Lebaran Idul Fitri 2021

Lebaran Idul Fitri 2021, Warga Nunukan Diminta Tahan Sampah Non Organik Selama 2 Hari di Rumah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan meminta warga menahan sampah non organik di rumah masing-masing saat perayaan Idul Fitri 1442.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/FELIS
Kabid Persampahan DLH Nunukan, Joned. 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan meminta warga menahan sampah non organik di rumah masing-masing saat perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah.

Demikian disampaikan oleh Kabid Persampahan DLH Nunukan, Joned mengatakan, saat hari raya Idul Fitri nanti, pihaknya memberikan cuti selama 2 hari kepada pekerja yang beragama muslim.

Terhitung dimulai dari 13 Mei sampai 14 Mei 2021.

Imbauan buat warga Nunukan, mari berlebaran minim sampah. Kami minta sebisa mungkin warga menahan sampah non organik di rumah masing-masing, utamanya tanggal 13 sampai 14.

Baca Juga: Cegah Takbiran Keliling di Samarinda, Polisi Bakal Tilang, Mengincar yang Melanggar 

"Kecuali memang sampah yang tidak bisa disimpan atau organik," kata Joned kepada TribunKaltara.com, Selasa (11/5/2021) sore.

Menurutnya, dengan meliburkan pekerja yang muslim membuat kekuatan tersisa 50 persen dari jumlah pekerja bidang persampahan.

Belum lagi, kata Joned, saat Idul Fitri nanti, pihaknya tentu memprioritaskan kebersihan di masjid-masjid seusai salat Idul Fitri.

Selain itu, petugas kebersihan akan difokuskan pada jalan-jalan protokol seperti TVRI, Alun-alun, Pelabuhan Baru, termasuk sejumlah pasar.

Baca Juga: Pos Pengamanan Operasi Ketupat Mahakam 2021 Samarinda Disemprot Cegah Covid-19

"Untuk permukiman rumah warga, akan tetap diangkut sampahnya, setelah rute utama selesai. Jadi kalau belum selesai, maka kemungkinan hari kedua baru diangkut," ucapnya.

Joned mengaku, selama bulan Ramadan ini, volume sampah di Nunukan meningkat signifikan. Utamanya, setelah berbuka puasa.

Diketahui, volume sampah yang ditangani DLH Nunukan per Januari-April 2021 sebanyak 1.841 ton.

Sementara, volume tertinggi ada di bulan Maret yaitu sebanyak 483,2 ton.

Baca Juga: Geliat UMKM Samarinda di Pasar Ramadhan 2021, Menu Urap Mihun Ludes, Es Buah Acil Odah Laris

Volume sampah per 30 April lalu juga meningkat jadi 458 ton. Jumlah petugas kita tetap saja, tapi strategi di lapangan yang kami ubah.

Jadi selama bulan suci Ramadan ini, pekerja yang non muslim atau tidak berpuasa, saya arahkan kerja mulai subuh sampai siang.

Nanti pekerja yang muslim dan atau yang berpuasa saya minta turun lapangan setelah berbuka.

Pertama, kami hargai yang berpuasa, kedua memang siklus sampahnya gitu.

"Pagi setelah aktivitas sahur dan magrib setelah aktivitas berbuka," ujarnya.

Joned meminta pengertian masyarakat Nunukan, bilamana sampah di sejumlah titik, belum sempat diangkut pekerja pada hari yang sama.

"Armada dan petugas kami tidak sebanding dengan volume sampah yang meningkat. Kami harap masyarakat memahami itu," tuturnya.

Dia berharap, masyarakat disiplin dalam membuang sampah. Mulai pukul 18.00 hingga 06.00 Wita.

Patuhi jam pembuangan sampah. Meskipun saya akui tempat sampah tidak mencukupi.

Tapi kalau pembuangannya tertib, itu akan membuat kota tidak menjadi kumuh.

"Kami juga mendorong masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah," ujarnya.

"Lebih baik lagi jika mengelola sampah organik di sumber untuk dimanfaatkan jadi pupuk atau pakan ternak," ungkapnya.

Volume Sampah di Nunukan Naik

Berikut ini ada dua faktor volume Limbah di Nunukan meningkat.

Mengkaji eksistensi Bank Sampah dan pengepul terungkap ternyata masih minim.

Belakangan ini volume sampah atau limbah barang tidak berguna di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami peningkatan yang signifikan.

Demikian disampaikan oleh Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nunukan, Joned kepada Tribunkaltim.co. 

Baca Juga: Bupati Nunukan Sebut Pahlawan Persampahan, 364 Pasukan Kuning Dapat Paket Sembako

Dia menjelaskan, volume sampah di Kabupaten Nunukan yang ditangani pihaknya per Januari hingga April 2021 sebanyak 1.841 ton.

Sementara, volume tertinggi ada di bulan Maret, yaitu sebanyak 483,2 ton.

Saat masuk bulan puasa, per 30 April lalu juga meningkat jadi 458 ton.

"Itu yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Joned kepada TribunKaltara.com, Selasa (11/5/2021).

Menurutnya, ada dua faktor yang mempengaruhi volume sampah meningkat belakangan ini.

Baca juga: DLH Nunukan Minta Warga Menahan Sampah Non Organik Selama 2 Hari di Rumah Selama Idul Fitri

Pertama, sampah di lapangan mengalami kenaikan, sejalan dengan pola konsumsi masyarakat yang juga meningkat.

Kedua, soal volume pengelolaan pengurangan sampah.

"Nah, itu yang memang sampai saat ini belum bisa kami hitung. Karena neraca khusus untuk pengurangan sampah baru bisa dirilis bulan Juni nanti," bebernya.

Per enam bulan rilis. Beda kalau di TPA harus per bulan rilisnya. Jadi kapasitas pengelolaan di sumber bisa naik dan turun.

Misalnya sampah yang masuk di bank sampah dan pengepul sedikit. "Otomatis masuk ke TPA bisa mengalami kenaikan," ucapnya.

Dia mengaku, DLH Nunukan memiliki target, bahwa sampah yang dikelola masuk ke TPA, secara persentase harus terus-menerus menurun bukan malah naik.

Baca juga: Volume Sampah Dipastikan Meningkat Selama Idul Fitri, DLH Malinau Siagakan 9 Unit Truk

"Karena yang kami dorong itu bagaimana strategi pengelolaan sampah di sumber," tuturnya.

Misalnya sekarang ini banyak program pada bank sampah terkait bagaimana melakukan pembatasan maupun pengelolaan sampah plastik.

Contoh lain, strategi peningkatan kapasitas pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos.

"Sehingga sampah tidak menjadi beban di proses pembuangan akhir," ujarnya.

Tak bisa dipungkiri lagi, sampah mengalami kenaikan sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat.

Meski begitu, Joned menambahkan, kenaikan sampah harus diimbangi dengan kenaikan kapasitas pengelolaan sampah di sumber.

Baik melalui bank sampah, pengepul, pemulung, ataupun rumah kompos, dan sebagainya.

"Sekarang daerah padat penduduk itu ada di Nunukan Timur, Nunukan Utara, Nunukan Barat dan pasar-pasar," tuturnya.

Joned menuturkan, bulan Ramadan kali ini, sepanjang jalan protokol banyak sampah menumpuk.

Baca juga: Bupati Nunukan Sebut Pahlawan Persampahan, 364 Pasukan Kuning Dapat Paket Sembako

Hal itu disebabkan, aktivitas masyarakat yang ada di bazar Ramadan saat berbuka puasa.

Tahun lalu kan, Nunukan tidak membuka bazar Ramadan karena lagi maraknya kasus Covid-19.

Sekarang, sepanjang jalan protokol seperti seputaran TVRI, alun-alun, dan pelabuhan baru, itu banyak sampah.

"Selama ini kalau hari biasa tidak sebanyak seperti bulan Ramadan ini," ucapnya.

Berita tentang Nunukan

Berita tentang Lebaran Idul Fitri 2021

Penulis Febrianus Felis | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved