Aplikasi

Cara Pindahkan Isi Chat WhatsApp ke Telegram, untuk iPhone iOS dan Android

Aplikasi perpesanan ada beberapa, termasuk WhatsApp dan Telegram. Simak cara pindahkan isi chat WhatsApp ke Telegram, untuk iPhone iOS dan Android.

Editor: Amalia Husnul A
Freepik designed by flaticon
Ilustrasi ikon WhatsApp dan Telegram. Aplikasi perpesanan ada beberapa, termasuk WhatsApp dan Telegram. Simak cara pindahkan isi chat WhatsApp ke Telegram, untuk iPhone iOS dan Android. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada sejumlah aplikasi bertukar pesan, WhatsApp boleh jadi yang paling populer. 

Namun, pengumuman kebijakan privasi baru WhatsApp beberapa waktu lalu, membuat sejumlah pengguna WA melirik aplikasi lainnya seperti Telegram.

Bukan hanya itu, namun ada pula yang tertarik untuk menjajal aplikasi bertukar pesan lainnya seperti Telegram

Nah, buat kamu yang ingin beralih ke Telegram tak perlu khawatir kehilangan history chat di WhatsApp.

Saingan WhatsApp, telah membuat fitur baru yang dapat digunakan baik di iPhone iOS atau Android.

Dalam blog resminya, Telegram mengumumkan kehadiran fitur baru tersebut.

"Mulai hari ini, semua orang dapat memindahkan riwayat obrolan mereka, termasuk video dan dokumen, ke Telegram dari aplikasi lain seperti WhatsApp, Line, dan KakaoTalk," tulis Telegram seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Untuk memindahkan isi chat dari WhatsApp ke Telegram, pengguna cukup mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Telegram umumkan fitur baru yang bisa memindahkan isi chat dari aplikasi lain termasuk WhatsApp
Telegram umumkan fitur baru yang bisa memindahkan isi chat dari aplikasi lain termasuk WhatsApp (Twitter Telegram Messenger)

Untuk pengguna Android:

- Pertama-tama, buka chat di WhatsApp yang ingin dipindahkan ke Telegram.

- Kemudian tekan tombol tiga titik yang ada di pojok kanan atas.

- Kemudian, pilih "More" dalam menu pengaturan pesan, lalu klik "Export Chat" seperti di bawah ini.

Cara pindahkan isi chat WhatsApp ke Telegram
Cara pindahkan isi chat WhatsApp ke Telegram (9to5google.com)

- Setelah itu, pilih aplikasi Telegram dalam menu "Share".

- Setelah masuk ke dalam aplikasi Telegram, pilih kontak yang sesuai.

Secara otomatis, semua riwayat dan isi percakapan chat di WhatsApp akan dipindahkan ke Telegram.

Baca juga: INI Alat Deteksi Pegasus, Spyware Buatan Perusahaan Israel yang Bikin WhatsApp & Telegram Disalahkan

Sementara untuk pengguna iOS, caranya juga serupa.

Bedanya, untuk mengakses menu "export" di WhatsApp, pengguna harus masuk ke halaman info atau profil chat yang bersangkutan.

Setelah itu, langkah yang dilakukan sama seperti memindahkan chat WhatsApp di Android.

KompasTekno pun mencoba fitur ini dan memang sudah dapat digunakan.

Dirangkum KompasTekno dari Blog Telegram, Jumat (29/1/2021), setelah berhasil dipindahkan, riwayat obrolan yang telah diimpor akan diberi label khusus berupa keterangan "imported", sebagai penanda bahwa pesan tersebut berasal dari layanan yang berbeda.

Keamanan dan Fitur WhatsApp vs Telegram

Simak penjelasan lengkap soal aplikasi WhatsApp dan Telegram seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

- Keamanan

Kedua aplikasi ini sama-sama menggunakan enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encryption) untuk mengamankan pesan.

Namun, tentu ada sejumlah perbedaan.

Enkripsi WhatsApp terpasang secara default, sehingga pengguna tak perlu repot mengotak-atik pengaturan.

Sistem enkripsi berlaku untuk perpesanan teks, audio, video call, maupun WhatsApp Web.

Dihimpun dari Tech Radar, WhatsApp menggunakan sistem enkripsi Signal Protocol yang dikembangkan oleh Open Whisper System.

Kriptografis protokol tersebut bersifat open-source sehingga bisa dikembangkan para developer manapun.

Protokol ini telah melalui uji peer-reviewed oleh para peneliti keamanan yang andal.

WhatsApp menyimpan pesan penggunanya di sebuah server yang "digembok".

Namun semua pesan hanya tersimpan selama 30 hari setelah diterima dan akan dihapus setelahnya.

Sistem enkripsi ini tidak berlaku ketika pengguna melakukan backup, baik ke penyimpanan lokal maupun cloud.

Dampaknya, cadangan chat akan lebih rentan untuk dicuri. Itu dari sistem back-end.

Dari sisi pengguna, WhatsApp menawarkan aneka fitur keamanan.

Mulai dari otentikasi dua langkah (2FA) serta PIN dan sidik jari untuk mencegah tangan jahil membuka aplikasi WhatsApp pengguna.

Seperti WhatsApp, Telegram juga memiliki fitur keamanan verifikasi dua langkah.

Sedangkan dari sisi enkripsi, Telegram menggunakan sistem enkripsi yang berbeda dengan WhatsApp.

Aplikasi ini menggunakan sistem enkripsi MTProto yang dikembangkannya sendiri.

Telegram sesumbar bahwa protokol ini lebih tangguh dan anti-bobol. Masalahnya, enkripsi ini tidak aktif secara default.

Hanya chat yang dikirim dan diterima lewat fitur Secret Chat atau Chat Rahasia saja yang dilindungi enkripsi.

Sedangkan untuk percakapan pribadi atau grup, Telegram menggunakan metode distributed infrastructure, di mana data percakapan di Cloud disimpan di berbagai data center di seluruh dunia, dengan hukum yang berbeda-beda di masing-masing negara.

Pesan di Secret Chat juga hanya bisa dibaca oleh perangkat yang juga digunakan untuk mengirimkan pesan.

Artinya, apabila pindah ke perangkat lain meskipun menggunakan akun yang sama, isi chat tetap tidak bisa dibaca.

Berbeda dengan Signal Protocol, MTProto bersifat close-source, sehingga hanya tim Telegram saja yang tahu seluk beluknya, dan hanya mereka yang punya "kunci" dekripsi.

Fitur keamanan lain yang dimiliki Telegram adalah notifikasi apabila ada percakapan di secret chat di-screenshot (tangkapan layar) orang lain.

Fitur ini tidak dimiliki WhatsApp.

Untuk percakapan biasa di luar secret chat, percakapan menggunakan client-server encryption, yang hanya akan mentranskripsi pesan, ketika masih di perangkat saja.

Ketika sampai di server Telegram, pesan akan terdekripsi.

Percakapan di grup Telegram tidak terenkripsi, sebab fitur secret chat hanya tersedia untuk percakapan pribadi, bukan grup.

Begitu pula saat menggunakan Telegram di PC (desktop/laptop), yang menjalankan Windows atau Linux, fitur Secret Chat tidak bisa digunakan.

- Fitur

Dalam hal fitur, baik WhatsApp, Telegram, dan Signal menawarkan fitur dasar yang sama, seperti pesan teks, audio, video, stiker, GIF, maupun grup.

Perbedaan ada di beberapa hal. Misalnya grup video call. WhatsApp kini mampu menampung hingga 8 orang secara bersamaan untuk melakukan video call.

Apabila disinkronisasi dengan Room - fitur di Messenger- video call bisa menampung higgga 50 orang.

WhatsApp juga diperkaya dengan fitur lain, seperti WhatsApp Status yang mirip Instagram Story.

Fitur itu belum dimiliki Telegram maupun Signal.

Untuk berkirim file, batas maksimal yang diizinkan adalah 100 MB.

Pengguna juga bisa berbagi lokasi terkini ketika ingin bertemu orang lain, meskipun fitur lokasi ini juga menuai kritik karena keamanannya.

Beberapa fitur terbaru yang dimiliki WhatsApp misalnya, menghapus pesan otomatis yang diterima dan dikirim setelah tujuh hari, serta menjawab chat (reply) dalam percakapan agar komunikasi lebih mudah dipahami.

Sementara Telegram, bisa dibilang memiliki lebih banyak fitur dibanding WhatsApp maupun Signal.

Misalnya saja grup yang bisa menampung hingga 200.000 anggota. Masih kurang? Telegram menyediakan channel, semacam grup percakapan yang bisa diikuti siapa pun.

Di dalam grup juga ada beberapa fitur pendukung, seperti polling, kuis, hashtag, bots, dan masih banyak lagi. Untuk berkirim file, telegram lebih unggul dibanding WhatsApp, karena memungkinkan pengiriman file hingga 1,5 GB.

Bahkan dalam pembaruannya, pengguna bisa menyimpan file yang diunduh ke penyimpanan eksternal.

Ada pula fitur lain seperti menjadwalkan pesan, mengganti tema, live location, dan tentu saja, Secret Chat yang tidak ada di aplikasi perpesanan lain.

Beberapa kekurangan Telegram adalah tidak adanya fitur video call dan story.

Baca juga: Paket Stiker WhatsApp Terbaru Tema Fantasy Football for All untuk iOS dan Android, Link Download

(*)

Berita tentang Aplikasi Lainnya
Berita tentang WhatsApp Lainnya
Berita tentang Telegram Lainnya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved