Liga 1
Update Liga 1 - Persija Jakarta Sudah Kantongi 2 Nama Pelatih, Bambang Pamungkas: Jose Mourinho
Persija Jakarta dikabarkan telah memiliki pelatih dan segera akan diumumkan oleh klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut
TRIBUNKALTIM.CO - Persija Jakarta dikabarkan telah memiliki pelatih dan segera akan diumumkan oleh klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut.
Persija Jakarta kini memang tengah disibukkan pada bursa transfer Liga 1, selain komposisi pemain, Persija juga harus cepat menentukan siapa pelatih yang akan menangani Andritany Ardhiyasa dkk.
Namun, belum lama ini Presiden klub Persija Jakarta, Mohammad Prapanca, membeberkan bahwa pihaknya kini sudah mengantongi dua nama pelatih anyar Persija Jakarta.
Kedua pelatih tersebut pun masuk dalam kriteria yang diinginkan Persija.
Hanya saja dirinya enggan membeberkan siapakah sosok nama pelatih tersebut lantaran belum diputuskan manajemen.
Baca juga: Update Liga 1, Selain Trio Maut, Persija akan Dilatih Luis Milla? Respon Manajemen Macan Kemayoran
Ia hanya berharap siapapun pelatihnya nanti, sosok tersebut harus bisa membawa Persija lebih baik lagi.
"Ya, kriterianya apakah sesuai dengan filosofi dari klub Persija jadi ada dua kandidat yang sekarang masih dalam keputusan dari pihak manajemen. Keduanya memenuhi syarat,” kata Prapanca dalam bincang santai bersama awak Media di Hotel Monopoli, Kemang, Jakarta, Rabu (19/5/2021).
"Mudah-mudahan siapa pun pelatihnya di antara dua kandidat ini, bisa bawa Persija ke next level,” ujar Prapanca.
Setelah dipilih dan diputuskan, pelatih tersebut dikatakannya bakal diperkenalkan secara resmi pada awal bulan depan.
"Rencana awal, kami umumkan pada Juni. Siapa yang jadi keputusan pihak manajemen," ucap Prapanca.
Baca juga: Update Liga 1 - Persaingan di Lini Depan Persija Bakal Makin Ketat, Marco Simic Bisa Tergusur
Seperti diketahui, Persija Jakarta harus mencari pelatih baru lantaran Sudirman yang telah membawa Persija juara Piala Menpora 2021 hanya mengantongi lisensi pelatih A AFC.
Sedangkan, aturan Liga 1 sendiri mewajibkan setiap klub dilatih oleh pelatih dengan lisensi Pro AFC.
Lebih lanjut, Bambang Pamungkas yang turut hadir dalam kegiatan tersebut hanya memberikan kode bahwa pelatih anyar Persija belum pernah melatih klub di Indonesia.
"Mungkin dia asing buat kalian, tapi tidak buat saya. Pelatih ini belum pernah menangani klub di Indonesia,” jelas Prapanca.
Mantan pemain Persija Jakarta itu menyebutkan bahwa Jose Mourinho merupakan kandidat utama pelatih Pasukan Ibukota.
Tentu saja, Bepe sapaan akrabnya itu berkata dengan ekspresi tertawa.
Baca juga: Update Liga 1, Eks Predator Persebaya Unggah Kode Pamit dari Terengganu FC, Bukan ke Persija Jakarta
Ucapan itu sebenarnya sudah disampaikan Bepe waktu Persija Jakarta menggelar sesi jumpa pers dengan awak media pasca menjuarai Piala Menpora 2021 pada Selasa (27/4/2021).
Dilansir BolaSport.com, pria asal Getas, Jawa Tengah, itu kembali menyebut nama Jose Mourinho saat Ngopi Bareng Persija Jakarta dengan awak media di Hotel Monopoli, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (19/5/2021).
Bepe menyebut Jose Mourinho karena waktu itu pelatih asal Portugal tersebut tengah menganggur pasca didepak klub asal Inggris, Tottenham Hotspur.
Tak lama kemudian, Jose Mourinho pun akhirnya diperkenalkan oleh klub asal Italia, AS Roma.
"Jadi begini, waktu sesi jumpa pers sebelumnya kandidat utama pelatih Persija Jakarta adalah Jose Mourinho tapi keduluan sama AS Roma," ucap kelakar Bepe.
Ikuti Format Apapun
Kompetisi Liga 1 2021/2022 direncanakan bakal bergulir pada 3 Juli mendatang.
PSSI dan PT LIB pun kini tengah sibuk mengupayakan izin dari pihak kepolisian segera keluar.
Selain itu, PT LIB juga menyiapkan skema atau format pertandingan yang diterapkan di Liga 1.
Apalagi, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air itu bergulir di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Bursa Transfer Liga 1 - Gelandang Berlabel Timnas Merapat ke Persija dan Persib, 2 Striker Menyusul
Jadi, format pertandingan di Liga 1 2021 bakal menyesuaikan dengan kondisi wabah Covid-19.
Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, sempat menjelaskan bahwa format pertandingan tetap home and away, tetapi bedanya hanya diadakan di Pulau Jawa saja.
Keputusan itu juga belum resmi, karena harus dibahas oleh PSSI dan klub-klub Liga 1.
Melihat keadaan seperti itu, Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, mengatakan bahwa pihaknya bakal mengikuti apa saja yang sudah jadi ketentuan nanti.
Sebab, menurutnya yang terpenting Liga 1 2021/2022 bisa jalan dulu.
Baca juga: Bursa Transfer Liga 1 - Persija Bakal Miliki Tridente Mematikan, Marco Simic Punya Pesaing Sepadan
"Saya tidak bisa komentar (pilihan format pertandingan-red), karena kami kan serdadu nih. Memimpin suatu peleton. Jadi perintah dimana saja, ya kita ikut saja,” kata Prapanca.
“Kami belum bisa (tentukan kandang-red) lihat kongres nanti. Setelah itu baru kami tentukan. Tetapi, intinya apapun hasil kongres nanti yang penting bagi kami Liga 1 jalan dulu,” tutur Prapanca.
Target Juara Liga 1
Selain itu, Prapanca mengatakan bahwa pihaknya fokus menjadi juara Liga 1 2021.
Soal keputusan kompetisi menggunakna sistem degradasi atau tidak diserahkan pada Kongres PSSI yang diadakan pada Sabtu (29/5/2021).
"Ya apa pun itu, kami tunggu keputusan kongres, karena yang terpenting buat Persija, yaitu target jadi juara Liga 1,” kata Prapanca.
Baca juga: Rumor Transfer Liga 1, Persija Bakal Miliki Trio Sadis, Marko Simic Punya Tandem Sepadan
Prapanca menambahkan bahwa Persija selalu siap apabila Liga 1 nantinya bakal bergulir tanpa degradasi begitu pun sebaliknya.
Liga 1 2021/2022 bergulir tanpa degradasi sebelumnya diputuskan dalam rapat Exco PSSI pada 3 Mei lalu.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan rapat itu diadakan karena banyaknya permintaan klub agar Liga 1 diadakan tanpa degradasi.
Polemik kemudian muncul saat anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, mengatakan bahwa ke publik bahwa keputusan Liga 1 tanpa degradasi telah resmi.
Padahal, keputusan tersebut masih harus dibawa ke Kongres PSSI yang diadakan pada 29 Mei mendatang di Jakarta.
“Awalnya, Ini masukan dari klub ke kita, akhirnya kami rapat Exco apakah ini mau dibawa ke rapat kongres, (mereka) setuju. Nanti keputusan di rapat Ecxo jadi selama ini belum ada putusan,” kata Iriawan.
“Jadi waktu itu, Pak Hasani salah tangkap makanya Pak Haruna tidak setuju. Saya juga akan menolak kalau memang diputusin sekarang harusnya di Kongres. Kami akan sampaikan di sana, terus ada masukan atau tidak,” jelasnya. (*)