Berita Nasional Terkini
Panglima TNI dan Kapolri Sorot Wilayah Ganjar Pranowo, Corona Melonjak di Kudus, 60 Desa Zona Merah
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Listyo Sigit sorot wilayah Ganjar Pranowo, Jawa Tengah. Corona melonjak di kudus, 60 desa zona merah.
TRIBUNKALTIM.CO - Jawa Tengah jadi wilayah yang disorot dua jenderal TNI dan Polri.
Ya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Listyo Sigit menyorot wilayah yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo.
Bukan soal pariwisata atau keberhasilan pembangunan pemerintah, namun lantaran kasus Covid-19 melonjak di salah satu kabupaten di Jawa Tengah.
DI kawasan Kabupaten Kudus sedikitnya ada 60 desa zona merah.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Pasien Covid-19 Bangkalan Meninggal tak Sampai 24 Jam Usai Dirawat di Rumah Sakit, Cek Sebabnya!
Dilansir Kompas.TV, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan Pemerintah Kabupaten Kudus memiliki tanggung jawab untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19.
Karena itu, Hadi mengingatkan, agar Bupati Kudus dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus bisa mengubah puluhan desa yang saat ini berstatus zona merah menjadi zona hijau.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal hadi Tjahjanto dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
"Pak Bupati dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus memiliki tanggung jawab, karena saat ini 60 desa yang menjadi zona merah, agar menjadi hijau kembali, tentunya harus memiliki sistem yang baik," kata Panglima TNI melalui keterangan resminya yang diterima pada Minggu (6/6/2021).
Hadi menuturkan jajarannya dan Polri siap membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus agar bisa menurunkan penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.
"Dandim dan Kapolres serta jajarannya harus membantu Bupati agar terbentuknya sistem yang baik dalam penanganan Covid-19 di Kudus," ujar dia.
Selain itu, Hadi juga meminta kesadaran masyarakat untuk terus mematuhi dan menjalani protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
"Kesadaran masyarakat harus semakin ditingkatkan agar Covid-19 tidak semakin menyebar dan menyebabkan tenaga kesehatan harus bekerja lebih ekstra," tutur Hadi.
Baca juga: INILAH Link Pendaftaran CPNS 2021, Lengkapi Syarat untuk Lulusan SMA D3 S1, Login sscasn.bkn.go.id
Menurut Hadi, salah satu strategi yang bisa dilakukan Kabupaten Kudus untuk menurunkan penyebaran Covid-19 adalah dengan menempatkan posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Hal tersebut, kata Hadi, juga untuk mempercepat pemulihan kesehatan di desa-desa. Karena itu, setiap desa harus mempunyai minimal satu posko PPKM mikro.
"Setiap desa harus ada satu posko PPKM mikro agar zona merah menjadi kuning, dan akhirnya menjadi hijau,” ucap Hadi.
“Tugasnya menegakkan protokol kesehatan, membantu dan mendata pelaksanaan PCR dan segera dilakukan pemisahan untuk isolasi jika sudah terkonfirmasi positif.”
Selain Hadi Tjahjanto, turut hadir Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito.
Mereka diketahui mengadakan rapat koordinasi untuk menanggulangi ledakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus.
Tak hanya itu, rapat tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Kudus HM Hartopo.
Baca juga: Resep Mixed Fruit Yoghurt, Dessert Manis dan Segar yang Hanya Butuh 10 Menit Membuatnya
Diketahui ledakan kasus Covid-19 di Kudus diduga terjadi jelang hari raya Lebaran 1442 Hijriah.
Kudus saat ini telah ditetapkan sebagai kabupaten yang masuk dalam kategori zona merah di wilayah Jawa Tengah.
Berdasarkan laman corona.kuduskab.go.id pada Rabu (2/6/2021) lalu, terdapat 7.736 kasus positif Covid-19 di Kota Kretek itu dengan rincian 287 pasien dirawat, 956 isolasi mandiri, 637 meninggal dunia, dan 5.856 sembuh.
Mayoritas penambahan kasus juga terjadi pada para tenaga kesehatan (nakes) di Kudus yang mesti melakukan isolasi mandiri saat ini.
Baca juga: Hasil Floyd Mayweather Jr vs Logan Paul, Ketakutan Mike Tyson Terhadap Youtuber tak Terbukti
Kapolri Siapkan Kontijensi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku pihaknya telah menyiapkan manajemen kontijensi untuk mencegah penularantes COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah.
Sigit menegaskan salah satu manajemen kontijensi yang dimaksud yakni terus melakukan 3T atau tindakan melakukan tes COVID-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien COVID-19 (treatment).
"Yang selesai di tracing dan reaktif langsung di arahkan untuk tidak keluar rumah dan isolasi mandiri sampai dengan RT-PCR keluar," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/6/2021).
Tak hanya itu, Sigit juga mengaku pihaknya akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak (3M).
Lebih lanjut Sigit menuturkan masyarakat yang tengah melakukan isolasi mandiri, nantinya akan mendapat pengawasan dari petugas TNI-Polri.
"Ini untuk mencegah agar yang reaktif tidak menular ke masyarakat yang lain," tegas Sigit.
Dalam kesempatan itu, Mantan Kapolda Banten ini meminta agar evakuasi masyarakat yang saat ini melaksanakan isolasi mandiri di rumah dipindah ke tempat rujukan yang telah disiapkan.
"Evakuasi yang saat ini melaksanakan isolasi mandiri di rumah digeser ke Asrama Haji Donoyudan sebagai rujukan isolasi mandiri pusat di Jateng dengan alokasi 800 tempat tidur, dilengkapi tenaga kesehatan dan penjagaan ketat dari TNI-Polri," jelasnya.
Disisi lain, Sigit mengatakan, pihak aparat keamanan bakal melakukan pengawasan untuk masyarakat yang keluar masuk di wilayah zona merah. Wilayah sekitar Kabupaten Kudus, juga diminta menyiapkan ancang-ancang manejemen kontijensi demi mencegah penyebaran virus corona.
Sementara untuk masyarakat yang keluar masuk wilayah zona merah, Sigit menekankan pihak aparat keamanan bakal melakukan pengawasan yang ketat.
Selain itu, dia juga mengimbau bagi masyarakat di wilayah zona merah desa untuk tidak keluar rumah selama 5 hari.
"Ini hasilnya nanti akan dievaluasi," tegas Sigit.
Tidak hanya Kudus, Sigit juga meminta wilayah disekitar juga diminta untuk mempersiapkan manajemen kontijensi untuk menekan kasus COVID-19.
"Yang lain mempersiapkan kontigensi plan utamanya yang berbatasan dengan Kudus," ujar dia.
Baca Juga: Kasus Melonjak, Menkes Minta Ganjar Bantu Tangani Covid-19 di Kudus
(*)
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani