Breaking News

Ekonomi dan Bisnis

Harga Cabai di Pasar Induk Sangatta Utara Naik Rp 10 Ribu, Pengaruh Cuaca Hujan

Para konsumen yang biasa belanja di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, mengeluhkan harga cabai lokal.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO
SEMBAKO - Cabai lokal di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, mengalami kenaikan harga akibat cuaca penghujan beberapa pekan belakangan, Minggu (11/7/2021). 

Dalam rilisnya yang diterima TribunKaltim.co pada Minggu (11/7/2021), dijelaskan oleh Kepala KPwBI Provinsi Kaltara, Yufrizal.

Dirinya menyatakan, Juni 2021, Kota Tarakan mengalami deflasi sebesar mines 0,19 persen (mtm).

Berbeda dengan Kota Tanjung Selor yang mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.

Baca juga: Kunjungan Kerja ke Kutai Barat, Gubernur dan Wagub Panen Cabai di Sekolaq Darat

Dengan kondisi tersebut, Kalimantan Utara pada Juni 2021 tercatat mengalami deflasi sebesar  mines 0,15 persen.

Lebih lanjut dibeberkan Yufrizal, sejalan dengan pola historis tahunan Provinsi  Kaltara pada periode pasca HBKN Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriah yang cenderung mengalami deflasi.

Pelemahan tekanan inflasi ini, disebabkan oleh normalisasi harga komoditas, terutama untuk komoditas pada kelompok transportasi dan bahan makanan, pasca festive effect HBKN Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Mei 2021 lalu.

Lebih jauh ia menjelaskan,  adapun kelompok transportasi, mengalami deflasi sebesar mines 1,01 persen.

Lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,42 persen.

Makanan Mengalami Deflasi

Sejalan dengan hal tersebut, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat juga mengalami deflasi sebesar mines 0,11 persen.

Dan jauh lebih rendah dibanding Mei 2021 yang mengalami inflasi sebesar 0,83 persen.

Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi tahunan Provinsi Kaltara pada periode Juni 2021 sebesar 1,69 persen dalam (yoy).

"Atau berada di bawah kisaran sasaran inflasi 3,0 persen," beber Yufrizal.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Bawang Merah Tembus Rp 38 Ribu/Kg dan Cabai Rp 80 Ribu/Kg di Tarakan

Rendahnya tekanan inflasi pada kelompok transportasi, lanjutnya, dipengaruhi oleh normalisasi harga angkutan udara akibat dari penurunan demand masyarakat sejalan dengan telah berakhirnya masa festive effect akibat HBKN Hari Raya Idul Fitri.

Secara bulanan dan tahunan, kelompok transportasi mencatat inflasi dengan andil sebesar mines 0,12 persen dan dan 0,51 persen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved