Virus Corona di Samarinda
Seminggu Dirawat Intensif Akibat Terpapar Covid-19, Dokter Forensik AWS Samarinda Meninggal Dunia
Ia terpapar Covid-19 dan harus masuk IGD RSUD AWS tanggal 27 Juli 2021. Kemudian dirawat di ruang tulip ICU Covid Covid-19) tanggal 28 juli
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kabar duka datang dari dunia kedokteran di Samarinda. Dokter spesialis forensik dr Daniel Umar SpF, SH yang jadi langganan kepolisian berpulang akibat terpapar virus Corona, Selada (3/8). Selama ini, ia kerap jadi langganan kepolisian guna mengungkap kasus-kasus autopsi.
Di media sosial, pesan singkat dan bahkan karangan bunga tertulis ucapan duka dari banyak kalangan atas kabar duka tersebut. Daniel lahir di Tana Toraja, 28 Oktober 1959. Tercatat menjadi PNS sejak 1 Maret 1989 sampai 1 November 2019, sebelum akhirnya menjadi TKWT BLUD per 1 November 2019 sampai sekarang.
Kepala Instalasi Humas & PKRS RSUD AW Sjahranie Samarinda dr Arysia Andhina membenarkan kabar tersebut. Ia dikenal sebagai sosok sosok sabar, baik dan murah senyum.
Almarhum terpapar Covid-19 dan harus masuk IGD RSUD AWS tanggal 27 Juli 2021. Kemudian dirawat di ruang tulip ICU Covid Covid-19) tanggal 28 juli 2021 hingga tersiar kabar duka itu.
"Segenap keluarga besar RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya dr. Daniel Umar, SpF, SH. Dokter spesialis forensik dan kehakiman RSUD AW Sjahranie Samarinda. Semoga segala amal ibadah dan pegabdian beliau, diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan Keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan," jelas Arysia Andhina, Selasa (3/8) sore.
Dokter Kedelapan Meninggal
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalimantan Timur dr Nathaniel Tandirogang mengatakan, saat ini ada 2.812 dokter di bawah naungan IDI Kaltim.
Ilmu kedokteran forensik ini dikatakan untuk Kaltim tidak banyak dan langka. Menukil data tahun 2020, hanya ada 5 dokter forensik dari 2.812. Salah satunya ialah almarhum dr. Daniel Umar, SpF, SH.
“Sangat jarang di Kalimantan Timur untuk dokter forensik. Kaltim hanya ada 5 dokter forensik. Itu tahun 2020, belum ada data terbaru 2021 ini. Kami sangat kehilangan, dan duka cita mendalam," ucap dr Nathaniel Tandirogang.
Dalam catatan IDI Kaltim, Daniel Umar sudah sepekan dirawat di RSUD AW Sjahranie. "Iya, terkonfirmasi (Covid-19). Ini dokter yang kedelapan meninggal akibat Covid-19 di IDI Wilayah Kaltim," sebutnya.
(Penulis : Mohammad Fairoussaniy)