Bupati Kediri Turunkan Jabatan Camat Purwoasri Satu Tingkat, Pungli THR ke Desa-desa
Seorang Camat di Kabupaten Kediri diturunkan jabatannya satu tingkat lebih rendah karena tertangkap basah melakukan pungutan liar.
TRIBUNKALTIM.CO, KEDIRI - Seorang Camat di Kabupaten Kediri diturunkan jabatannya satu tingkat lebih rendah karena tertangkap basah melakukan pungutan liar.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang mendatangi kantor kecamatan mendapati sejumlah uang hasil pungtan liar.
Pungutan liar yang dilakukan oleh Camat Purwoasri itu terkait permintaan tunjangan hari raya (THR).
Baca juga: DPMPTSP Klarifikasi Soal Dugaan Pungli Lembaganya dan Izin Restoran Cepat Saji di Samarinda
Mas Dhito, panggilan akrab Bupati Kediri Hanindhito mengatakan, informasi permintaan THR oleh Camat Purwoasri kepada Desa se-Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri diinformasikan masyarakat.
"Setelah saya dengar pada tanggal 4 Mei 2021, setelah buka puasa. Lalu saya telepon camat yang bersangkutan untuk menghentikan penarikan THR. Jika sudah telanjur menarik, maka saya minta untuk dikembalikan," ujar Mas Dhito, Sabtu (15/5/2021).
Akan tetapi perintah itu tak dihiraukan oleh Camat Purwoasri inisial M.
Ia justru terus melakukan penarikan uang ke desa-desa di Kecamatan Purwoasri.
"Kemudian besoknya saya temukan ada pengumpulan sejumlah uang total Rp 15 juta," imbuhnya.
Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Apresiasi Walikota Solo Copot Oknum Lurah Karena Lakukan Pungli
Saat ini Camat Purwoasri inisial M sudah diberikan sanksi berupa pemindahan dan penurunan jabatan setingkat lebih rendah.
Mas Dhito juga mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara yang ada di Kabupaten Kediri untuk tidak melakukan pungutan liar.
Berikut kronologi lengkap kasus Camat Purwoasri yang melakukan pungutan liar untuk minta Tunjangan Hari Raya:
1. Pada tanggal 27 April 2021, Camat Purwoasri mengadakan rapat dengan para kepala desa se-Kabupaten Kediri.
Kemudian sebelum hari rapat dengan kepala desa, Camat Mudatsir menanyakan ke Kasi Pemberdayaan Masyarakat mengenai THR dari desa.
2. Kemudian Kasi Pemberdayaan Masyarakat meneruskan permintaan camat ini ke para Kepala Desa melalui Grup WhatsApp.
Baca juga: NEWS VIDEO Warga Protes dan Bela Lurah yang Dicopot Gibran Karena Dugaan Pungli
3. Menindaklanjuti arahan Camat Purwoasri, kemudian salah satu perangkat desa yakni Bendahara Desa di Kecamatan Purwoasri, mengajak bicara Kasi PMD Kecamatan untuk bahas mengenai nominal THR.
4. Hingga akhirnya pada tanggal 28 April 2021, disepakati angka sebesar 1 juta rupiah yang diserahkan kepada Camat Purwoasri. Dari sebelumnya permintaan dari camat Purwoasri, meminta sejumlah Rp 1,5 juta.
5. Selanjutnya Mas Dhito menindaklanjuti adanya laporan dari masyarakat mengenai pungli yang dilakukan oleh Camat Purwoasri.
6. Kemudian pada tanggal 5 Mei 2021, Mas Dhito menemukan transaksi yang dilakukan oleh Kasi PMD Kecamatan di sebuah Balai Desa Ketawang Purwoasri dan menemukan uang sekitar 15 juta rupiah.
7. Saat ini pihak yang bersangkutan sudah dilakukan proses pemeriksaan oleh inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kediri.
8. Untuk sanksi yang diberikan ini ada dua macam. Pertama untuk Camat Purwoasri diberikan sanksi berat berupa pemindahan dan penurunan jabatan setingkat lebih rendah.
Sementara itu untuk Kasi PMD Kecamatan diberikan penurunan pangkat lebih rendah jabatan selama 3 tahun.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bupati Kediri Mas Dhito Tangkap Basah Camat Purwoasri Minta THR, Temukan Uang Rp 15 Juta
Artikel ini juga telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologis Bupati Kediri Tangkap Basah Camat Purwoasri Minta THR ke Desa, Temukan Uang Rp 15 Juta,