Mata Najwa
Di Mata Najwa, Disindir Najwa Shihab, Politikus PDIP Buka-Bukaan Soal Seragam Dinas Louis Vuitton
Di Mata Najwa, disindir Najwa Shihab, politikus PDIP buka-bukaan soal seragam dinas berbahan Louis Vuitton
TRIBUNKALTIM.CO - Pemberitaan soal rencana pengadaan seragam dinas DPRD Tangerang berbahan Louis Vuitton, viral.
Hal ini pun dibahas Najwa Shihab di acara Mata Najwa edisi Rabu 11 Agustus 2021.
Najwa Shihab pun menyindir aksi pembatalan pengadaan seragam dinas tersebut yang dilakukan setelah pemberitaannya viral.
Di acara Mata Najwa, politikus PDIP Gatot Wibowo menjelaskan asal muasal anggaran pengadaan seragam dinas berbahan Louis Vuitton, tersebut.
Ketua DPRD Tangerang tersebut menjelaskan bagaimana anggaran pengadaan seragam dinas itu tak tersentuh refocusing anggaran Covid-19.
Diketahui, kali ini Najwa Shihab mengangkat tema kawal uang rakyat.
Baca juga: Kenapa Juliari Batubara Tidak Dituntut Hukuman Mati? Mata Najwa Tadi Malam Komisioner KPK Buka Suara
Kabar pengadaan seragam dinas berbahan Louis Vuitton tersebut viral lantaran akan dilakukan di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Dilansir dari TribunWow dalam artikel berjudul Politisi PDIP Akui Anggaran Seragam Rp 5 Juta DPRD Dibatalkan, Najwa Shihab: Setelah Ramai Ya Pak?, Ketua DPRD Kota Tangerang Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Gatot Wibowo mengakui pihaknya sepakat untuk membatalkan anggaran seragam anggota dewan senilai Rp 5 juta.
Gatot juga mengakui anggaran tersebut dibatalkan setelah ramai menuai kritik.
Pasalnya, anggaran Rp 5 juta setiap setel seragam dinilai berlebihan.
Bahkan anggaran tersebut naik dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam acara Mata Najwa, Rabu (11/8/2021), Gatot mengklaim DPRD Kota Tangerang sebelumnya telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19.
Namun, kata dia, anggaran seragam anggota dewan ini terlewat hingga terlambat dialokasikan.
"Sebenarnya kami anggota DPRD Kota Tangerang di tahun anggaran 2020 untuk kendaraan dinas dan pembangunan gedung DPRD sudah kami alokasikan untuk penanganan Covid-19," ujar Gatot.
"Tapi ternyata masih ada yang terselip untuk pengadaan baju dinas yang akhirnya menimbulkan polemik hari ini."