Berita Nasional Terkini

Vaksinasi Mandiri Berbayar Ditunda, Berikut Penjelasan Kimia Farma Sebut Masih Lakukan Sosialisasi

PT Kimia Farma (Persero) Tbk akhirnya memutuskan untuk menunda pelaksanaan vaksinasi mandiri yang berbayar.

Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Ilustrasi, VAKSIN CORONA - Aktivitas vaksinasi masyarakat umum di lantai 6 Gedung RSUD Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, mengikuti kegiatan vaksinasi massal pada Senin (5/7/2021). Vaksinasi mandiri berbayar ditunda, berikut penjelasan Kimia Farma sebut masih lakukan sosialisasi. 

Menurutnya, program vaksinasi berbayar dilakukan, bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan vaksinasi Covid-19.

Dikatakannya, vaksinasi Covid-19 saat ini mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir.

"Pelayanan vaksinasi individu Kimia Farma Group merupakan upaya untuk mengakselerasi penerapan vaksinasi gotong royong dalam membantu program vaksinasi Indonesia untuk mencapai herd immunity secepat-cepatnya," tutur Pahala dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/7/2021), dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo menjelaskan di tahap awal program ini baru menyentuh 6 kota dengan 8 klinik.

Akan tetapi, secara perlahan perusahaan farmasi pelat merah tersebut akan memperluas jangkauannya, termasuk ke pusat-pusat perbelanjaan di kota-kota besar.

Baca juga: Terpapar Virus Corona Setelah Vaksinasi Tahap Pertama, Perlukah Vaksin Covid-19 Tahap Kedua?

Dia mengatakan, saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan vaksinasi individu atau berbayar, seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Calon peserta vaksinasi ini nantinya akan mengikuti prosedur yang segera dipublikasikan dengan biaya sesuai yang ditetapkan pemerintah.

"Kami siap memberikan layanan vaksinasi Individu melalui klinik-klinik kami di seluruh wilayah Indonesia."

"Dalam tahap pertama, kami baru memberikan pelayanan ini di delapan klinik di Jawa dan Bali," ujar Verdi.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostik, Agus Chandra menyebut, ada delapan klinik yang akan melayani vaksinasi berbayar.

Delapan klinik tersebut berada di daerah Jawa dan Bali.

"Total kapasitas VGR individu dari delapan klinik ini sebanyak 1.700 peserta per hari," kata Agus, dikutip dari Kompas.com.

Daftar 8 klinik di Jawa dan Bali yang melayani vaksinasi berbayar

1. Jakarta KF Senen, kapasitas 200 orang per hari

2. Jakarta KF Pulogadung, kapasitas 200 orang per hari

3. Jakarta KF Blok M, kapasitas 100-200 orang per hari

4. Bandung KF Supratman (Drive Thru), kapasitas 200 orang per hari

5. Semarang KF Citarum, kapasitas 100 orang per hari

6. Solo KF Sukoharjo, kapasitas 500 orang per hari

7. Surabaya KF Sedati, kapasitas 200 orang per hari

8. Bali KF Batubulan, kapasitas 100 orang per hari. (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved