Mata Najwa
Tema Mata Najwa Soroti Tabung Oksigen Langka, Atta Halilintar Galang Dana Bantu Pasien Covid-19
Tema Mata Najwa terbaru edisi Rabu 7 Juli 2021 kembali menyoroti seputar pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Kemudian dana tersebut digunakan untuk keperluan tabung oksigen bagi para pasien Covid-19 di rumah sakit.
Baca juga: Viral, Perawat di Lampung Dikeroyok Gara-gara Tabung Oksigen, Pelaku Sempat Catut Nama Kadinkes
Dalam penggalangan dana itu, suami Aurel Hermansyah menargetkan hingga Rp 500 juta.
"Oksigen Untuk Rakyat. Bismillah mulai dikit-dikit jadi bukit," tulis Atta Halilintar, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (6/7/2021).
"Bantuan ini diutamakan masyarakat yang membutuhkan. Makasih banyak hati baik di luar sana yang ikut bersama membantu dan share link postingan ini," tambah Atta lagi.

Langkah penggalangan dana itu dilakukan Atta Halilintar lantaran banyak yang mengirimkan pesan Instagram.
Pasalnya banyak rumah sakit yang membutuhkan oksigen tersebut.
Hingga berita ini ditulis total penggalangan dana sudah menyentuh angka Rp 163 juta lebih.
Baca juga: Di Mata Najwa, Politisi PDIP Cetuskan Ide Cegah Penyebaran Covid-19 dengan Menutup Pulau Jawa
Impor Tabung Oksigen
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemerintah akan mengimpor tabung gas oksigen yang akan digunakan di ruang-ruang perawatan darurat di rumah sakit.
"Kita juga dengan Menteri Perindustrian sudah berkoordinasi untuk melakukan impor tabung yang 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7/2021), seperti dilansir Kompas.com.

Budi menuturkan, kebutuhan tabung oksigen meningkat lantaran tambahan kamar darurat di rumah sakit tidak menggunakan oksigen yang bersifat liquid atau cair.
Oleh sebab itu, tabung oksigen diperlukan untuk memudahkan proses distribusi oksigen ke rumah sakit.
"Kita juga melihat ada sedikit isu di distribusi yang tadinya kita kirim truk besar langsung masukkan ke tangki besar liquid untuk didistribusikan dengan jaringan oksigen, sekarang harus dilakukan dalam bentuk tabung," ujar Budi.
Baca juga: Kesedihan Walkot Surabaya Dibongkar di Mata Najwa Tadi Malam, Hingga Tak Bisa Tidur Karena Covid-19
Di samping itu, Budi juga menyebut 90 persen produksi oksigen akan dikonversikan untuk keperluan medis di tengah kelangkaan oksigen menyusul lonjakan kasus Covid-19.
Budi mengatakan, selama ini hanya ada 25 persen produksi oksigen nasional yang dialokasikan untuk keperluan medis, sisanya digunakan untuk keperluan industri.
"Kita sudah koordinasi dengan Menteri Perindustrian agar konversi oksigen dari industri ke medis diberikan sampai 90 persen jadi sekitar 575.000 ton per tahun produksi oksigen dalam negeri akan dialokasikan untuk medis," kata Budi. (*)