Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Purnatugas dan Ajakan ke Senayan

Setelah 15 tahun mengabdi di Pemkot Balikpapan, 1 periode menjadi wakil walikota dan 2 periode menjadi walikota, Rizal Effendi purnatugas.

TRIBUNKALTIM/CAHYO ADI WIDANANTO
Walikota Balikpapan Rizal Effendi (2 kiri) berfoto bersama dengan manajemen Tribun Kaltim. 

Kemarin saat Musrembang dan bertemu Mendikbudristek, saya terus menggelorakan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menjadi proyek stretegis nasional. Kalau bisa menjadi PSN, seluruh pembiayaannya dibiayai APBN kemudian ada percepatan.

ITK menjadi penting supaya menjawab kebutuhan sumber daya manusia, agar tidak semua kebutuhan dari luar, ada anak-anak yang dicetak di Balikpapan atau di Kalimantan Timur.

Prospek ITK menjadi Proyek Strategis Nasional berapa persen?

Saya kira saat bertemu kemarin beliau bilang akan mencatat itu. Di Musrembang Provinsi juga saya sampaikan kebetulan ada Kepala Bappenas. Tolong sekali karena ITK sangat penting.

Semangat ITK dulu minimal sama besarnya dengan ITB dan ITS, akan tetapi kita tidak mampu menyelesaikan permasalahan lahannya. Kita janjikan lahan 300 Hektare namun yang hanya mampu kita bebaskan sekitar 160 hektare saja, uangnya tidak ada lagi. Kepada Presiden juga saya pernah sampaikan mengenai ITK.

Kemudian proyek Coastal Road juga penting sekali. Dulu, Coastal Road menjadi satu dengan rencana Jembatan Nipah-Nipah, ini konsorsium Waskita, Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kota Balikpapan, dan Pemkab PPU.

Tadinya sudah klir dengan ketinggian 50 meter, akan tetapi karena ada IKN ada yang keberatan dengan tinggi konstruksinya karena bisa menganggu kapal yang lewat. Sehingga oleh Kementrian PUPR akan dikaji kembali.

Sebelumnya, Jembatan Nipah-Nipah turunnya ada di Coastal Road, nanti jalan Jendral Sudirman tidak lagi jadi jalan utama, jalan utama akan berada di pinggir laut. Jadi bisa lebih lebar dan menarik, sayangnya Coastal Road harus tertunda akibat IKN, padahal orang sedang semangat-semangatnya menyambut IKN.

Investasi sangat prospektif, ini menjadi PR yang sangat besar. Saya ingin Coastal Road terealisasi karena ini bisa mengubah wajah kota terutama memecahkan kepadatan di jalan Sudirman. Balikpapan akan terlihat cantik sekali.

Ketiga, yang juga harus diselesaikan yakni masalah air. Ini menjadi perosalan yang sangat berat karena kita tidak memiliki sumber air baku yang memadai. Kita kekurangan 1000 liter per detik air, penggunaan sumur dalam tak lagi potensial.

Kita saat ini hanya mengandalkan waduk Teritip, ini tidak cukup. Kita sedang menunggu waduk yang saat ini tengah dikerjakan oleh Balai Sumber Daya Air di wilayah Semoi-Sepaku.

Sayangnya ini tanggung karena potensinya 2.500 liter per detik, dan saat ini baru digarap 1.500 liter per detik. Padahal kesepakatannya 1.000 liter akan dialirkan ke Balikpapan. Kalau SPAM ini selesai bisa memenuhi kebutuhan air baku di Balikpapan.

Kita juga sebenarnya sudah merintis desalinasi air laut, akan tetapi ini mahal. Tapi waktu itu kita coba akan mengalirkan ke perumahan kelas menengah.

Ada studi ke SPAM Mahakam, akan tetapi mahal juga karena kalau mau mengambil harus ke hulu dan kualitas airnya saat ini turun.

Tempo hari sempat ditawari Pak Hasim (adik Prabowo Subiyanto) untuk mengaliri air dari ITCI Kenangan untuk mensuplai ke Balikpapan, akan tetapi karna ada IKN belum ada perkembangan lebih lanjut.

Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang Ungkap Pesan Ismunandar, Jangan Terulang Dinda

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved