Pesona Borneo

Harga Tiket Masuk Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan Kalimantan Utara

Daerah Kota Tarakan yang berada di Provinsi Kalimantan Utara memiliki destinasi edukasi wisata alam mangrove.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
WISATA ALAM - Panorma keindahan wisata alam Konservasi Mangrove dan Bekantan Kota Tarakan. Pengunjung KKMB Tarakan yang semakin berkurang kala pandemi Covid-19 di Kalimantan Utara, Selasa (15/6/2021).  

"Kalau untuk jumlahnya kalau cesar itu 20 lebih lah, sekitar 26 sampai 27 gitu. Sisanya ya kelompoknya Bruno," sebutnya.

Sementara untuk Bekantan yang menderita sakit, Miko katakan hal itu jarang terjadi, kalaupun ada Bekantan yang sakit, para petugas pun akan bertindak cepat berkoordinasi dengan dinas terkait.

"Makanya di belakang itu sudah kita siapkan juga karantina, jadi kalau misalnya ada hewan-hewan yang sakit itu nanti kita taruh di situ. Nah setelah itu kita berkoordinasi sama Dinas Peternakan untuk merawat Bekantan itu," ucapnya.

Sedangkan tingkat kematian Bekantan di kawasan konservasi ini pun sangat sedikit. Dalam 1 tahun terakhir saja, Bekantan yang mati hanya ada 2 ekor.

"Untuk kematian memang ada (2 ekor) beberapa waktu yang lalu, itu pun matinya karena tersengat listrik. Karena dia biasa main sampai ke luar. Tapi itu sudah kita konfirmasi dan PLN menanggapi.

Jadi baru-baru ini dahan-dahan yang menjulur keluar yang ke kabel itu sudah dipangkas. Jadi kalau lihat di areal sana itu ada bekas pemangkasan itu," ujarnya.

Sementara itu, dirinya menyampaikan bahwa Bekantan yang ada di kawasan konservasi ini, beberapa diantaranya merupakan Bekantan yang didatangkan dari luar kota.

Hal ini disebabkan karena saat itu jumlah Bekantan yang ada sangatlah sendikit sehingga pengunjung pun kesulitan untuk melihat Bekantan-Bekantan dengan kawasan yang cukup luas ini.

"Itu kita datangkan dari Berau. Betina 6 ekor itu lah ditambahkan ke sini untuk mempercepat jumlah populasinya dan ternyata berhasil. Jadi itu lah yang berkembang biak sampai sekarang.

Kalau untuk penambahan lagi sepertinya ndak karena dari jumlah yang ada dan dibandingkan sama luas kawasannya itu sudah memadai," tuturnya.

Cocok Buat Wisata Keluarga

Akhir pekan, wisata kawasan konservasi mangrove dan bekantan kota Tarakan cukup ramai dikunjungi para pengunjung, Minggu (30/8/2020).

Tidak hanya pengunjung lokal, namun juga ada beberapa pengunjung yang datang dari luar kota, salah satunya yaitu Nureni.

Nureni merupakan warga Tanjung Selor yang datang ke kota Tarakan untuk berlibur.

Menariknya pula, wanita yang akrab disapa Eni ini mengaku bahwa dirinya baru pertama kali mengunjungi wisata kawasan konservasi mangrove dan bekantan kota Tarakan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved