Berita Nasional Terkini
Jakarta Gawat, Politikus PDIP Heran Anies Baswedan Tak Tarik Rem Darurat, Sempat Dipanggil Jokowi
Jakarta gawat, politikus PDIP heran Anies Baswedan tak tarik rem darurat, sempat dipanggil Jokowi
TRIBUNKALTIM.CO - Politikus PDIP Charles Honoris heran Gubernur DKI tak menarik rem darurat saat penularan Covid-19 di Jakarta mencapai rekor tertinggi.
Diketahui, Jakarta kembali mengalami lonjakan kasus Virus Corona yang mencapai 5 ribu kasus per hari.
Sebelumnya, Anies Baswedan kembali memerpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.
Jika rem darurat ditarik, Jakarta akan kembali menuju awal seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total, di 2020, lalu.
Sebelumnya, jajaran Anies Baswedan sempat dipanggil Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Jokowi memberi arahan langsung terkait langkah-langkah penanganan pandemi Covid-19 di Jakarta yang melonjak signifikan.
Baca juga: Anies Baswedan Tak Mau Warga Menyesal, Beber Kasus Covid-19 Jakarta Hampir Tembus 5 Ribu Per Hari
Diketahui, Indonesia mengalami kasus lonjakan kasus baru Virus Corona sebulan terakhir ini.
Salah satu provinsi yang mengalami lonjakan tertinggi adalah Jakarta.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mempertanyakan mengapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak menarik 'rem darurat' saat kondisi Covid-19 di Ibukota semakin gawat.
Charles mengatakan Provinsi DKI Jakarta mencetak rekor angka harian Covid-19.
Dua hari berturut-turut, DKI mencetak rekor tertinggi angka kematian harian (66 jiwa) dan angka kasus harian (4.895 kasus), selama pandemi merebak sejak Maret 2020.
Data harian tersebut diperburuk dengan angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) fasilitas kesehatan DKI yang sudah di atas 80%, jauh di atas standar WHO 60%.
Bahkan, BOR RSDC Wisma Atlet sudah 90%, atau tertinggi selama fasilitas kesehatan darurat itu berdiri.
"Ini membuat DKI menjadi provinsi dengan BOR faskes tertinggi secara nasional, atau dengan kata lain terancam kolaps.