Virus Corona
Pandemi Covid-19 Belum Usai Volume Limbah Medis Meningkat, Berikut Praktik Pengolahannya
Peningkatan volume limbah medis menjadi pekerjaan rumah (PR) tersendiri bagi Indonesia, seiring dengan adanya Pandemi Covid-19
“Karena dia tergolong sebagai limbah yang infeksius jadi sifatnya dia beracun dan bisa menular dan menginfeksi orang,” katanya kepada Tribunnews, Selasa (1/6/2021).
Maka dari itu treatment pengolahannya harus detail, mulai dari limbah datang, packaging limbah, pembakaran, hingga akhirnya dapat aman dilepas ke alam.
Proses pengolahan limbah
Limbah infeksius yang dihasilkan dari tempat medis dan diolah ke PPLI akan memiliki packaging berwarna kuning,
“Sehingga orang tahu bahwa limbah ini adalah limbah infeksius, kemudian tidak hanya dibungkus plastik juga dilengkapi dengan box, kemudian akan diangkut dengan kendaraan khusus yakni refrigerator truck atau truk pendingin,” kata Arum.
Suhu dalam refrigerator truck mencapai sekitar -18 Celcius, hal ini agar menjaga limbah medis tetap aman, tidak mudah bereaksi bakteri dan kuman-kumannya.
Bukan hanya soal moda transportasi saja, PPLI juga menjaga profesionalitas pengendara refrigerator truck.
Mereka akan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap.
Mereka menggunakan pakaian khusus pelindung diri, menggunakan respirator, sepatu safety, kacamata globe, sarung tangan, sehingga saat mereka mengambil limbah itu mereka betul-betul terlindungi.
“Para petugas pengambil limbah juga melalui proses pelatihan, sehingga akan profesional ketika di lapangan, mereka pun tahu bagaimana bertindak cepat ketika ada tumpahan limbah atau kebocoran limbah, jadi memang dedicated person-nya itu ada,” imbuhnya.
Lalu setelah limbah diangkut ke PPLI, akan ditimbang untuk mengetahui tonasenya.
Dan setelah itu akan dibakar limbah medis akan dibakar di incinerator, di mana dalam hal ini PPLI masih menggunakan jasa pihak ketiga.
Namun walaupun demikian kini PPLI akan mengoperasikan insinerator pengolahan limbah yang rencananya akan beroperasi bulan depan, lanjut Arum.
Insinerator ini nantinya akan berlokasi di pusat fasilitas pengolahan limbah B3 PT PPLI di Bogor, Jawa Barat.
Memungkinkan untuk menghilangkan racun B3 dari bahan yang tidak cocok untuk diolah secara teknologi waste-to-energy maupun landfill.