Analisa Fabio Capello Siapa Scudetto Liga Italia, Juventus Diunggulkan, Sorot Rekrutan Jose Mourinho

TRIBUNKALTIM.CO - Sepekan lagi Liga Italia Serie A akan bergulir.

Juventus, AC Milan, Inter Milan dan AS Roma merupakan klub yang aktif di bursa transfer.

Eks pelatih legendaris AC Milan Fabio Capello pun memberi analisa siapa yang akan Scudetto di musim 2021-2022.

Juventus masih menjadi favorit juara Serie A.

Penyebabnya tak lepas dari kepergian sejumlah bintang dari Inter Milan, terutama Romelu Lukaku.

Aktivitas bursa transfer AS Roma yang kini diasuh Jose Mourinho juga menjadi sorotan Fabio Capello.

Diketahui, AS Roma baru saja mendatangkan striker muda Inggris, Tammy Abraham menggantikan Edin Dzeko.

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Balapan Scudetto Liga Italia - Juventus Pole Sitter, Tammy Abraham Bikin AS Roma Kembali Mengaum, mantan Allenatore AC Milan dan AS Roma, Fabio Capello memberikan prediksi bahwa Juventus menjadi yang terdepan dalam perburuan Scudetto Liga Italia musim 2021/2022.

Baca juga: Akhirnya Lukaku Blak-blakan Soal Alasannya Tinggalkan Inter Milan ke Chelsea Jelang Liga Italia

Di sisi lain, Fabio Capello yang juga pernah mengangani Timnas Inggris, menyebut kedatangan Tammy Abraham bisa menjadi kunci kesuksesan AS Roma bersama Jose Mourinho.

Sebagaimana yang diketahui, Liga Italia akhir pekan ini akan menggulirkan giornata pertamanya, Sabtu (21/8/2021).

Berbagai prediksi terus bermunculan terkait tim-tim mana saja yang bisa difavoritkan untuk merajai Serie A Liga Italia musim ini.

Satu di antara yang memberikan opini bagaimana ketatnya persaingan Liga Italia ialah Fabio Capello.

Capello yang pernah meraih suskes bareng AC Milan dan AS Roma sebagai Allenatore, memilih Bianconeri sebagai yag terdepan.

Ia memiliki alasan tersendiri mengapa menempatkan Juventus sebagai 'pole sitter' dalam perburuan gelar Liga Italia.

"Fakatnya Juventus memiliki kembali Allegri, itu yang membuat mereka berada di baris terdepan dalam perburuan gelar liga," terang Capello, seperti yang dikutip dari laman Pianet Milan.

Siklus perubahan yang dialami para kompetitor juga menguntungkan Si Nyonya Tua. Satu di antara yang paling mencolok adalah kepergian Lukaku dari Inter Milan.

"Juventus jelas diunggulkan, apalagi transfer Inter Milan yang melibatkan Lukaku akan sangat mempengaruhi permainan."

"Allegri adalah pelatih yang hebat. ia tahu bagaimana cara mengembalikan apa yang hilang dari Bianconeri musim lalu."

Lebih lanjut, Fabio Capello mengharapkan lebih kepada bangkitnya permainan Paulo Dybala yang musim lalu menukik drastis.

"Saya berharap banyak kepada Di Ligt dan Paulo Dybala bisa menjadi pemimpin di masa depan bersama Juventus, namun mereka membutuhkan sesuatu untuk melengkapinya," tambah pria asal italia.

Lebih lanjut, Capello juga menyebut AC Milan tak bisa dipandang sebelah mata dengan progres proyeknya yang terus berkembang.

Di sisi lain keberadaan Olivier Giroud bisa membuat Pioli memiliki variasi permainan yang beragam.

Namun tim yang paling menarik perhatian dirinya adalah AS Roma. Bekas klub yang pernah ditangani Capello itu kehilangan Edin Dzeko yang merapat ke Inter Milan.

Sebagai gantinya, Serigala Ibukota (julukan AS Roma) mendatangkan Tammy Abraham dari Chelsea.

"AS Roma adalah alun-alun kota yang indah, namun jelas bagi Jose Mourinho itu menjadi hal yang sulit untuk memberikan pendukungnya sebuah kepuasan," terang Capello.

"Kepergian Dzeko jelas membuat saya terkejut, namun kedatangan pengganti yang lebih potensi merupakan hal yang baik."

Capello meyebut dengan kedatangan striker 23 tahun, AS Roma bisa kembali mengaum di Serie A.

Giallorossi mengandalkan pemain muda seperti Pelegrini, Zaniolo maupun Eldor Shomurodov.

"Kedatangan Abraham menjadi penting bagi lini penyerangan AS Roma, terlebih mereka memiliki Zaniolo talenta menjanjikan dari Liga Italia," pungkasnya.

Kembalinya Massimiliano Allegri

Massimiliano Allegri kembali ke Serie A bersama Juventus setelah dua tahun pergi.

Dua musim sebelumnya, Juventus dilatih oleh Maurizio Sarri dan Andrea Pirlo yang dianggap kurang mengilap dibanding catatan Allegri di Allianz Stadium.

Allegri sebelumnya menghabiskan lima musim di Turin dari 2014 hingga 2019 dengan torehan lima gelar Serie A dan empat Coppa Italia.

Dalam periode itu, Allegri juga membawa Juventus finis dua kali sebagai runner-up Liga Champions.

Pelatih asal Italia itu kemudian meninggalkan Juventus dan menjalani cuti selama dua tahun tetapi sekarang kembali memimpin di Turin.

Kembalinya Allegri benar-benar membawa dampak moril dan kepercayaan diri kalau pelatih asal Italia itu bisa sekali lagi membawa Juventus kembali ke puncak Serie A.

Mempertimbangkan keadaan saat ini, Allegri dinilai sebagai orang yang tepat untuk membawa Bianconeri kembali ke puncak sepakbola Italia.

Baca juga: Bursa Transfer Segitiga Liga Italia, Jual Pemain ke Inter Milan, Lazio Bisa Dapat Pemain Barcelona

DNA Juara Para Pilar Juventus

Tidak seperti banyak tim lain di liga, Juventus memiliki skuad pemain yang telah memenangkan beberapa gelar dalam karier mereka.

Duo bek tengah Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci telah bersama-sama memenangkan delapan gelar Serie A bersama Juventus.

Pemain lain seperti Alex Sandro dan Danilo di lini pertahanan juga menjadi bagian penting dari skuat juara Juventus dalam beberapa tahun terakhir.

Di lini tengah, pemain seperti Juan Cuadrado dan Federico Bernardeschi telah bersama Juventus selama 4-5 tahun terakhir dan telah memenangkan banyak gelar bersama tim.

Selain itu, tentu saja ada sosok pemain terbaik di dunia, Cristiano Ronaldo.

Kapten Timnas Portugal itu sudah memenangkan banyak gelar utama di Inggris dan Spanyol dan sekarang melakukan hal yang sama di Italia.

Pengalaman kolektif semua pemain ini dalam perspektif perburuan gelar pasti bisa membantu Juventus memenangkan Serie-A di 2020-21. (*)