Breaking News

Virus Corona di Samarinda

Kapal Tujuan Samarinda-Parepare tak Beroperasi karena Ada Aturan Baru

Kapal rute Samarinda-Parepare memilih tidak beroperasi lantaran ada aturan baru yakni tentang pengaturan pelaku perjalanan

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
PANDEMI CORONA - KM Prince Soya kini bersandar di Pelabuhan Samarinda dan belum memutuskan untuk berlayar menuju Parepare, Sulawesi Selatan. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kapal rute Samarinda-Parepare memilih tidak beroperasi lantaran ada aturan baru yakni tentang pengaturan pelaku perjalanan.

Hal itu terkait Surat Dirjen Perhubungan Laut Nomor 59 Tahun 2021 tentang petunjuk pelaksanaan orang dalam negeri, yang menggunakan transportasi laut. 

Salah satu pemilik kapal motor (KM) Prince Soya, H. Syukur saat ditemui TribunKaltim.co, menjelaskan, soal dampak adanya persyaratan pelaku perjalanan yang mewajibkan memiliki sertifikat vaksin Covid-19

Dia menyebutkan pertama dampaknya adalah ketersediaan sembako. 

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Pemkot Samarinda akan Genjot Serapan Dana Pemulihan Ekonomi

Sembako yang di pasok ke beberapa wilayah Kalimantan Timur.

"Sekarang datangnya dari Sulawesi. Kalau kapal tidak berangkat otomatis distribusi sembako akan terhambat juga," sebut H. Syukur, Selasa (3/6/2021).

Ditambahkannya bahwa kebanyakan masyarakat Samarinda, utamanya calon penumpang sudah mau untuk vaksin Covid-19

"Tetapi yang jadi pertanyaan adalah kita mau vaksin di mana. Sehingga kami bingung harus berbuat apa. Kami takutnya pertama, orang yang mau berangkat ke Sulawesi untuk mengecek ketersediaan sembako, mereka terhambat di syarat pemberangkatan. Otomatis sembako Kaltim akan terhambat," sambungnya.

Baca juga: Bantuan Obat dan Vitamin dari Pemkot Samarinda Disalurkan via Satgas Kecamatan

Menyinggung alasan tidak berlayar, H. Syukur menyebutkan juga karena surat edaran yang tiba-tiba ada tidak boleh berangkat jika tak memiliki sertifikat vaksinasi. 

"Itu langsung diterapkan tanpa ada sosialisasi. Daripada kami merugi, lebih baik kami mengistirahatkan saja kapalnya," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved