Virus Corona di Kaltim

Penyerapan Anggaran di Kalimantan Timur Berakhir Silpa, Gubernur Isran Noor: Gara-gara Corona Ini

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, menghadiri rapat paripurna ke-19 di gedung D Komplek Perkantoran DPRD Kaltim

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/JINO KARTONO
Gubernur Kaltim, Isran Noor di Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Senin (21/6/2021). Silpa Kalimantan Timur APBD tahun 2020 berada di angka Rp 2,9 triliun. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, menghadiri rapat paripurna ke-19 di gedung D Komplek Perkantoran DPRD Kaltim di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (21/6/2021).

Dalam rapat paripurna itu membahas tentang penyampaian laporan banggar tentang pelaksanaan APBD Kaltim tahun 2020.

Dalam kesempatan tersebut membahas soal Selisih Lebih/Kurang Pendapatan dan Belanja (Silpa).

Gubernur Kaltim, Isran Noor Silpa Kaltim APBD tahun 2020 berada di angka Rp 2,9 triliun.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kalimantan Timur, Kasus Positif Covid-19 Lebih dari 100

Angka tersebut dibagi beberapa faktor. Faktor pertama dengan selisih realisasi anggara pendapatan senilai Rp 1,525 triliun.

Sedangkan selisih anggaran dengan realisasi belanja senilai Rp 1,279 triliun. Kemudian selisih realisasi transfer sejumlah Rp 98, 738 miliar.

Besarnya Silpa tersebut, disebut Gubernur Kaltim, Isran Noor, dikarenakan kehati-hatian pemerintah dalam mengelola anggaran di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19.

"Bagus saja asal jangan salah digunakan bagus Silpa daripada salah digunakan daripada buru-buru. Tidak ada pembangunan ini turun sekarang pembangunan naik," ucapnya.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Klaster Minimarket di Graha Indah, Satgas Tutup Lokasi 5 Hari

Ia pun mencontohkan kasus dalam beberapa daerah yang dikarenakan faktor terburu-buru dalam mengeluarkan anggaran.

Contoh saja seperti penyelewengan dana bansos dan alat kesehatan selama pandemi Covid-19 menjadi sebuah contoh kasus.

Selain itu, rendahnya penyerapan tersebut juga dikarenakan Virus Corona atau Covid-19.

Sehingga perubahan penyerapan anggaran pun juga berpengaruh.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Mobilitas Warga Diperketat dan Aturan Baru soal Pernikahan

Tentu saja anggaran yang harusnya dikeluarkan pun harus berubah menyesuaikan kondisi pandemi Virus Corona.

Berapa tahun Covid-19 ini gara-gara si Corona ini semua terganggu program akibatnya uang ini mohon maaf saja masalah darurat kondisi darurat disuruh hati-hati.

“Banyak buktinya akibat keteledoran menimbulkan masalah seperti bansos dan alkes dan sebagainya sebagainya," ucap Isran Noor.

Berita tentang Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved