Berita Nasional Terkini

Vaksinasi Mandiri Berbayar Ditunda, Berikut Penjelasan Kimia Farma Sebut Masih Lakukan Sosialisasi

PT Kimia Farma (Persero) Tbk akhirnya memutuskan untuk menunda pelaksanaan vaksinasi mandiri yang berbayar.

Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Ilustrasi, VAKSIN CORONA - Aktivitas vaksinasi masyarakat umum di lantai 6 Gedung RSUD Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, mengikuti kegiatan vaksinasi massal pada Senin (5/7/2021). Vaksinasi mandiri berbayar ditunda, berikut penjelasan Kimia Farma sebut masih lakukan sosialisasi. 

Vaksin Berbayar akan Dimulai Bila Vaksinasi Gratis Berjalan Masif

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan program vaksin berbayar alias mandiri baru akan dimulai setelah program vaksinasi gratis dari pemerintah berjalan masif.

Hal itu dikatakan Budi usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Senin, (12/7/2021).

"Sebagai informasi ini juga akan dimulai di saat di mana vaksin pemerintah sudah mulai masif jumlahnya," kata Budi.

Hanya saja mantan Wakil Menteri BUMN tersebut tidak merinci berapa angka vaksinasi yang telah dicapai sehingga dapat dikategorikan masif.

Untuk kemudian menjadi momentum dimulainya vaksinasi berbayar dengan nama program vaksinasi gotong royong individu tersebut.

Baca juga: Kelebihan Vaksin Moderna Hingga Dipakai jadi Vaksin Ketiga bagi Tenaga Kesehatan

Budi hanya menjelaskan bahwa vaksinasi berbayar baru akan dimulai setelah akses masyarakat terhadap vaksin besar.

"Kita bulan ini akan dapat 30 juta (dosis vaksin) bulan depan akan dapat 40 juta dan seterusnya 50 juta sehingga benar-benar akses masyarakat yang lain akan besar."

"Sedangkan masyarakat yang ingin mengambil opsi yang lain juga tersedia sehingga opsinya semuanya tersedia," katanya.

Perusahaan BUMN farmasi, Kimia Farma menjual vaksin Covid-19.

Penjualan vaksin Virus Corona ini dimulai pada 12 Juli, besok, di outlet tertentu milik Kimia Farma.

Politikus Partai Demokrat Andi Arief pun langsung merespon adanya vaksin yang dijual oleh perusahaan BUMN.

Andi Arief juga menyinggung soal bantuan vaksin Covid-19 dari internasional yang berpotensi disalahgunakan.

Sementara itu, video janji Presiden Joko Widodo ( Jokowi) untuk menggratiskan vaksin Covid-19 kembali bergema di media sosial.

Diketahui, sebelumnya Jokowi memastikan vaksin untuk rakyat Indonesia adalah gratis.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved