Berita Kukar Terkini
Pertashop, Pertamini Resmi Milik Pertamina Beroperasi di Loa Raya Tenggarong Seberang
Dalam rangka memudahkan masyarakat Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berada jauh dari SPBU, PT Nararya
Penulis: Aris Joni |
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Dalam rangka memudahkan masyarakat Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berada jauh dari SPBU, PT Nararya mendirikan Pertamina shop (Pertashop) yang merupakan SPBU Mini milik Pertamina.
Kini warga Loa Raya tak perlu khawatir lagi untuk mencari BBM di sekitar daerah tersebut.
Direktur Utama PT Nararya, Windi Novri Ananta mengungkapkan, Pertashop tersebut merupakan pertama di Kukar yang memang menjadi program Pertamina sejak setahun belakangan.
Ia menjelaskan, Pertashop merupakan outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, LPG non subsidi dan produk retail Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanan di desa-desa.
“Apalagi pertashop ini kan BBMnya jelas kualitasnya dan langsung dari pertamina,” ungkapnya, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Pertamina Pameran Pertashop Selama 10 Hari, Bisnis Menjanjikan Menarik Pengunjung Hingga 500 Lebih
Windi menerangkan, SPBU mini di Desa Loa Raya tersebut memiliki kapasitas tanki sebesar 3.000 liter.
Bahkan, sejak bulan Ramadan kemarin, penjualannya per hari rata-rata bisa mencapai 400 sampai 500 liter, namun pertashop tersebut hanya menyediakan BBM jenis Pertamax dan LPG 12 kilogram yang non subsidi.
“Harga jualnya pertamaxnya pun sama seperti yang ada di SPBU, yakni, Rp 9.200 per liternya,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, adanya pertashop di Loa Raya tersebut dapat membackup empat desa di sekitarnya, seperti Desa Loa Raya Sendiri, Desa Loa Pari, Desa Perjiwa dan Desa Loa Ulung.
"Ini untuk mempermudah desa-desa yang ada di pelosok. Artinya, untuk mendekatkan mereka mengisi bahan bakar," ucapnya.
Sementara itu, Sales Brand Manager Rayon II Pertamina Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Rizal, menambahkan, konsep pertashop ini dapat melibatkan masyarakat yang ingin bermitra dengan Pertamina dan hanya dengan modal Rp 250 juta sudah bisa mendirikan pertashop sendiri atau dengan sistem bagi hasil yakni masyarakat hanya menyediakan lahannya dan bahannya serta peralatannya disiapkan oleh pertamina.
"Jadi masyarakat dengan modal 250 juta dan punya lahan sendiri sudah bisa bangun dan bermitra dengan kami," ucapnya.
Saat ditanya wartawan apakah program Pertashop tersebut merupakan strategi menangkal maraknya pertamini di masyarakat yang notabene tidak resmi dan tidak berizin, dia menegaskan masalah tersebut merupakan salah satunya, karena, menurutnya, diketahui pertamini di masyarakat sudah cukup marak.
“Sebenarnya itu salah satunya, kita juga melihat pertamini ini kan marak ya, tapi inilah salah satu pertamini yang resmi dan lebih dekat dengan masyarakat,” ucapnya. (*)
Penulis: Aris Joni | Editor: Rahmad Taufiq