Hari Buku Nasional

RSUD HIS Kutai Barat Kini Dilengkapi Fasilitas Pojok Baca Digital

Pemerintah Kutai Barat melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Kutai Barat menyerahkan bantuan Pojok Baca Digital (Pocadi) dari Perpustakaan Nasional.

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
HO/PEMKAB KUBAR
Pemerintah Kutai Barat melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Kutai Barat menyerahkan bantuan Pojok Baca Digital (Pocadi) dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 

Ke depan, semoga dengan adanya Pojok Baca Digital ini bisa menambahkan minat baca. "Di tengah gempuran digitalisasi saat ini,” harapnya.

Dia juga mengatakan, masyarakat atau pasian RSUD HIS dapat menggunakan fasilitas pojok baca digital tersebut.

Ilustrasi membaca buku.
Ilustrasi membaca buku. (Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD)

"Kepada Masyarakat dan Karyawan RSUD HIS, dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik.

Dengan tersediannya Perpustakaan Pojok Baca Digital ini, sangat menarik dan tidak hanya sebagai sarana baca saja.

Baca Juga: Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian Usul Belajar Alternatif di Museum atau Perpustakaan

"Tetapi bisa menjadi sarana yang menyenangkan siapapun yang berkunjung ketempat ini,” pungkasnya. 

Belajar Alternatif di Perpustakaan

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengusulkan adanya alternatif pembelajaran kepada anak-anak atau siswa yang Belajar dari Rumah.

Alternatif yang dimaksud adalah untuk belajar di museum atau perpustakaan. Dengan begitu, anak-anak atau siswa tidak akan merasa jenuh.

Pada saat anak-anak sangat jenuh dan secara psikologis mereka sudah tidak tahan lagi belajar di rumah, sementara sekolah belum dibuka.

"Mungkin bisa diatur agar ada satu kesempatan tempat belajar alternatif di museum atau perpustakaan," ujar Hetifah, dalam rapat Komisi X DPR dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo, Rabu (17/6/2020).

Baca Juga: Masuk Mall Sambil Bawa Narkoba, Bandar Sabu di Balikpapan Diciduk Tim Opsnal Polsek

Hetifah melihat belajar alternatif di museum dan perpustakaan memiliki resiko yang kecil dalam penyebaran covid-19. Namun dia menekankan tetap harus dilakukan dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.

 "Jika terkait dengan perpustakaan dan juga museum pak Doni, saya kira ini juga menarik, karena resikonya kecil jika kita buka. Namun dengan protokol covid-19 yang nanti harus jelas juga," kata dia.

Secara teknis, politikus Golkar tersebut menuturkan bisa saja nantinya sekolah digilir untuk berkunjung ke museum dan perpustakaan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved