Idul Adha

Hari Tasyrik Sampai Kapan? Dilarang Berpuasa, Ini Amalan yang Dianjurkan Dilakukan pada Hari Itu

Setelah merayakan Hari Raya Idul Adha, umat Islam kini memasuki Hari Tasyrik, mulai 11 Dzulhijjah 1442 H atau 21 Juli 2021.

Tribun Style
ILUSTRASI - Hari Tasyrik sampai kapan? Dilarang berpuasa ini amalan yang dianjurkan dilakukan pada hari itu 

TRIBUNKALTIM.CO - Setelah merayakan Hari Raya Idul Adha, umat Islam kini memasuki Hari Tasyrik, mulai 11 Dzulhijjah 1442 H atau 21 Juli 2021.

Lantas sampai kapan Hari Tasyrik di bulan Dzulhijjah ini? 

Selama Hari Tasyrik, umat Islam dilarang berpuasa, namun tetap bisa melakukan amalan lainnya.

Baca juga: Amalan-amalan Sunnah di Hari Jumat, Memotong Kuku hingga Memperbanyak Doa

Apa yang dimaksud dengan Hari Tasyrik? Kapan saja jatuhnya Hari Tasyrik

Hari Tasyrik adalah suatu hari yang mana umat Islam dilarang berpuasa saat itu.

Hari Tasyrik terjadi selama tiga hari dalam bulan Dzulhijjah yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Lantas dilarang berpuasa selama Hari Tasyrik, apa amalan yang bisa dilakukan selama tiga hari tersebut?

Baca juga: Jadwal dan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Menjelang Idul Adha 2021

Lalu kapan hari Hari Tasyrik di bulan Dzulhijjah ini?

Hari Tasyrik terjadi selama tiga hari dalam bulan Dzulhijjah yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

HARAM PUASA :

10 Dzulhijjah = 20 Juli 2021

11 Dzulhijjah = 21 Juli 2021

12 Dzulhijjah = 22 Juli 2021

13 Dzulhijjah = 23 Juli 2021

Idul Adha 10 Dzulhijjah = 20 Juli 2021

Tanggal 21, 22 dan 23 Juli 2021/ 11, 12 dan 13 Dzulhijjah 1442 adalah Hari Tasyrik = HARAM PUASA

Jadi Hari Tasyrik akan berakhir di tanggal 13 Dzulhijjah 1442 H atau tanggal 23 Juli 2021.

Pada 24 Juli 2021, umat Islam sudah boleh kembali berpuasa.

Baca juga: Contoh Khotbah Idul Adha 2021 Tema Melawan Covid-19, Bisa Dibaca saat Sholat di Rumah

Dilansir dari Tribunnews.com dengan artikel berjudul Apa Itu Hari Tasyrik? Mengapa Umat Islam pada Hari Tasyrik Dilarang untuk Berpuasa? Hari Tasyrik termasuk dalam rangkaian hari Idul Adha yang merupakan hari raya umat Islam serta hari untuk makan minum serta mengingat Allah SWT.

Sebutan lain untuk hari Idul Adha yakni hari nahar, yang berarti hari untuk menyembelih.

Pada hari tersebut, umat Islam melakukan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk melaksakan syariat islam.

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam bukunya Pengembangan Himpunan Tarjih tentang Tuntunan Idain dan Qurban menerangkan, Hari Tasyrik juga merupakan waktu penyembelihan hewan kurban.

Umat Islam dapat menggunakan waktu tersebut untuk menyembelih hewan kurban jika pada hari nahar belum selesai melakukan penyembelihan.

"Dari Jubair bin Math’am dari Nabi saw. beliau bersabda:”semua hari Tasyriq adalah waktu penyembelihan (hewan qurban)”. ( HR. Ahmad)

Hari Tasyrik adalah hari umat Islam merayakan kemenangan dengan makan dan minum, tapi tetap mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah.

Oleh karenanya, selama Hari Tasyrik, umat Islam dilarang berpuasa selama empat hari dari 10-13 Dzulhijjah.

Dilarangnya berpuasa pada Hari Tasyrik karena hari tersebut merupakan hari yang harus dirayakan.

Ustaz Muhammad Syukron Maksum dalam bukunya Panduan Lengkap Ibadah Muslimah menerangkan, larangan puasa tersebut di antaranya berdasarkan sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a.

"Bahwasanya Rasulullah saw. mengutus Abdullah Bin Hudzafah berkeliling Mina untuk menyampaikan: Janganlah kamu berpuasa pada hari ini, karena ia merupakan hari makan minum dan mengingat Allah Azza wa Jalla." (HR. Ahmad)

Dengan demikian, seseorang yang biasa melakukan puasa sunnah Senin Kamis atau puasa Daud, dilarang berpuasa ketika bertepatan pada hari tersebut.

Setelah tanggal 13 Dzulhijjah, baru dapat melanjutkan kebiasannya untuk berpuasa sunnah.

Baca juga: Pantun Hari Raya Idul Adha 1442 H, Penuh Makna, Cocok Update Status Instagram, Facebook, Twitter

Lantas bagaimana umat Islam memperoleh dan menambah pahala di Hari Tasyrik tersebut jika dilarang berpuasa?

Amalan apa saja yang dianjurkan untuk dilakukan saat Hari Tasyrik?

Terkait hal tersebut, M Hasbullah Agus Sumarno, Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta dalam tayangan Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews menjelaskan, setidaknya ada empat amalan yang dianjurkan pada Hari Tasyrik.

1. Memperbanyak Syukur Nikmat

Hasbullah mengingatkan, apapun yang diberikan Allah SWT adalah karunia.

"Baik itu sifatnya kesehatan maupun kekayaan," jelasnya.

Hal-hal tersebut wajib disyukuri.

Allah berfirman,

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid

Artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.

Hasbullah mengatakan, apapun yang terjadi di Hari Tasyrik, maka harus selalu disyukuri.

"Terima apa adanya, dengan senantiasa menerima ketentuan Allah dan melaksanakan segala perintahnya dengan semaksimal mungkin," jelasnya.

2. Meningkatkan Taat dan Takwa

Hasbullah mengatakan, Hari Tasyrik adalah rangkaian dari Yaumul Qadhiyah.

"Di mana itu merupakan ujian dan cobaan, terutama bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail," jelasnya.

Hasbullah mengatakan, kita disarankan untuk senantiasa meningkatkan taat kepada Allah.

Hal itu agar memiliki nilai yang sama atau setidaknya mendekati para nabi-nabi yang luar biasa ketaatan dan ketakwaannya.

3. Perbanyak Doa dan Dzikir

Hasbullah mengungkapkan, Hari Tasyrik adalah saat sa'atul ijabah.

"Maka perbanyaklah berdoa, dan banyak berdzikir," jelasnya.

Hari Tasyrik merupakan hari dijabahnya doa.

4. Silaturahim

Hasbullah menyarankan di Hari Tasyrik untuk mengunjungi keluarga, saudara, orangtua, atau kerabat.

Hal ini dapat mempererat tali kekeluargaan. (*)

Berita Terkait Idul Adha Lainnya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved