Berita Nasional Terkini
Polisi Tangkap Pencoret Kata-Kata Kotor di Baliho Puan Maharani, Cek 5 Fakta Terbaru Aksi Vandalisme
Polisi tangkap pencoret kata-kata kotor di baliho Ketua DPR RI Puan Maharani, cek 5 fakta terbaru aksi vandalisme pejabat negara di Jawa Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Polisi tangkap pencoret kata-kata kotor di baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang viral baru-baru ini.
Simak 5 fakta terbaru aksi vandalisme pejabat negara yang menimpa Puan Maharani di Jawa Timur.
Dalam baliho gambar diri Puan Maharani dicoret kata-kata kotor, seperti open BO.
Kabar terbaru pelaku sudah diamankan polisi.
Saat inis edang dilakukan proses hukum lebih lanjut.
Bahkan polisi juga tengah melakukan pengembangan kasus vandalisme tersebut.
Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: INFO CPNS Kaltim: Nakes Capai 2 Ribu Pelamar, Saatnya Belajar Soal SKD TWK Lengkap Kunci Jawaban
Dilansir Kompas.TV aparat kepolisian menangkap orang yang diduga melakukan vandalisme baliho Ketua DPR RI Puan Maharani. Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Polrestabes Surabaya.
"Benar, pelaku sudah diamankan semalam," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repli Handoko seperti dilansir dari TribunJatim.com, Selasa (27/7/2021).
Ia menjelaskan, pelaku melakukan aksinya itu di wilayah Surabaya. Sementara, untuk pencoretan yang terjadi di Kabupaten Blitar, dia tak mengakuinya.
"Pengakuannya hanya di Surabaya, di Kabupaten Blitar tidak," ungkapnya.
Baca Juga: Sejumlah Baliho Puan Maharani Dirusak, PDIP Tempuh Jalur Hukum
Terkait yang di Blitar, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan jajarannya masih bekerja di lapangan untuk mencari tahu keberadaan pelakunya.
"Untuk yang di Blitar masih dilakukan penyelidikan," ujarnya.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangam (PDIP) pun melaporkan perusakan sejumlah baliho bergambar Ketua DPP PDIP Puan Maharani itu.
Setidaknya ada delapan titik baliho yang dirusak di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Kami berharap polisi bertindak dengan menangkap dan memproses hukum perusakan properti milik PDI Perjuangan," kata Ketua PAC PDI Perjuangan Bulak Riswanto usai melapor ke Polrestabes Surabaya, Senin (26/7/2021).
Delapan lokasi baliho yang dirusak berada di Jalan Wiratno, Jalan Karang Asem, Jalan Mulyosari Bundaran Pakuwon City, Jalan Kalisari, Jalan MERR Mulyorejo, Jalan MERR RSIA, Jalan Ngagel, dan Jalan Kenjeran Makam Rangkah.
Baca juga: Usai Jokowi dan Maruf Amin, Giliran Puan Maharani Dapat Julukan The Queen of Ghosting, Reaksi PDIP?
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan menuntut aparat kepolisian untuk mengungkap dalang di balik aksi vandalisme baliho Ketua DPR RI Puan Maharani.
Sebab, ia menilai tulisan itu bukan sebuah perkara coretan biasa, tapi ada oknum yang sengaja merencanakannya.
"Jadi siapa yang menyuruh untuk menuliskan seperti itu, karena saya yakin pelaku tidak memiliki pengetahuan yang baik. Jadi mengenai redaksi itu sudah menyerang kehormatan dan bermuatan tertentu. Atau paling tidak ini bukan kerja perseorangan," kata Arteria kepada Kompas TV, Selasa (27/7/2021).
Politikus PDIP itu mengimbau kepada aparat kepolisian untuk tak berpuas diri dengan sudah menangkap terduga pelaku aksi vandalisme tersebut.
"Kami minta untuk dilakukan pencermatan lebih mendalam dan perkara ini diusut tuntas," ujarnya.
Selain itu, dirinya mengingatkan agar jajaran Polda Jawa Timur untuk terus bekerja mencari pelaku vandalisme yang terjadi di Kabupaten Blitar.
"Ya, untuk di Blitar kami memberikan kesempatan untuk teman-teman kepolisian melakukan kerja yang terbaik," kata dia.
Dilansir Kompas.com, baliho politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani di Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi sasaran aksi vandalisme orang tak dikenal.
Dari pantauan Kompas.com, ada 8 baliho yang dicorat-coret dan ditulisi kata-kata kotor di dekat foto Ketua Dewan Perwakian Rakyat (DPR) Republik Indonesia tersebut.
Sebelumnya, di depan Kantor Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI-P Kota Blitar, baliho Puan ditulisi "Open BO" oleh orang tak dikenal.
Berikut ini fakta terbaru terkait kasus tersebut:
1. Diduga terkait Pilpres 2024
Salah satu anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI-P Guntur Wahono, menuding aksi vandalisme itu terkait Pilpres 2024.
Tindakan itu, kata Guntur, dilakukan orang tidak bertanggung jawab dan sangat bernuansa mengadu domba kader partai PDI-P.
"Di intern PDI-P dalam menentukan kandidat capres 2024 memang terpecah, ada yang menghendaki kandidat calon A dan ada yang menghendaki calon B," ujar Guntur, Sabtu (24/7/2021).
"Nampaknya ada pihak-pihak eksternal di luar intern PDI-P yang berusaha membuat persoalan di intern kader PDI-P," tambahnya.
2. Tulisan "Open BO" di Blitar
Aksi vandalisme juga terjadi di depan Kantor DPC PDIP Kabupaten Blitar. Baliho bergambar Puan di depan kantor itu ditulisi kata-kata "open BO".
Tulisan itu berada di dekat gambar Puan Maharani.
Terkait hal itu, Polda Jawa Timur segera menerjunkan personel untuk melakukan pendalaman penyelidikan.
"Benar. Tim Jatanras Polda Jatim mem-back up Polres Blitar untuk melakukan penyelidikan kasus tersebut," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko, Sabtu (24/7/2021).
3. Hina pejabat negara
Saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait dua kasus tersebut.
Menurut Gatot, aksi itu sudah melanggar Pasal 207 KUHP subsider Pasal 310 KUHP, yang berisi tindakan penghinaan terhadap pejabat negara.
Sementara itu, Ketua DPC PDI-P Surabaya Adi Sutarwijono meminta kader PDI-P untuk mempercayakan kasus itu ke polisi.
"Kami berharap polisi bertindak, dengan menangkap dan memproses hukum perusak properti milik PDI-P," jelasnya.
4. Ada 8 Baliho
Sementara itu, menurut Adi, ada delapan baliho Puan Maharani di beberapa titik di Surabaya yang jadi sasaran.
Lokasi tersebut di Jalan Wiratno, Jalan Karang Asem, Jalan Mulyosari, Jalan Kalisari, dan Jalan Ir Soekarno.
"Saya mendapatkan laporan baliho korban vandalisme ada di sekitar delapan titik lokasi di Surabaya," katanya, Senin (26/7/2021).
5. Terduga pelaku ditangkap
Dilansir dari Tribunnews, salah satu terduga pelaku aksi vandalisme itu telah ditangkap polisi.
Saat ini, kata Gatot, terduga pelaku sudah diamankan di Polrestabes Surabaya.
"Benar, pelaku sudah diamankan semalam," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin, (26/7/2021).
Namun, Gatot mengatakan, terduga pelaku hanya melakukan aksi vandalisme di Surabaya.
"Pengakuannya hanya di Surabaya, di Kabupaten Blitar tidak," ungkapnya.
Sementara itu, terkait yang ada di Blitar, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Untuk yang di Blitar masih dilakukan penyelidikan," tandasnya. (*)