Liga 1

Sosok Striker Legenda Persib, Cetak Gol Tunggal di Final, Antarkan Juara saat jadi Asisten Djanur

Sutiono Lamso yang merupakan pencetak gol tunggal saat Persib Bandung meraih juara Liga Indonesia untuk pertama kalinya.

Tribun Jabar/Deni Denaswara
Sutiono Lamso, striker legend aPersib bandung yang mencetak gol tunggal kala Persib meraih gelar juara di Liga Indonesia edisi pertama 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejak era perserikatan Persib Bandung tak kehilangan sosok striker-striker tangguh.

Mulai era Ajat Sudrajat, Sergio Van Djik hingga sekarang di masa Wander Luiz.

Namun ada satu striker yang pasti tak akan dilupakan oleh Bobotoh.

Namanya Sutiono Lamso yang merupakan pencetak gol tunggal saat Persib Bandung meraih juara Liga Indonesia untuk pertama kalinya.

Perjalanan Persib Bandung pada tahun 1990'an tidak akan lepas dengan kehadiran Sutiono Lamso yang menjadi penyerang andalan Persib Bandung kala itu.

Baca juga: Profil Pelatih Tersukses Persib Bandung, Persembahkan 4 Gelar Juara, Lahirkan Banyak Bintang

Bobotoh mungkin akan selalu mengingatnya ketika dirinya mencetak gol penentu kemenangan Persib Bandung di laga final putaran pertama Liga Indonesia pada tahun 1994/1995 kala melawan Petrokimia di Stadion Senayan, Jakarta.

Melansir Tribun Jabar dalam artikel berjudul Kisah Legenda Persib Sutiono Lamso, Pencetak Gol Final Liga Indonesia Pertama, Kerap Dimarahi Senior  Sutiono Lamso merupakan pemain lokal yang lahir di Purwokerto pada 19 Agustus 1966 dan memulai karir sepak bola profesionalnya ketika dirinya klub asal Bandung Produta FC pada tahun 1988.

Karirnya bersama Persib Bandung harus ia jalani terlebih dahulu bersama Persib B pada tahun 1988 dan penampilan pertamanya adalah ketika mengikuti ajang Piala Persija di Stadion Senayan.

Kala itu para tim yang mengikutinya adalah Persija Jakarta, Persib B, PSIS Semarang, dan Persebaya Surabaya.

Perjalanannya untuk masuk kedalam tim ini Persib Bandung harus meniti jalan yang terjal bagi Sutiono karena dirinya kerap dimarahi senior jika banyak melakukan kesalahan.

Posisi nya yang sedari dulu sudah menjadi striker ini harus bersaing ketat dengan para pemain senior Persib seperti Ajat Sudrajat, Dedi Rosadi, dan Yusuf Bachtiar.

Bermodalkan mental baja, dirinya tetap bertahan di Persib Bandung dan terus memoles kemampuannya untuk bisa masuk ke dalam tim inti Persib Bandung.

Pada tahun 1989/1990 dirinya baru masuk ke dalam tim inti Persib Bandung dan berhasil memberikan penampilan yang memukau sehingga membawa Persib Bandung juara ketika final melawan Persebaya Surabaya.

Dalam laga final yang diadakan di Stadion Senayan, Jakarta tersebut Persib Bandung dapat meraih gelar juara ketika menekuk lawannya Persebaya dengan skor 2-0.

Persib yang kala itu di asuh oleh Ade Dana menurunkan 11 pemain terbaiknya seperti Samai Setiadi (kiper), Dede Iskandar, Ade Mulyono, Robby Darwis, Adeng Hudaya (belakang), Asep Sumantri, Nyangnyang, Yusuf Bachtiar (tengah), Sutiono Lamso, Adjat Sudradjat, dan Djadjang Nurdjaman (depan).

Setelah membawa Persib Bandung menjuarai perserikatan pada 1989/1990, kepercayaan diri Sutiono mulai tumbuh dan menjadikan dirinya striker yang mematikan.

Hal ini ditunjukan ketika dirinya kembali mempersembahkan juara bagi Persib Bandung di turnamen Perserikatan pada tahun 1993/1994.

Baca juga: Pemain Asing Persib Bandung Dilema, Bisa Angkat Kaki jika Liga 1 tak juga Bergulir

Kala itu Persib Bandung di kepalai oleh Indra Thohir dan memiliki duet penyerang yang sangat ditakuti oleh tim lawan yakni Sutiono Lamso dan Kekey Zakaria.

Dalam laga final kontra PSM Makasar dirinya mencatatkan diri sebagai pencetak gol di laga tersebut, tepatnya pada menit ke 71, setelah sebelumnya di babak pertama Yudi Guntara mampu menjebol gawan PSM Makasar pada menit ke 26.

Bukan hanya mencetak gol pada laga final dan membawa Persib juara, Sutiono Lamso yang bermain sangat impresif pada musim tersebut dinobatkan menjadi pemain terbaik.

Setahun setelah turnamen perserikatan berakhir dan menjadi turnamen perserikatan terakhir, Sutiono Lamso dan Persib Bandung kembali membawa piala ke Kota Kembang setelah menjuarai laga perdana Liga Indonesia pada tahun 1994/1995.

Persib Bandung yang kala itu masih diasuh oleh Indra Thohir dan menduetkan striker lokal Sutiono Lamso dan Kekey Zakaria dapat membuat Petrokimia harus mengakui keunggulan Persib Bandung dengan skor 1 - 0.

Gol semata wayang Persib Bandung kala itu dijebloskan oleh Sutiono Lamso pada menit ke 76 setelah Yusuf Bachtiar menyodorkan bola pada Sutiono di depan gawang Petrokimia yang dijaga oleh Darryl Sinerine.

Lagi-lagi, Sutiono Lamso menjadi pencetak gol terbanyak di Persib Bandung dalam perhelatan Liga Indonesia pertama tersebut setelah mencetak 21 gol selama satu musim.

Baca juga: Sempat Dicap Pengkhianat, Mantan Ikon Persib Bandung Ini Kembali Sebelum Pensiun

Tercatat Sutiono Lamso bermain bersama Persib Bandung mulai dari tahun 1988 hingga tahun 2000.

Setelah pensiun menjadi pemain sepak bola, dirinya aktif menjadi pelatih di beberapa SSB di Bandung.

Sutiono Lamso menjadi salah satu orang dibelakang layar Persib Bandung ketika menjuarai Liga Indonesia pada tahun 2014 ketika di kepalai oleh Djajang Nurjaman yang kala itu Sutiono menjadi asisten pelatih Djanur. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved