Komitmen Berikan Perlindungan, Ganjar Pranowo Perhatikan Kepulangan Ribuan Pekerja Migran ke Jateng

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memiliki komitmen keberpihakan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI).

Editor: Diah Anggraeni
HO
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memiliki komitmen keberpihakan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI).

Bukan isapan jempol semata, hal itu kembali ditunjukkan Ganjar saat memperhatikan kepulangan ribuan pekerja migran kembali ke kampung halaman di Jateng.

Selain memastikan protokol kesehatan, sarana transportasi untuk kembali ke mudik secara aman pun tak luput dari perhatiannya.

Baca juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Ajak Shopee, Tingkatkan Kapasitas Penjualan UMKM di Desa

Diketahui, ribuan pekerja migran asal Jateng telah menyelesaikan kontrak kerja di berbagai negara seperti Hongkong, Malaysia, dan Arab.

Mereka kembali dari luar negeri dan mendarat melalui dua bandara yaitu Bandara Soekarno-Hatta di Banten dan Juanda di Surabaya.

Ganjar mengatakan, pihaknya melalui Disnakertrans Provinsi Jateng telah menjalin komunikasi aktif dengan Pemprov Jatim dan Pemprov Banten terkait kepulangan itu.

Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Apresiasi Walikota Solo Copot Oknum Lurah Karena Lakukan Pungli

Tak hanya itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait penatalaksanaan kesehatan Covid-19.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Sakina Roselasari merinci hingga 15 Mei 2021, pekerja migran yang turun di Bandara Juanda mencapai 474 orang dan 1.241 orang turun di Bandara Soekarno-Hatta.

Para pekerja yang kebanyakan berasal dari Kabupaten Pati, Jepara, Kendal, Cilacap, Brebes, dan Banyumas itu kini telah melewati mekanisme pemeriksaan swab dan karantina.

"Kami jalin komunikasi dengan Jatim baik itu Dinas Tenaga Kerja, Kesehatan. Kemudian BP2MI kami juga berkomunikasi. Di Juanda kemarin tidak bisa pulang mandiri, Pemprov Jateng memfasilitasi dua bus kemarin sebelum Lebaran," tutur Sakina, Selasa (18/5/2021).

Dia menyebutkan, kepulangan para pekerja migran dilakukan secara bergelombang, bahkan di antaranya ada yang pulang menggunakan fasilitas pribadi ke kampung halaman.

Namun demikian, prosedur protokol keamanan tetap harus dilalui, sebelum kembali ke mudik.

"Kalau perkiraannya yang akan pulang kurang lebih sekitar 4.000 orang, baik pada bulan April atau Mei ini karena kontraknya habis. Namun, kenyataannya yang pulang tidak sebanyak itu hanya sekitar 1.000-an orang, karena adapula yang memperpanjang kontrak mereka," imbuh Sakina.

Baca juga: Satu Korban Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Ditemukan, Ganjar Pranowo Ingatkan Pengelola

Terkait masa depan mereka sesudah pulang kampung, Sakina berpesan mereka menjadi pengusaha.

Namun demikian, bagi eks pekerja migran yang bingung mencari pekerjaan, diharapkan menghubungi Disnaker setempat.

"Pekerja yang kontraknya habis belum tentu bisa kembali ke luar negeri. Entah karena moratorium atau kondisi negara penerima kerja. Kami berharap mereka bisa menjadi wiraswasta. Kalau pelatihan, ada Kartu Prakerja yang bisa mengembangkan kemampuan. Di web kami juga ada e-Makaryo, yang mempertemukan calon pekerja dan perusahaan," pungkasnya. (adv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved