Berita Samarinda Terkini
Bisnis Pertamini Dituding Ilegal, Jumlahnya Capai 140 di Samarinda, Pertamina Tawarkan Pertashop
Bisnis Pertamini kian menjamur di Kota Samarinda. Bahkan, jumlahnya kini terdata mencapai 140 Pertamini.
"Kalau suplai itu tidak dilakukan, mereka (Pertamini) akan mati dengan sendirinya. Umpamanya yang beli itu dicatat nomor platnya dengan menggunakan sistem digital," ujarnya.
"Kalau hanya imbauan, itu sudah sering sekali," imbuhnya.
Dengan harapan tidak terjadinya hal-hal negatif yang tidak diinginkan seperti kebakaran.
Pertamina Tawarkan Pertashop sebagai Pertamini yang Resmi
Sementara itu, dalam rangka memudahkan masyarakat Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berada jauh dari SPBU, PT Nararya mendirikan Pertamina shop (Pertashop) yang merupakan SPBU Mini milik Pertamina.
Kini warga Loa Raya tak perlu khawatir lagi untuk mencari BBM di sekitar daerah tersebut.
Direktur Utama PT Nararya, Windi Novri Ananta mengungkapkan, Pertashop tersebut merupakan pertama di Kukar yang memang menjadi program Pertamina sejak setahun belakangan.
Ia menjelaskan, Pertashop merupakan outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, LPG non subsidi dan produk retail Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanan di desa-desa.
“Apalagi pertashop ini kan BBMnya jelas kualitasnya dan langsung dari pertamina,” ungkapnya, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Pertamina Pameran Pertashop Selama 10 Hari, Bisnis Menjanjikan Menarik Pengunjung Hingga 500 Lebih
Windi menerangkan, SPBU mini di Desa Loa Raya tersebut memiliki kapasitas tanki sebesar 3.000 liter.
Bahkan, sejak bulan Ramadan kemarin, penjualannya per hari rata-rata bisa mencapai 400 sampai 500 liter, namun pertashop tersebut hanya menyediakan BBM jenis Pertamax dan LPG 12 kilogram yang non subsidi.
“Harga jualnya pertamaxnya pun sama seperti yang ada di SPBU, yakni, Rp 9.200 per liternya,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, adanya pertashop di Loa Raya tersebut dapat membackup empat desa di sekitarnya, seperti Desa Loa Raya Sendiri, Desa Loa Pari, Desa Perjiwa dan Desa Loa Ulung.
"Ini untuk mempermudah desa-desa yang ada di pelosok. Artinya, untuk mendekatkan mereka mengisi bahan bakar," ucapnya.