Pesona Borneo

Wisata Favorit di Kutai Barat Kala Pandemi Covid-19, Taman Budaya Sentawar Gambaran Persatuan Etnis

Taman Budaya Sentawar atau yang sering disingkat TBS merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup digandrungi masyarakat di Kabupaten Kutai Barat.

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
WISATA KUBAR - Taman Budaya Sentawar yang menjadi salah satu objek wisata sekalgus juga menjadi simbol persatuan antar etnis di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (4/7/2021) siang. 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Taman Budaya Sentawar atau yang sering disingkat TBS merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup digandrungi masyarakat di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

Terlebih lagi dihari libur, Taman Budaya Sentawar seakan tak pernah sepi pengunjung.

Pengamatan TribunKaltim.co, mereka pengunjung ada yang melakukan olahraga santai maupun hanya sekedar jalan-jalan saja beserta sanak keluarga atau kerabat.

Diketahui, Taman Budaya Sentawar terletak di Jalan Sendawar Raya, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat.

Baca juga: Taman Budaya Sentawar di Kubar Dibuka, Inilah 6 Lamin Etnis Dayak yang Bisa Dinikmati Pengunjung

Dan berseberangan langsung dengan Kantor Pengadilan Negeri dan Kantor Kejaksaan Negeri Kutai Barat.

Sejarah Kemunculannya

Dibangun pada era pemerintahan Ismael Thomas-Didik Effendi dan diresmikan pada 5 November 2012.

Terdiri atas 6 bangunan, yakni Lamin atau lo’u sebagai representasi dari 6 etnis di Kutai Barat.

Antara lain:

- Suku Dayak Benuaq

- Dayak Tunjung

- Dayak Bahau

- Dayak Aoheng

- Dayak Kenyah

- Dan etnis Melayu

- Kutai, Banjar dan lain-lain

Menelan Anggaran Rp 40 Miliar

TBS merupakan pusat seni budaya yang dikelola Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Taman Budaya Sendawar di bawah kendali Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Barat.

Pembangunan gedung TBS Oleh kala itu menelan anggaran hingga Rp 40 miliar.

Berbagai acara maupun kegiatan sering digelar di sini.

Mulai dari upacara adat, festival seni dan budaya, peringatan kemerdekaan RI, dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Kelanjutan Pembangunan Rumah Adat Kuta di Penajam Paser Utara, PUPR Kucurkan Rp 1,4 Miliar

Selain 6 bangunan lamin atau rumah panjang juga ada panggung utama yang dinamai Panggung Mook Manaar Bulant.

Berfungsi sebagai panggung utama jika ada perayaan akbar yang digelar di TBS, seperti pada perayaan HUT Kutai Barat, pentas tarian hingga konser artis Ibu Kota.

Jika berkunjung ke Kutai Barat, sempatkanlah ke TBS pada hari Sabtu malam karena rutin digelar pertunjukan seni dan budaya dari 6 etnis.

Kembali Dibuka meski Masih Pandemi

Sempat ditutup lantaran pandemi Covid-19 di Kutai Barat yang terus meroket.

Dan saat ini kembali dibuka untuk umum dengan catatan setiap pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak, Minggu 4 Juli 2021.

Dengan dibukanya objek wisata ini setiap pengunjung diwajibkan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Hal ini guna menghindari terjadinya kerumunan dan mencegah potensi penularan Covid-19.

Baca juga: Taman Budaya Sentawar di Kubar Dibuka, Inilah 6 Lamin Etnis Dayak yang Bisa Dinikmati Pengunjung

Memang belum ada edaran resmi di Kutai Barat bahwa objek wisata dibuka kembali, namun karena sudah masuk tatanan kehidupan baru.

Masyarakat diberi ruang untuk melaksanakan kegiatan disini, dengan melaksanakan standar covid itu sendiri,” ujar Kepala UPT TBS, Melitina.

Tidak Dipungut Biaya

Pengunjung yang ingin berkunjung ke sini tidak dipungut biaya alias gratis.

Semoga setelah pandemi berakhir, kegiatan seni dan budaya di TBS bisa kembali dihidupkan agar menjadi daya tarik sekaligus hiburan bagi para pengunjung.

Dia menyebutkan, saat ini masyarakat sudah diperkenan berkunjung atau melakukan kegiatan di TBS.

Namun, tegasnya, tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19.

Seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan tidak berkerumun.

Taman Budaya Sentawar yang menjadi salah satu objek wisata sekalgus juga menjadi simbol persatuan antar etnis di Kabupaten Kutai Barat
Taman Budaya Sentawar yang menjadi salah satu objek wisata sekalgus juga menjadi simbol persatuan antar etnis di Kabupaten Kutai Barat (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL)

"Sekarang pun masyarakat boleh berkunjung, cuma harus menggunakan masker," ujar Kepala UPT TBS Melitina.

Lalu kemudian, sebagai pelangkap kala pandemi Covid-19, di lokasi TBS kini sudah disediakan tempat cuci tangan.

"Artinya harus sering cuci tangan, kemudian di pintu gerbang juga harus melewati pemeriksaa suhu tubuh," tutur Melitina.

Karena saat ini dalam susana pandemi Covid-19, masyarakat hanya bisa menikmati dan memanfaatkan fasilitas 6 lamin etnis dayak yang ada di Kutai Barat.

Yakni sebagai berikut:

- Lamin Tunjung

- Benuaq

- Bahau

- Oheng

- Kenyah dan Melayu

- Serta panggung utama TBS.

Sebenarnya kalau kondisi normal, ada pentas budaya setiap malam minggu.

Kemudian ada ecraft atau kerajinan tangan UKM di setiap lamin.

"Tapi dengan adanya pandemi inikan, kegiatan seni budaya, penjualan dan kegiatan ecraftnya juga tidak dilaksanakan untuk menghindari kerumunan," ujarnya.

Berita tentang Kutai Barat

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved