Breaking News

Aplikasi

Cara Pakai Aplikasi untuk Kabur dari Zoom Meeting, Jadi Ada Alasan untuk Tinggalkan Rapat

Berikut ini cara pakai aplikasi untuk kabur dari Zoom Meeting. Dengan aplikasi Zoom Escaper ini, kamu jadi punya alasan untuk tinggalkan rapat.

Editor: Amalia Husnul A
https://zoom.us/
Ilustrasi rapat online via Zoom. erikut ini cara pakai aplikasi untuk kabur dari Zoom Meeting. Dengan aplikasi Zoom Escaper ini, kamu jadi punya alasan untuk tinggalkan rapat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Salah satu aplikasi yang di era pandemi Covid-19 ini menjadi amat lekat dalam keseharian adalah Zoom

Kini hampir sebagian aktivitas interaksi tatap muka dialihkan secara virtual melalui video conference di aplikasi Zoom

Meski ada sejumlah aplikasi video conference, Zoom menjadi yang paling populer.

Hingga ada aplikasi untuk kabur dari Zoom meeting, yakni Zoom Escaper.

Aplikasi Zoom Escaper ini membantu kamu mempunyai alasan untuk tinggalkan Zoom meeting.

Nah, lalu mengapa perlu kabur dari Zoom meeting?

Emang sih, Zoom meeting lebih praktis, karena semua dapat dilakukan dari rumah.

Tapi, kalau kebanyakan dan keseringan Zoom, capek dan jenuh juga kan ya, hingga muncul istilah Zoom Fatigue. 

Baca juga: Cara Gunakan Fitur Breakout Rooms dari Zoom, bisa Bikin Meeting Kelompok Kecil di Dalam Rapat Besar

Istilah ini menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa lelah dan gelisah akibat terlalu sering melakukan pertemuan virtual lewat video call.

Meski dinamakan "Zoom Fatigue", namun gejala ini berlaku untuk semua platform layanan video conference, tidak terbatas pada Zoom saja.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, bagi Anda yang merasa jenuh dan ingin kabur saat rapat menggunakan Zoom, ada aplikasi unik yang bisa dimanfaatkan, yakni Zoom Escaper.

Aplikasi ini dibuat oleh seorang seniman asal New York, Amerika Serikat bernama Sam Lavigne.

Cara kerja aplikasi ini cukup sederhana.

Zoom Escaper memungkinkan pengguna untuk menciptakan suara-suara bising palsu selama rapat berjalan.

Dengan demikian, suara tersebut bisa dijadikan sebagai alasan untuk keluar dari rapat Zoom yang tengah berjalan.

Di dalam aplikasi ini, ada sebanyak delapan jenis suara gangguan palsu yang bisa dipilih pengguna.

Adapun kedelapan efek audio yang tersedia terdiri dari suara gema, tangisan bayi, suara angin yang kencang, suara konstruksi bangunan, koneksi yang terputus-putus, suara tangisan seseorang, gonggongan anjing, dan suara buang air kecil.

Cara menggunakan Zoom Escaper

Untuk bisa menggunakan efek audio ini, pengguna dapat mengunjungi situs Zoom Escaper melalui tautan berikut:

- Link Zoom Escaper >>>

Selanjutnya, pengguna juga wajib mengunduh aplikasi tambahan bernama VB-Audio yang tersedia di halaman tersebut.

Aplikasi ini berfungsi sebagai jembatan untuk mengantarkan efek audio dari situs Zoom Escaper ke dalam Zoom meeting.

Apabila VB-Audio sudah diinstal, pengguna harus mengubah pengaturan output yang ada di halaman Zoom Escaper menjadi "VB Cable (virtual)".

Setelah itu, klik tombol "start" yang ada di halaman Zoom Escaper.

Setelah aktif, Anda bisa memilih suara-suara palsu apa yang ingin digunakan.

Lavigne juga menjelaskan cara menggunakan Zoom Escaper dalam sebuah video yang diunggah melalui kanal YouTube miliknya.

Lihat video lengkapnya:

Selain Zoom Escaper, Lavigne juga ternyata pernah membuat berbagai aplikasi "gangguan" lain.

Pada 2017 lalu, Lavigne telah menciptakan aplikasi bernama "The Good Life".

Dihimpun KompasTekno dari The Verge, Rabu (17/3/2021), aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan 225.000 e-mail dari Enron, sebuah perusahaan eneergi yang telah bangkrut pada tahun 2001.

Cara Mencegah Zoom Fatigue

Dalam artikel yang diterbitkan dalam jurnal Technology, Mind and Behavior, Jeremy Bailenson dari Virtual Human Interaction Lab Universitas Stanford mengidentifikasi empat penyebab utama yang membuat banyak orang kelelahan saat melakukan konferensi video.

Dalam riset tersebut, Bailenson juga membagikan beberapa metode atau tips yang bisa dilakukan untuk mencegah efek buruk dari Zoom Fatigue.

Dilansir TribunKaltim.co dari kompas.com, empat cara yang bisa dilakukan untuk menghindari gejala Zoom Fatigue tersebut sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech Republic, Minggu (28/2/2021).

1. Memperkecil jendela aplikasi

Menurut Bailenson, saat melakukan panggilan video, pengguna membutuhkan lebih banyak fokus dibandingkan ketika mengobrol langsung secara tatap muka.

Melihat sekumpulan banyak orang yang muncul dalam rapat virtual dan membuat kontak mata secara bersamaan pun bisa menimbulkan situasi yang terlalu intens, mirip dengan demam panggung.

Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu memperkecil jendela aplikasi agar wajah partisipan terlihat lebih kecil sehingga Anda tidak melulu fokus pada hal itu.

Dengan demikian, rasa bingung maupun cemas bisa dikurangi

2. Sembunyikan jendela wajah Anda

Penelitian menunjukkan bahwa seseorang lebih kritis terhadap diri mereka sendiri ketika mereka menatap wajah mereka secara terus menerus.

Hal ini yang sering dijumpai ketika kita sedang melakukan video call.

Akibatnya, banyak orang cenderung stres secara fisik karena terus berada di depan kamera dan merasa sedang diawasi.

Untuk itu, ada baiknya Anda menyembunyikan jendela wajah Anda sehingga pandangan Anda tidak fokus dengan diri sendiri.

Tindakan ini juga bisa membuat pengelihatan Anda menjadi lebih rileks.

3. Atur posisi yang nyaman untuk sedikit bergerak.

Sebelum bergabung ke dalam rapat virtual, sebaiknya kita benar-benar mempersiapkan tempat dan posisi yang pas agar video call berlangsung dengan nyaman.

Sebab, saat video call, biasanya kita duduk dengan lebih kaku agar wajah tetap berada di dalam frame kamera.

Ini tidak natural dan bisa membuat tak nyaman.

Apalagi kalau durasi meeting mencapai berjam-jam.

Salah satu solusinya adalah memberi jarak antara Anda dan kamera supaya lebih leluasa bergerak dan rileks.

Jika menggunakan laptop, ada baiknya tambahkan keyboard eskternal.

Sesekali, Anda juga bisa mematikan kamera dan merenggangkan badan.

4. Matikan kamera jika tidak dibutuhkan

Bercakap-cakap lewat video call membutuhkan energi kognitif dan konsentrasi yang lebih besar dalam mengartikan dan menyampaikan ekspresi non-verbal dibandingkan dengan percakapan langsung.

Bailenson mencontohkan gerakan mengangguk-angguk yang lebih kentara supaya terlihat, atau mengangkat jempol ketika ingin mengungkapkan persetujuan.

Di samping itu, partisipan juga harus mempertimbangkan delay atau jeda percakapan.

Aneka cognitive load ini lambat laun melelahkan buat otak yang dipaksa bekerja lebih keras dalam percakapan.

Solusinya, lagi-lagi, bisa dengan sejenak mematikan kamera dan hanya berkomunikasi dengan suara apabila memungkinkan.

Anda bisa memilih opsi "Turn Off Camera" ketika awal bergabung ke dalam ruang rapat supaya tampilan video tidak segera muncul.

Jika Anda menjadi host, Anda juga dapat menonaktifkan fungsi kamera partisipan lain untuk mengurangi beban koneksi internet yang terpakai.

(*)

Artikel tentang Aplikasi Lainnya
Artikel terkait Zoom
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved