Piala Menpora, Arema FC Bidik Striker Liga 1 Incaran Persib, Singo Edan Depak Pemain Asing

Kendati demikian, seluruh orang yang masuk ke dalam Stadion Manahan wajib di swab antigen.

“Artinya itu komitmen kami menyampaikan kepada pemerintah, bahwa itu dilakukan maksimal,” kata Iwan Bule.

Iwan Bule mengatakan PSSI sudah mengajukan rekomendasi bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 ke Satgas Covid-19.

Federasi sepak bola Indonesia itu juga berkomunikasi dengan Kemenkes dan Kemenpora.

Untuk selanjutnya, PSSI akan mengajukan izin keramaian secara resmi ke Polri.

Iwan Bule berharap semuanya bisa berjalan lancar.

“Dan Alhamdulillah, sinyal-sinyal itu sudah ada berkaitan dengan kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2,“ kata Iwan Bule. (*)

Berita Seputar Liga 1

Berita Seputar Liga 2

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved