Breaking News

Berita Kaltara Terkini

Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti di Tanjung Selor, Wagub Yansen Harap Moratorium Pemekaran Dicabut

Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, bersama rombongan anggota DPD RI tiba di Ibukota Kaltara, Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MAULANA ILHAMI
Ketua DPD RI La Nyala Mattalitti saat memberikan sambutan di Gedung Gadis Tanjung Selor, Rabu (26/5/2021). TRIBUNKALTARA.COM/MAULANA ILHAMI FAWDI  

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, bersama rombongan anggota DPD RI tiba di Ibukota Kaltara, Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara pada Rabu (26/5/2021).

Sebelum tiba di Pelabuhan VIP Speedboat Tanjung Selor, rombongan Ketua DPD RI ini mengunjungi Kesultanan Bulungan di Tanjung Palas.

Setelah hampir 1 Jam di Kesultanan Bulungan, rombongan Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti tiba di Pelabuhan VIP Speedboat Tanjung Selor.

Setibanya di Pelabuhan VIP, La Nyalla Mattalitti disambut Wagub Kaltara, Yansen Tipa Padan beserta jajaran kepala dinas di Pemprov Kaltara.

Baca Juga: 

Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan ke Gedung Gadis Tanjung Selor.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Kaltara Yansen Tipa Padan berharap wacana pemekaran kabupaten kota di Kaltara dapat didukung oleh DPD RI.

Setidaknya ada 5 Daerah Otonomi Baru atau DOB yang diusulkan oleh pihak Pemprov Kaltara.

Menurutnya, dengan luas wilayah setara 1,5 Kali luas wilayah Jawa Timur dengan penduduk sekitar 700 Ribu Jiwa, pemekaran wilayah dapat menjadi solusi pelayanan bagi warga yang jauh dari pusat pemerintahan.

"Kami harapkan, akan didukung wacana pemekaran di Kaltara," ujar Wagub Kaltara Yansen Tipa Padan.

"Ada beberapa wilayah untuk pemekaran pertama Kota Tanjung Selor, kedua Kota Sebatik, Kabupaten Kabudaya, Kabupaten Krayan, dan Kabupaten Apo Kayan," tambahnya.

"Kami harapkan moratorium dapat dipertimbangkan untuk wilayah Kaltara," tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti mengaku persoalan yang ada di daerah tidak hanya mengenai otonomi daerah.

Melainkan juga menyangkut isu strategis yang ada di daerah, seperti pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.

"Kepentingan daerah bukan hanya soal otonomi daerah saja," ujar Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti.

"Tetapi ada isu strategis daerah, yakni pemerataan pembangunan di daerah dan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat," tambahnya.

La Nyalla Sebut Tarakan Unik

Dalam kunjungannya ke Kaltara, ada beberapa hal yang disampaikan Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti.

La Nyalla menyampaikan mengenai pembangunan Kaltara sebagai daerah yang berbatasan dengan negara tetangga.

Ia menyebut Kaltara merupakan provinsi baru yang beruntung sekaligus punya beban dan tanggung jawab besar untuk menyukseskan program strategis nasional.

Seperti diketahui, pemerintah sudah menetapkan sejumlah program pembangunan strategis di Kaltara.

Di antaranya Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi, Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) Nunukan, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tarakan.

Baca juga: Ketua DPD RI La Nyalla Tiba di Tarakan, Disambut Tradisi Tepung Tawar

Karenanya, penataan ruang harus diprioritaskan, mengingat pengaruhnya terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan atau lingkungan.

"Karena kegiatan di dalamnya mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat di kawasan perbatasan darat dan laut,” ucapnya.

Senator asal Jawa Timur itu juga mengingatkan agar Kaltara tidak mengabaikan imbas pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Taiwan, dan Filipina.

La Nyalla juga menyoroti sejumlah permasalahan seperti penyelundupan barang dan perdagangan manusia yang menjadi potensi ancaman bagi negara.

Termasuk imbas eksploitasi sumber daya alam Kalimantan Utara yang melimpah tetapi tidak terkelola, seperti pencurian ikan, penyelundupan kayu, dan pencurian kekayaan alam lainnya juga menjadi potensi ancaman.

Baca juga: Konflik Israel-Palestina Telan Banyak Korban, DPD RI Desak Indonesia Galang Kekuatan Internasional

Ia mengingatkan perlunya peningkatan pertahanan di kawasan perbatasan menyusul imbas politik ekspansional Malaysia.

Seperti dicontohkannya, aksi provokasi atas wilayah Blok Ambalat dan klaim wilayah teritorial setelah kasus Simpadan dan Ligitan.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menitipkan pesan untuk Kota Tarakan.

La Nyalla mendorong agar kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara itu bisa setara dengan negara Singapura.

“Kota Tarakan posisinya unik, karena terpisah dari pulau induk Kalimantan. Pulau Tarakan merupakan Kota Pulau. Mirip dengan Singapura,” ujarnya.

Posisi geografis Kota Tarakan itu unik dan ini dianggap bisa menjadi nilai lebih untuk peningkatan pembangunan di Tarakan.

Baca juga: Ketua DPD RI Berkunjung ke Kesultanan Kukar Ing Martadinata, Singgung Ibu Kota Negara Smart City

Tarakan merupakan jalur transit antarpulau dan antarkabupaten atau kota di sekitarnya.

Dan Tarakan mempunyai batas internasional dengan Malaysia dan Filipina yang memberikan keuntungan untuk perdagangan.

Peran ganda ini lanjut La Nyalla, tentu saja berimplikasi terhadap intensitas dan jenis kegiatan sosial dan ekonomi kota.

"Karena Kota Tarakan dilewati alur laut menuju dua perairan bebas, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, saya berharap, Kota Tarakan berkembang seperti Singapura,” sebutnya.

La Nyalla pun menyatakan DPD RI juga mendukung visi terwujudnya Kota Tarakan sebagai Smart City yang bertujuan membentuk kota yang aman, nyaman, serta memperkuat daya saing perekonomian.

Ia juga mendorong Kota Tarakan untuk mengembangkan beragam infrastruktur fisik dan non-fisik atau sosial.

“Pengembangan tersebut sebagai struktur fasilitas dan layanan dasar untuk kepentingan umum yang cepat, mudah, murah, dan adil,” urainya

Di momen kunjungannya Selasa (25/5/2021) kemarin, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti juga melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) untuk pembangunan Laboratorium Ilmu Hayati Universitas Borneo Tarakan (UBT).

Peletakan batu pertama secara simbolis ini dilakukan atas permintaan Rektor UBT Adri Patton.

Ketua DPD RI hadir di UBT bersama sejumlah senator, yaitu Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi, Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin,

Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni, Senator asal Sumatera Selatan Jialyka Maharani, Andi Muh Ihsan (Sulawesi Selatan), serta Sekjen DPD RI Rahman Hadi.

Baca juga: Kunjungi Kukar, Ketua DPD RI La Nyalla Mau Kumpulkan Raja se-Nusantara dalam Kongres Budaya Nasional

Empat Senator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltara juga turut mendampingi.

Mereka adalah Martin Billa, Asni Hafid, Hasan Basri, Fernando Sinaga (Wakil Ketua Komite I DPD).

Di tempat berbeda, Rektor UBT Prof. Adri Patton mengungkap terima kasih atas kesediaan La Nyalla dan rombongan senator bertandang ke UBT.

Adri Patton juga berharap para senator dapat membantu komunikasi kepada pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan di UBT.

“Kami yakin Ketua DPD berani menyampaikan demi kebaikan masyarakat. Kami juga harap dukungannya agar UBT bisa membuka Fakultas Kedokteran," ujarnya.

"DPD RI adalah penyambung aspirasi dan DPD adalah milik rakyat,” pungkasnya. 

Berita tentang Tarakan

Penulis Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved